Prolog

135 13 3
                                    

Ini...

Ini...

Kurasa tidak mungkin. Mustahil semua ini benar-benar terjadi. Haha, aku tahu ini hanya gurauan teman-temanku semata. Ah, pasti sahabatku, Bryan dalang dibalik semua ini.

Aku tertawa kecut. Menyadari seberapa keras pun usahaku mensugesti diriku sendiri bahwa ini hanya gurauan Bryan. Nyatanya tepat di depan mataku, Bryan tengah tergeletak lemas. Tangannya terulur ke arahku seolah memintaku untuk menarik tubuhnya dari tumpukan mayat hidup yang tengah menggerogoti isi perutnya.

Aku meringkuk di bawah kasurku. Berusaha menahan isakan agar makhluk-makhluk itu tidak menyadari keberadaanku.

Lari. Aku harus lari dari sini. Tapi aku terlalu takut. Tubuhku terlalu menggigil hanya untuk sekedar keluar dari bawah tempat tidurku.

Aku ketakutan. Air mataku terkuras habis. Jantungku berdegup begitu kencang menyadari salah satu dari makhluk itu menatapku begitu intens. Hingga tiba-tiba makhluk itu menggeram dengan sangat keras. Memancing makhluk lainnya untuk memandang ke arahku.

Mereka mengetahui keberadaanku. Mereka merangkak ke arahku.

"Hiks, Ibu.."

PursuersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang