3~ surat istimewa

19 3 0
                                    

1
Hari ini jam Fisika lagi kosong. Syukur deh, aku juga gak begitu suka sama pelajaran ini.

Kemudian tanpa diduga, mataku terarah pada Rian. seperti biasa, Ternyata Rian sedang memandangiku. Sebenarnya Aku heran banget sama Rian. Apa motiv dia selalu memandangku. Dia memang misterius sekali. Namun aku tidak ingin tatapan dia berakhir. Rasanya aku juga ingin menatap matanya yang indah itu. Namun aku malu. Aku senang sekali jika dia memperhatikanku, meskipun jantungku rasanya mau copot. Hum. mending sekarang aku menulis puisi aja deh.
Oke mulai menulis....

Astaga!!! Baru saja aku mulai nulis, eh tiba tiba ada yang nimpuk aku pakek sepucuk surat. Surat apa ini ? Nggak jelas banget asalnya darimana. Jangan jangan ini surat tilang lagi.
Nggak mungkin dong, aku kan nggak lagi dijalan. Em, aku penasaran banget isinya kayak gimana. Aku buka aja deh, siapa tau dari Rian..

Aku membuka surat itu dan isinya .....

Surat : untuk Alfi
"mau bilang sayang tapi malu. Lewat kertas ini kuungkap benang cintaku untukmu. Bila kamu punya rasa yang sama hapuslah bimbang dan ragu karena disini aku menunggu"

"Siapa sih ni yang ngirim. kok nggak ada nama pengirimnya, tapi disini tertulis untuk Alfi, berarti aku kenal dong sama pengirimnya. Tapi siapa ya kira kira"

Aku diam dan bingung. Aku melihat ke bangku Rian, namun dia tiba tiba menghilang entah kemana. Lalu surat ini dari siapa ..?? Masih menjadi teka teki...

"Siapapun pengirimnya. Aku punya pesan buat kamu. Jangan takut untuk mengungkapkan sesuatu. Jika kamu memang menginginkan seseorang untuk menjadi kekasihmu, ungkapkan saja dan luapkan semuanya. Keberhasilan atau kegagalan dalam mendapatkannya itu urusan akhir, yang penting kamu berani berusaha terlebih dahulu"

2
Bel istirahat berbunyi. Rian tiba tiba menghampiriku dengan senyum khasnya. Kebetulan saat itu Ayu lagi ke kamar mandi, jadi Rian langsung saja duduk disebelahku, yaitu dibangkunya Ayu. Aku diam. Aku bingung harus ngomong apa. Sementara dia hanya senyum senyum dari tadi.
Oh ya, kebetulan.
kayaknya ini saatnya aku harus tanya ke dia deh tentang mengapa dia selalu saja memandang aku.
Oke.. Aku mulai berbicara...

"Kebetulan kamu kesini yan. Aku mau tanya sesuatu sama kamu" ucapku

"Tanya aja Alfi, silahkan" jawab Rian dengan senyum lebarnya.

"Aku heran deh sama kamu. Kenapa sih dari awal masuk sekolah kamu selalu aja ngeliatin aku. Emang ada yang aneh ya sama muka aku?"

"Iya. Memang aneh banget muka kamu" ucap Rian

"Masa sih ? Anehnya gimana?

"Anehnya. Muka kamu tuh imut. Pipinya embemm. Dan gemesin kalo dilihat. Dan senyum kamu...."

"Kenapa? Senyum aku manis?"

"Ngelihatnya bikin bahagia"
Ucap Rian dengan tatapan indahnya...

Byarrrrr.. fixxx Rian berhasil bikin jantung aku dag dig dug kencang. Haduh lama lama kejang kejang nie aku kalo terus begini. Baru kali ini ada cowok yang berhasil bikin aku keringetan. Rahasianya apa sih bisa manjur gitu. Oke Al, kamu harus tenang. Kamu nggak boleh keliatan nerveus didepan Rian. Nanti dia malah berfikir aneh aneh lagi....

"Hah. Apaan sih kamu. Gombal banget"

"Siapa yang lagi gombal. Ini kan emang kenyataannya" jawab Rian dengan senyum lebarnya.

"Jadi kamu bahagia ngeliat senyum aku. Aku nggak akan senyum lagi deh, biar kamu nggak jadi bahagia" ucapku dengan lantang.

"Emang kamu bisa?. Kamu ngelihat aku aja udah bikin kamu bahagia kan ?

HEART for HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang