PART 13

389 75 3
                                    

"Joy. Mau mampir sebentar tidak ke rumah makan? Aku lapar, hehehe.."

Hari ini, mereka memutuskan untuk pulang bersama sembari jalan-jalan sore. Mulai dari minggu kemarin, hubungan keduanya semakin dekat. Joy sudah memantapkan kesimpulan yang ia ambil bahwa, dirinya mulai menyukai Kookie.

JOY MULAI MENYUKAI KOOKIE !

Catat itu.

Tapi entah mengapa, Joy sedikit ragu. Apakah Kookie juga memiliki perasaan yang sama seperti yang ia rasakan saat ini? Atau malah sebaliknya? Hh.. mengingat masa lalunya yang cukup kelam membuat Joy takut.

Jika suatu saat nanti, dia menceritakan kisah keluarganya, apakah Kookie akan meninggalkannya juga seperti yang lain? Sebaiknya kapan dia mulai bercerita, sekarang, nanti, esok, atau kapan?

"Hey, kenapa melamun?" Pertanyaan itu menyentak Joy kembali ke dunia nyata. Ia tersenyum dengan raut yang terlihat gelisah. "A-ah, maaf aku tidak dengar. Kau tadi bertanya apa?"

Kookie tersenyum manis, yang membuat Joy meruntuki dirinya sendiri karena tak mampu memfokuskan pikirannya pada satu titik. "Kita mampir sebentar, ya, ke salah satu restaurant? Aku sedikit lapar, hehehe."

"o-oh, baiklah.."

Mobil pun kembali melaju seiring lampu lalu lintas berwarna hijau menyala. 10 menit rasanya cukup untuk sampai ke restaurant. Mereka masuk, dan langsung duduk di tempat kosong, pojok ruangan. Mereka pun mulai memesan saat sang pramusaji menghampiri tempat mereka duduk.

"Kau ingin apa, Joy?"

"Hmm.. dua cheese burger, Banana Chocolate, dan sebotol air putih." Joy memesannya dengan santai karena ia memang ingin membayarnya sendiri. Sedangkan Kookie, dia sempat kaget. "Jinjja?! Kau tak takut gendut?"

Joy mendengus mendengar itu. Memang apa salahnya wanita makan banyak? Ia mendelik tajam kemudian menatap pramusaji itu yang tengah memandangi pahatan wajah Kookie yang Joy akui ketampanannya. Bikin kesal saja.

"Mbak, saya pesan itu. Tadi dengar, kan, apa yang saya bilang?" sindirnya tajam.

Pramusaji itu pun mengangguk kaku. Selagi Kookie menyebutkan pesanannya, Joy lebih memilih untuk memandangi ponselnya. Dia badmood.

"Apa layar ponselmu lebih menarik dari pada aku?"

Joy hanya memandangnya sekilas. "hm." Ia melirik sekilas ke meja, ternyata minuman sudah lebih dulu sampai. Ia memilih untuk langsung meminumnya.

"Joy, beneran marah? Maaf, aku tadi cuman kaget."

Joy hampir saja tersedak kala mendengar nada suara Kookie yang melembut, dengan tatapan memelas. Terdengar seperti sepasang kekasih yang sedang berkonflik. "Tidak," jawab Joy akhirnya.

"Tapi kenapa kau mendiamkanku? Maaf.."

Joy menatap mata Kookie. "Aku tidak marah, aku hanya kesal. Memang kenapa jika aku makan banyak? Toh, aku tetap berolah raga, kok. Jangan anggap semua perempuan itu sama. Aku berbeda."

"Hh.. baiklah, maaf Joy. Aku tidak tahu. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi."

How cute.

Seperti anak-anak saja. Tingkah Kookie membuat senyum Joy mau-tak mau terkembang. "Hahaha.. yasudah lebih baik kita langsung makan, kajja."

Acara makan mereka ditemani dengan obrolan-obrolan ringan dan canda tawa yang manis. Setelah selesai, Joy langsung memanggil salah satu pelayan disana. "Berapa—"

"Ini, mbak. Kembaliannya di ambil saja. Terima kasih." Kookie langsung menggandeng tangan Joy tanpa bilang-bilang.

"E-e-eh.. kenapa?"

Kookie memelankan jalannya saat sudah sampai di mobil. "Tidak, aku hanya ingin mencegah kemungkinan jika nantinya kau akan keras kepala untuk membayar makanan mu sendiri."

Loh? Bagaimana dia bisa tahu?

"Aku hanya menebak saja." Lagi. Apakah Kookie memiliki riwayat sebagai mind-reader?

"Cha! Ayo kita segera masuk."

Joy pun langsung memasuki mobil tanpa berkata apa pun lagi.

Saat mobil sudah melaju cukup jauh, barulah Joy membuka percakapan,"Aku ke rumah sakit." Katanya.

Kookie mengangguk. Tak lama ia memutar kemudi guna memarkirkan mobil, membuat Joy sedikit bingung.

"Kookie-ah, kau ingin masuk juga?" Tanya Joy yang diangguki Kookie.

"Memangnya ada yang sakit? Saudara, teman?" Kookie menggeleng.

"Lalu?"

Kookie menatap manik mata indah milik Joy. Favoritnya.
"Aku hanya ingin meminta ijin."

Kening Joy mengerut. "Pada siapa?"

"Appa-mu."

YUHUUU KIRA-KIRA APA YA, YG BAKAL DILAKUKAN KOOKIE, HMMM..

MGKN PART SELANJUTNYA BAKAL PRIVATE<3 STAY TUNE!

NERDY BOY IN LUV {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang