PART 23

328 59 7
                                    

"Ja-Jadi, tt-tadi, aku dan Kook- uh maksudku CEO Jungkook makan bersama di kantin. A-aku yakin beberapa dari kalian mungkin melihat kami," Joy tersenyum malu. Ya ampun dia bukan sedang berbicara dengan anak seumurannya, dia berbicara di depan banyak orang dengan beragam usia.

"Kemudian aku tidak segaja memergoki kalau mereka menatapku tajam. Awalnya aku biasa saja, tapi lama-kelamaan perasaan risih itu muncul. Aku pun akhirnya menceritakan pada Jungkook. Mungkin kalian berpikir kalau aku 'tukang mengadu'. Tapi, kupikir itu cukup wajar karena dia— "

Joy berhenti bicara. Ya ampun, kenapa dia malah membahas tentang hubungan mereka?

Joy meringis pelan kemudian kembali berbicara dengan gugup, "karena dia t-"

"Kekasih. Karena kami sepasang kekasih."

Ucapan Jungkook tentunya membuat beberapa orang bersiul menggoda mereka, terutama Joy. Jungkook yang tak tahan melihat wajah Joy yang memerah pun langsung menenangkan. Karena, saat pipi Joy memerah maka daya tarik wajahnya akan semakin meningkat.

"Lanjutkan saja, sayang." Tekan Jungkook pada kata sayang agar para pria tua itu segera mengalihkan pandangan mereka.

Joy kembali berdehem. "Awalnya kami hanya membiarkan dan menganggap itu sepele. Tapi saat aku pergi ke toilet, tiba-tiba saja mereka datang dan langsung saja membully ku, hingga aku seperti ini dengan alasan yang menurutku sangat konyol dan sangat kekanakan. "

Joy menghentikan ucapannya dan memperhatikan empat orang wanita itu yang masih saja merasa tidak bersalah. Banyak orang mulai berbisik-bisik dengan keras hingga suasana menjadi bising. Namun, suara-suara itu lenyap begitu saja, saat salah satu dari keempat perempuan itu berbicara lantang sambil menatap Joy penuh tuduhan.

"Dasar gadis tidak tau malu! Aku tau kalau ini semua perbuatanmu, kan?! Kau yang menyuruh CEO untuk mempermalukan kami di depan banyak orang! Ternyata memang benar, cinta mengalahkan segalanya! Bahkan keadilan dan kebijaksanaan pun terlempar! Kami berempat jadi meragukan kedisiplinan perusahaan ini, semenjak kehadirannya." katanya, membuat banyak orang menjadi bingung.

Beberapa orang diam-diam malah membenarkan perkataan itu. Tapi, sisanya justru kaget dan lebih membela Joy. Bukankah itu namanya menghina JCORP secara tak langsung?

Joy menjadi tersudutkan. Kenapa jadi dia? Bukankah wanita itu yang memang salah dari awal? Seharusnya jika dia memiliki dendam tersendiri, dia langsung berkata pada Joy. Tidak perlu melakukan perbuatan kotor hingga sejauh ini. Bahkan saat dirinya tersudutkan, bukan kata maaf yang terucap lebih dulu.

Melihat keterdiaman Joy, Jungkook bertindak.

"Kalian berempat, dipecat hari ini juga." Katanya dengan singkat dan menusuk.

Semua orang kembali menggerakkan kepala mereka, menatap Jungkook.

Sedangkan mereka berempat terkaget dengan detak jantung yang seakan berhenti.
"Kk-kenapa, Tuan?" tanya Chaeyoung.
"Sa-saya t-tidak mau dipecat, CEO!" kata Hyejin.
"Ss-Sulli juga tidak ingin dipecat!"
"Ya! Kenapa jadi kami yang keluar! Seharusnya anda mengeluarkan KEKASIH anda yang terhormat itu, karena dia yang membuat masalah." Kata Sunmi dengan tidak tau malu.

Jungkook pun kembali membuka suara dengan lebih tegas.

"Pertama, kalian membully seseorang yang tidak bersalah dengan alasan yang tidak jelas. Kedua, bukan hanya kali ini aku melihat kalian memperlakukan dongsaeng kalian. Ketiga, kalian secara tidak langsung menghina CEO perusahaan dan perusahaan JCORP. Jadi, aku tidak yakin jika kasus ini tidak akan dibahas dengan jalur hukum."

Jungkook mengalihkan pandangannya dari keempat karyawati itu ke arah pegawai lainnya.

"Angkat tangan, jika kalian pernah melihat mereka berempat berbuat kasar pada karyawan lain. Tolong jujur, dan jangan takut dengan ancaman mereka." Perkataan Jungkook seakan menghipnotis beberapa orang yang mulai mengangkat tangan mereka. Kira-kira sekitar tujuh orang.

Keempatnya terdiam membatu dan menyadari jika apa yang mereka ucapkan tadi melampaui batas. Terutama untuk Sunmi dan kata-katanya.

"Tadinya, aku ingin memecat kalian dari lama. Tapi, kebaikan hatiku seakan tak ada harganya. Jadi, sepertinya ini waktu yang tepat. Aku, Jeon Jungkook, CEO JCORP, resmi memecat Hyejin, Chaeyoung, Sunmi, dan Sulli dari kantor ini. Silahkan bereskan barang-barang kalian dan jangan sampai ada yang tertinggal. Karena perusahaan ini tidak sudi lagi menerima kedatangan seorang yang tidak tau sopan santun seperti kalian. Atau, kalian boleh memeluk teman-teman kalian sebelum meninggalkan meja kalian."

Jungkook kembali menatap yang lainnya. "Aku sudah pernah bilang bukan, di manapun, kapanpun, dan dengan siapapun, sopan santun adalah hal yang paling utama. Jadi, jangan pernah berpikir aku tidak mengawasi kalian semua dan asik sendiri di ruanganku. Kalau begitu, aku pergi." Terakhir, Jungkook membungkuk dan segera pergi dengan Joy yang ditariknya dari tempat itu.

Joy hanya pasrah saat ternyata mereka berjalan menuju parkiran.

"Kita akan ke mana Jungkook? Bukan, kah, kita harus bekerja?"

Jungkook menatap Joy heran. "Dengan keadaan begini kita lanjut bekerja? Otakku sudah panas akan kejadian tadi. Aku benar-benar tidak menyangka jika ada orang seperti itu."

"Soalnya aku belum izin pada pemegang absensi divisi ku." Jelas Joy.

Tangan Jungkook pun tergerak untuk membelai rambut Joy yang sedikit kasar.

"Aku sangat menyukai ketekunanmu Joy. Tenang saja, aku sudah izin, kok. Lagi pula memang ada janji yang harus kita temui."

Joy menatap Jungkook dari balik tangan besar itu yang menutupinya. "Ada apa?"

Jungkook tersenyum sambil menurunkan jarinya untuk mencubit pipi Joy. "Hari ini, kita akan makan malam dengan orang tuaku di rumahku," tangannya telah kembali ke posisi yang seharusnya, "tapi, sebelum itu kita akan izin terlebih dahulu pada ayah."

Kata-kata itu membuat Joy langsung mengangguk tanpa syarat. Dia senang. Jungkook selalu memperlakukannya dengan special dan tidak pernah melupakan ayahnya yang sedang tertidur panjang.

"Baiklah, saatnya kita pergi!!"

"Yeahhh!!!!!"

clue : tak selamanya, jagung itu direbus.

Kalian mungkin bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi tetap saja, aku tidak tau apa yang akan aku ketik nantinya.
- So, apa yang menurut kalian bakal terjadi selanjutnya? (komen in line ya)

- So, apa yang menurut kalian bakal terjadi selanjutnya? (komen in line ya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NERDY BOY IN LUV {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang