Guntur sengaja mengajak Letta ke tempat sepi. Karena suasananya yang cerah dimalam hari dan jauh dari keramaian mungkin akan membuat Letta sedikit lebih tenang."Binar cerita apa ke lo ?" tanya Guntur santai sambil menyeruput segelas kopi yang sempat dibelinya tadi.
Letta yang sedari tadi diam kini bersuara dengan suara yang agak serak,karena sehabis menangis.
"Dia cerita kenapa dia bisa kayak gitu nggak ?"
Hampir saja Letta ingin menjawab pertanyaan Guntur yang pertama,kini malah dipotong dengan pertanyaan keduanya.
Letta menggeleng.
"Trus,kenapa lo nangis ?" tanya Guntur semakin tertarik untuk mengintrogasi Letta.
"Aku cuma kasian aja,kenapa dia bisa kayak gitu. Dia mungkin kangen sama ibunya,dan ayahnya ? Mungkin ayahnya udah ngejahatin dia." jelas Letta sedih.
"Sekarang gue tahu," Guntur mengangguk-anggukan kepalanya berkali-kali. Letta tak tahu apa yang dimaksud Guntur.
"Tahu apa ?"
"Penyebab Binar bisa kayak gini mungkin aja karena masalah Orang tuanya. Bukan karena Ayla!" Balas Guntur dengan suara bass-nya.
Letta menoleh dengan cepat kearah Guntur yang sedang menatap lurus kedepan. Dengan tatapan yakin. Letta mulai mencerna dan mengingat kejadian-kejadian sebelumnya.
"Kalo lo tetep nggak mau jauhin si pembawa sial itu,gue bakal ganggu lo dan si tengil itu!"
"Cerita sama aku dong La,sebenarnya kenapa ? Kayla,Rosa,Guntur itu kenapa ? ada masalah apa sih ?"
"Seiring berjalanya waktu,kamu bakal tahu sendiri Ta,"
"Kay,Ros. Aku nggak salah apa apa. Tolong dengerin aku dulu."
"Eh cewek cupu,asal lo tau cewek ini nih udah bikin sahabat gue pergi dan nggak mungkin bisa bareng bareng lagi sama gue."
"Aku nggak salah Kay. Kamu nggak tau kejadian yang sebenarnya"
"Apa kalian bener-bener yakin kalo Ayla pelaku atas kejadian yang menimpa Binar ?"
"Cuma dia yang ada di tempat kejadiannya"
"Meskipun dia keliatan polos,tapi gue yakin dia yang ngelakuin itu"
"Ja-jadi selama ini,Kayla membenci Ayla karena masalah ini ? Me-mereka salah paham?" tanya Letta mulai memasuki inti masalah Ayla.
"Kenapa Ayla difitnah ?" tanya Letta lagi.
"Kata Kayla,cuma dia yang ada di tempat kejadian,dan..." Guntur memberi jeda.
"Dan menurut dia,Ayla cemburu sama Binar,makanya selama ini dia berusaha ngancurin hidup Binar." terang Guntur dengan suara melemah.
"Nggak mungkin Ayla,dia anak baik-baik." Letta berusaha membela Ayla teman sebangkunya.
"Lo-"
"Meskipun aku siswa baru,aku yakin." potong Letta cepat.
Guntur memandang Letta tanpa kedip.
"Jad-jadi kamu pacarnya Binar ?Ayla suka sama kamu ?" tanya Letta penasaran.
Guntur hanya mengangguk.
"Gue mau cari bukti,apa penyebab Binar bisa seperti itu." Kata Guntur teguh.
"Menurut aku,itu karena dia depresi." balas Letta.
"Oh iya,bagaimana bisa Kayla memfitnah Ayla. Emangnya apa yang udah dilakuin Ayla ke Binar sampai-sampai Kayla sama Rosa nuduh Ayla penyebab Binar gila ?" tanya Letta panjang lebar.
"Dia nggak gila. Dia sakit" tandas Guntur tak terima.
'Sama saja.' batin Letta.
"Jawab dong!" perintah Letta.
"Kayla liat ada obat-obat depresi di tempat kejadian. Lebih tepatnya ditas yang dibawa Ayla." Jelas Guntur selayaknya detektif.
Letta mengerutkan keningnya, ia berpikir keras untuk meyelamatkan Ayla dari fitnah. Dan sekaligus ingin membantu Guntur.
"Maksudnya ? Binar overdosis jadi gila gitu ?" tanya Letta lagi.
Guntur membuang nafas kesal.
"Dia nggak gila!" ketusnya lagi."Maaf" kata Letta pelan.
Guntur bangkit dari duduknya dan berjalan menuju arah mobilnya.
"Hei,tunggu. Anterin ku pulang!" teriak Letta berusaha mengejar langkah Guntur yang sangat lebar an cukup cepat itu.
***
"Makasih Tur." ucap Letta seraya memberi senyum.
YOU ARE READING
GUETTA
Fanfiction#15 IN FANFICTION 04 September 2018. Jika Cinta, sudah pasti suka. Jika suka, belum pasti cinta. *** Kadang cinta sebodoh itu, jika men nggunakan akal pikir. Karena cinta hanya perlu hati dan rasa. ...