PART 4

528 103 5
                                    

"Be quite, please!!" Kata guru Bahasa Inggris, Ms. Seolhyun.

"Berhubung untuk dua hari ke depan KBM ditiadakan, saya ingin memberi tugas pada kalian semua. Tugasnya adalah mencatat 100 kosa kata Bahasa Inggris dalam bentuk V1, V3, beserta artinya."

"Sorry, Ms."
Ms. Seolhyun lantas mengalihkan pandangannya kepada orang yang duduk di depan Kookie.

"Yes, Park Jimin?"

"Emm.. apa tugas ini untuk individu?"

"Terima kasih sebelumnya, Jimin, karena kau sudah mengingatkanku."

"TUGAS INI DIKERJAKAN DALAM BENTUK KELOMPOK YANG TERDIRI DARI DUA ORANG, SILAHKAN TENTUKAN ANGGOTA KALIAN MASING-MASING!" Lanjut Ms. Seolhyun dengan tegas.

Setelah mendengar perintah Ms. Seolhyun, kelas pun menjadi riuh seketika. Ada yang sudah dapat teman, ada yang belum mendapatkan teman, ada yang sedang berebutan, dan masih banyak lagi.

Sedangkan aku, Joy, aku hanya duduk diam sambil memandang sekitar.
Tapi, pandanganku tiba-tiba tertuju pada Kookie. Apa dia sudah mendapatkan kelompok?

"Hei, Kookie! Apa kau sudah mendapatkan kelompok?" Aku dapat melihat dengan jelas senyum masam yang terpajang di wajah imutnya, kemudian dia menggeleng.

Hh..dasar. Kenapa mereka harus pilih-pilih teman?, batin Joy kesal.

"Baiklah. Bagaimana kalau kita satu kelompok saja?" Tanyaku dengan sebelah alis yang menaik.

Dia mengangguk cepat, namun perlahan melambat. "Tapi, apa kau tidak malu sekelompok denganku? Lihatlah yang lain, mereka--- "

"Kita tidak perlu memedulikan tanggapan mereka semua, Kookie. Itu tidak penting. Yang jelas, kau mau tidak berkelompok bersama ku?" Tanya ku lagi.

"Iya, iya. Aku mau." Aku melihat bibir Kookie yang melengkung ke atas yang membuatku ikut tersenyum. Setidaknya, aku sudah melakukan apa yang ayah katakan.

JUNGKOOK POV

"Iya, iya. Aku mau."

Dia baik, batinku tiba-tiba saja bersuara. Dan benar, Joy memang perempuan bijak, tegas, baik, dan ramah. Jangan lupakan kecantikannya.

Setelah percakapan tentang kelompok tadi, aku pun secara diam-diam merogoh ponsel yang sempat berdering sekitar lima menit yang lalu. Suasana kelas yang ribut dan Joy yang sedang pergi keluar membuatku dengan tenang dapat membalas pesan itu.

Messages

Sekelompok?  (11.55)
Jungkook?
P
P
:p

From: Jungkook
(12.01) Tidak perlu, aku bersama Joy.

Setelah mengirim pesan itu, Jungkook pun langsung menoleh ke seseorang yang duduk di depannya ini.

Jimin pun tersenyum miring seakan berkata 'baiklah..'. Karena memang tidak mudah bagi Jimin untuk mendapatkan kelompok. Biasalah.. popularitas.

"Thanks, Jimin." Bisik Jungkook.

***

"Jadi, kita akan mengerjakan tugas itu dimana?" Tanya Joy. Ia hanya mencoba memecah suasana canggung ini dan mencoba mengalihkan Jungkook yang sedang gelisah sendiri.

Bukannya tidak peduli, Joy justru tahu betul jika Jungkook tampak tak nyaman karena tatapan para penghuni kantin ini.

Jungkook pun mengalihkan pandangannya ke arah Joy, "Emhh.. maaf Joy, a-aku harus ke toilet dulu," kemudian buru-buru beranjak dari tempat duduknya.

Saat hendak berjalan, Jungkook dikagetkan dengan aksi Joy. Joy dengan santai menarik tangannya, dan mendudukkannya tepat di depan Joy seperti semula.

"A-apa yang-- "

"Sudahlah, Kookie. Jangan risaukan tatapan mereka, entah itu mencemooh ataupun merendahkan mu. Kau tahu kan kita sedang ada dimana?"

Jungkook aka Kookie mengangguk. Tentu saja mereka sedang berada di kantin sekolah.

"Kau tau kan status mu disini?"

Tau. Dia pelajar.. sekaligus cucu dari pemilik asli(?)

Joy menghela napasnya sejenak, sebelum kembali berbicara, "Kalau begitu, untuk apa kau merasa malu ataupun tidak pantas? Kantin ini milik pihak sekolah yang memperbolehkan seluruh siswa/i nya membeli dan menyantap apapun yang ada di kantin. Bahkan kursi yang kita duduki sekarang tidak hanya diduduki oleh orang yang ingin makan, bukan? Lihatlah sekeliling mu."

Jungkook reflek melihat sekelilingnya. Memang benar. Tidak hanya untuk makan, mereka juga ada yang membaca buku, bersenda-gurau, hingga bermain ponsel.

Sebelum mengangguk, Jungkook pun mengalihkan tatapannya ke arah Joy dengan takjub.
Perempuan di depannya ini benar-benar berani dan tegas.

"Jadi, kau tidak perlu merasa sungkan. Cukup abaikan mereka dan tatap aku."

Kerutan sempat muncul di dahi mulus Jungkook dengan sempurna sebelum akhirnya terkekeh pelan melihat pipi Joy yang memerah.

"E-emmhh bukan begitu maksud ku. Tapi.. itu maksudku ka-kau jangan terlalu memperhatikan tatapan orang lain pada mu. Itu saja. Le-lebih baik kita ke kelas. Sepertinya bel akan berbunyi." Tanpa menunggu jawaban Jungkook, Joy pun segera berjalan menuju kelas dengan terburu-buru.

Bukankah tadi Joy yang memintanya untuk tetap stay di kantin, kenapa sekarang malah sebaliknya?

Aah.. kyeopta. Batin Jungkook.
(Lucu/cute)

📈📃📉

Hello everyone!
DON'T FORGET TO VOMENTS!
(it means a lot for me)
H
O
P
E
YOU LIKE MY STORY!
😊😊😊

NERDY BOY IN LUV {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang