Keluarga Terburuk

25 4 0
                                    

Warning: typo
Angga

" begini rencana nya, kau pancing kepala sekolah itu ke tempat ini, dan selanjutnya biarkan aku dan iblis ini yang bekerja" jelas singkat mizumi tentang rencananya tadi, tapi entah kenapa aku masi memikirkan apa yang akan di lakukan si sadis itu.

Aku pun masi memikirkan kan itu dan tampa sadar aku sudah sampai di depan rumah sederhana yang aku tempati sendiri.

"aku pulang " ucap ku sambil masuk ke dalam rumah itu, dan tidak ada jawaban, seperti biasa.

aku memang tinggal sendiri tapi entah kenapa aku tidak bisa meninggal kan kebiasaan mengucapkan salam.

"selamat datang angga-chan!!!"  teriak seseorang yang muncul dari kegelapan ruang tengah, membuat jantung ku hampir copot.

"kau-kau-kenapa kah ada di sini" teriak ku pada laki-laki berambut coklat dengan iris mata kuning yang menatap ku dengan binggung.

"apa maksud mu angga-chan, tentu saja menjaga adik kecil ku yang nakal ini" ucap laki-laki ini sambil memeluk ku dengan erat.

"lepas, kau bukan kakak ku, kau adalah iblis yang membunuh kedua orang tua ku!!!" teriak ku tampa sadar dan lasung terdiam, terkejut dengan apa yang aku katakan, sedangkan laki-laki ini mulai melepas kan pelukan nya dengan kepala tertunduk.

"hehe, ternyata dosa ku memang tidak bisa di ampuni lagi ya" ucapnya masi tertunduk, aku seperti menyesal dengan apa yang aku katakan, memang dia adalah orang yang telah membunuh ibu dan ayah, tapi dia tetap lah kakak ku, walau ia sudah menjadi iblis.

"akh!! Sudah jangan seperti itu, aku lelah biarkan aku istirahat" ucap ku sambil berjalan meninggal kan nya.

"tunggu angga, aku ingin bertanya satu hal " aku berhenti dan berbalik melihat wajah nya yang serius itu" apa kau dekat dengan iblis "

Aku terdiam, apa yang di pikirkan kakak ku, iblis yang dekat dengan ku hanya dia dan si sadis, tapi 'ah aku lupa dengan iblis tadi' batin ku teringat dengan kejadian tadi.

"  ya tapi dia adalah teman ku" jawab ku jujur.
"kalau begitu jauhi dia" aku kaget dengan perkataan kakak, bagai mana bisa dia mengatakan meninggal kan sahabat ku seenaknya "kau tidak boleh terlibat le-"

" itu bukan urusan mu" ucap ku memotong perkataan kakak " kau tau aku terlibat jauh dalam dunia mu itu juga adalah salah diri mu yang sudah mengubah diri sendiri menjadi mahluh hina, dan kau tau teman ku bahkan lebih baik dari mu"  dia terdiam dengan kata-kata ku, dan aku pun berlalu pergi meninggal kan di.

"dasar kakak payah" umpan ku saat sudah sampai di kamar "memang ya keamanan saja dia saat aku membutuhkan seorang kakak, dan saat sudah kembali ia malah berubah menjadi hal yang tidak masuk akal" aku meresahkan diri ranjang dan mengingat kembalikan masa lalu ku yang normal dan berubah dengan hanya karena orang bodoh.

Memikirkan kan itu semua membuat ku lelah dan tertidur dalam kemarahan.
.
.
.
.
.
.
"angga maaf kan kakak" aku lasung membuka mata, napas ku ter engah engah seperti habis lari, dengan keringat dingin membasahi tubuh ku.

"ba-barusan mimpi" aku pun lasung turun dari ranjang keluar dari kamar.
Saat aku turun dari tangga aku melihat ia yang ter diam di depan foto keluar kami di ruang tengah.

Saat melihat ia aku teringat dimana saat dia membunuh ibu dan ayah dengan kedua tangannya, dan aku pun hilang kendali dan menghabisi dia yang pada saat itu masi manusia, dan ajaib ya ia hidup kembali di depan mata ku sebagai seorang iblis.

Mengingat itu membuat ku geram, 'harusnya ia juga mati'  batin ku kesal dan kali masuk ke dalam kamar.
.
.
.
Skip Time

Pagi yang indah dengan awan mendung dan udara yang dingin.
Aku keluar kamar dengan seragam guruku dan lasung menuju ruang makan di mana ia sudah menunggu dengan serapan berupa kopi dan roti.

"pagi angga tidur mu nyenyak" tanya dia yang tentu ia sudah tau jawabannya yakni 'tidak'

"aku mau lasung berangkat, ada beberapa urusan yang harus aku selesai kan" aku pun mengambil sepotong roti dan berlalu meninggal kan nya yang murung.

"jika kau tidak mau adikmu ini terlibat lebih jauh dengan dunia muyang sekarang, bagai mana jika kau bantu aku dalam beberapa hal" siapin lasung bangkit dari duduk ya dan wajahnya lasung berubah cerah.

"tentu saja apa yang bisa kakak mu bantu"

"diam dan jangan banyak bicara"ucap ku dan pergi meninggal kan rumah.
.
.
.
.
Di sekolah, seperti biasa aku sibuk soal untuk ulangan bulan depan.

"maaf pak angga, ada di panggil pak Raka" aku menggunakan kepada salah seorang guru yang memanggil ku, setelah menyelesaikan beberapa soal lagi, aku pun lasung pergi menemui mizumi di ruang nya, dan aku kaget ia berhadapan dengan empat murid yang di kenal bermasalah di sekolah, tapi yang membuat ku lebih terkejut adalah ia tersenyum tulis ke pada empat murid itu.

"kalian tau, sebenarnya mereka itu iri kepada kalian yang memiliki kelebihan, makanya mereka menjadikan kalian sebagai sasaran amarah kalian" ucap mizumi, sepertinya aku kenal kata-kata itu.

"baik sebagai hukuman kalian, kalian hanya perlu datang ke sini saat jam istirahat, apa kalian mengerti? " ke empat anak itu menganguk sebagai jawaban iya.

" kalau begitu kalian bisa pergi sekarang " semunya bubur dari ruangan itu dan aku pun masuk ke dalamnya.

" mizumi apa yang terjadi? "tanya ku bingung sekali gus hawatir pada ke empat anak tadi.

" hanya masalah kecil, tapi sudah selesai kok" jawab santai mizumi bahkan dengan senyuman. "o.. Ya apa kau sudah siap memancing kepala sekolah itu, sekitar dua jam lagi rencana kita akan di mulai"  aku hanya menganguk sebagai jawaban ya dan seperti nya hal yang menarik akan terjadi.
.
.
.
.
Angga: hai kenapa aku harus memiliki kakak yang alai seperti itu

Arde: kau jahat angga-chan

Angga: bodo!! Hai author tolong harus saja karakter dia.

Lina:maaf angga aku tidak bisa, karena kak Arde akan di butuhkan di season berikutnya.

Angga:tetapi kenapa harus sekarang

Lina: hanya untuk perkenalan saja, sudah sebagai gantinya kak Arde itu akan di pasangan dengan zi. (menunjuk zi yang sedang tidur)

Lina: baik sampai di sini ya semoga kalian suka

Akuma no senseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang