Guntur menatap lekat gadis yang ada dihadapannya saat ini. Ia yakin Letta tadi pasti mendengarkan cekcoknya dengan Kayla."Hei,jadi nggak ?" ulang Letta ragu.
"Jadi" balasnya singkat.
Keheningan tercipta di dalam mobil antara Letta dan Guntur.
Letta mencerna ucapan demi ucapan yang dilontarkan Guntur kepada Kayla tadi. Ia berniat ingin bertanya kepada lelaki yang kini disampingnya.
"Ehm Guntur" panggil Letta.
"Hmm" Guntur masih fokus menyetir.
"Ayla sama Kayla dulu temenan ya ?" tanya Letta sedikit takut.
Guntur memberhentikan mobilnya secara tiba tiba didepan cafe yang letaknya sangat strategis dengan jalan raya.
Mereka berdua duduk berhadapan disalah satu kursi yang tertata rapi disana.
"Selamat sore,silakan, mas mbak mau pesan apa ?" sapa pelayan cafe itu dengan ramah.
Dengan melihat daftar menu sekilas Letta menyebutkan menu yang ia sukai.
"Saya mochachina float satu ya mbk." kata Letta kepada sang pelayan. Ia menoleh Guntur.
"Kamu apa ?"Guntur masih tetap tak bergeming.
"Kamu tau nggak kenapa aku suka minum mochachino float?."
Guntur menggeleng.
"Kenapa emang ?" Guntur menyeruput minuman yang ada didepannya."Karena rasanya manis. Kayak senyum kamu"
"Hei. Malah ngelamun sih. Kamu pesen apa ?" tanya Letta membangunkan lamunannya.
"Sama kayak lo" ucap Guntur singkat.
"Jadi,dua ya" kata sang pelayan memastikan.
Letta mengangguk ramah.
"Binar."
Letta mengerutkan keningnya. Ia tak tahu yang dimaksud Guntur.
"Kamu manggil siapa ?"
Guntur tersadar dari khayalannya.
"Nggak siapa-siapa." jawab Guntur semakin membuat Letta heran dengan sikapnya.
"Aneh" cerca Letta.
"Serah gue"
"Selamat menikmati" kata pelayan yang sudah berganti wajah.
"Lo beneran nggak tahu ?" tanya Guntur tiba tiba membuat Letta mengangkat kedua alisnya.
"Tahu apa ?"
'Ya ampun,dia bego banget'
Guntur menghela napas berat sembari mengusap wajahnya.
"Ayla nggak cerita ke lo tentang masalahnya mungkin ?""Belum,tapi dia bilang gini aku"
Letta berdehem berniat ingin menirukan gaya bicaranya Ayla.
"Dengan berjalanya waktu kamu bakal tau sendiri" Letta sembari berkekeh dengan aksinya tadi. Sedang Guntur dia hanya tertawa kecil melihat tingkahnya yang lucu."Emang apa sih masalahnya ?" Letta penasaran setengah mati. Guntur tak menghiraukan Letta,melainkan ia bangkit dan menuju ke arah kasir.
"Ya ampun, kenapa digituin terus sih,sebel" gerutu Letta yang memandang punggung Guntur yang lebar.
"Sekarang gue mau kasih tau lo sesuatu"
Ucapannya berhasil membuat Letta teekejut dan segera ingin tau akan hal itu.
***
Suara canda tawa terdengar dari rumah Calvin. Mereka berempat berkumpul dirumah Calvin seperti biasa. Namun kini Guntur tidak terlihat disana. Ia pergi dengan Letta,yang berjanjian ingin mencari sesuatu untuk seseorang.
"Guntur pergi sama siapa Ta" tanya Jonatan kepada Asta yang kini telah menyesap rokoknya.
"Nggak tau tuh,tadi dia ninggalin gue pas gue ketoilet" jelas Asta.
"Lo tau Mar ?" Jonatan mengedikkan dagunya kepada Damar.
"Nggak,gue lagi marah sama dia ya gue diemin lah" jawab Damar jujur.
YOU ARE READING
GUETTA
Fanfiction#15 IN FANFICTION 04 September 2018. Jika Cinta, sudah pasti suka. Jika suka, belum pasti cinta. *** Kadang cinta sebodoh itu, jika men nggunakan akal pikir. Karena cinta hanya perlu hati dan rasa. ...