HEART for HEART

7~ pertama kali

1
Aku berboncengan dengan Rian di motornya. Saat itu sepanjang jalan, dia begitu dingin, entah kenapa sikapnya berubah cepat sekali.
Karena aku bosan dengan keadaan itu, akhirnya aku bernyanyi nyanyi tidak jelas diatas motor.
Bernyanyi adalah hobiku padahal sebenarnya suaraku juga tidak begitu bagus.

Di kaca spion aku melihat Rian yang tiba tiba senyum senyum sendiri. Aku heran. Apa yang terjadi padanya. Tadi cemberut sekarang senyum. Aneh sekali.

"Kamu kenapa Rian senyum senyum gitu?" Ucapku.

"Suara kamu...."

"Iya iya suara aku jelek.. aku tau" Jawabku dengan sinis

"Suara kamu itu bukan jelek"

"Lalu...?"

"Kombinasi antara cempreng dan imut"

"Tetep aja ada cemprengnya.?"

"Iya.. hahaha" ucap Rian dengan tertawa.
Ternyata ejekan dia bisa mencairkan suasana. Aku senang, akhirnya dia tertawa dan tidak dingin lagi.

"Suara kamu cocok deh buat bangunin aku di pagi hari" ucap Rian

"Jangan...."

"Nanti gendang telingamu pecah denger suara aku" lanjutku

"Hahaha... aku siap kok"

"Aku yang gak siap"

Percakapan diatas motor itu membangun suasana yang sunyi menjadi indah.
Sama seperti dia yang mengubah abu abu menjadi warna warni dalam hidupku...

Rian.. dia adalah kebahagiaanku..
Aku tidak ingin ini semua berakhir. Aku ingin selalu bersamanya, menjalin kasih dengannya.
Ini adalah janjiku untuk selalu mencintainya.

--
Rian mengantarkanku sampai Rumah, ini adalah pertama kalinya aku diantar pulang oleh seorang kekasih..
Sebelumnya. aku juga pernah punya kekasih, namun dia tidak pernah mau main kerumahku, dia terlalu takut dengan nenekku yang galak dan pemarah.. itu alasan dari mulutnya. Tidak tau dari hatinya...

2
Tidak lama kemudian, Rian memberi pesan padaku lewat chat wa.

Whatsapp ON

Sayang.

Iya..

Lagi apa ?

Lagi dudukk.

Hahahaha.

Lucu ya ?

Enggak.

Kenapa tertawa ?

Nah itu baru lucu..

Apanya?

Mukamu

Emang kamu lihat?

Enggak.

Whatsapp Off

Aku benar benar bingung dengan dia kali ini. Sungguh gak jelas sekali. Namun kenapa aku juga tertawa ya. Hah.

Whatsapp ON

Kok diem. Kamu bingung ya.

Iya

Maaf telah membuatmu bingung.

Kamu kenapa sih ?

Aku bingung harus chat kamu bagaimana.