Akuma no sensei

Rencana

Setelah melihat lokasi seluruh sekolah, aku meminta angga untuk mengamati kepala sekolah selama dua hari untuk mengetahui kebiasaannya.

Aku bekerja sampai sore dan tak lupa juga aku mencari data tentang ke empat anak yang menarik itu.

"hai mizumi kau nampak bersenang-senang" bisik seseorang dari belakang membuat ku kaget, dan refleksi membanting orang itu ke depan.

"ampun mizumi, sejak kapan kau mudah kaget ha?! "ucap orang yang ku banting, yang tak lain adalah zi.
" aku lapar mizumi, boleh aku makan sekarang"

"baik lah, tapi jangan sampai jejakmu ke tahuan" aku malas mencegah nya, karena biarpun di cegah ia tetap akan pergi.

"baik, kalu begitu aku pergi dulu" ia menghilang bagai asap hitam yang tertiub angin. Aku kembali memandang data murid yang ada dan menyimpan pulkam bahwa '4 orang ini sama seperti ku'

"Gheisha Azkia adalah salah satu siswi yang mendapat beasiswa, tapi ia kadang terlibat nanyak masalah dan beasiswa ya kemungkinan akan di cabut jika ia terkena masalah lagi, dan jika dalam sisi keluarga ia adalah tulang punggung keluarga yang mengurus 4 saudara, keterangan orang tua tidak ada" setelah itu aku melihat data siswa yang aku temui di perpustakaan tadi.

"Chapario Cedric siswa yang sering bolos dan jarang ber sosialisasi dengan murid lain, prestasi di bidang akademi bagus, merupakan anak dari keluarga terkandung " 'semua keterangan milik Cedric bagus kecuali ia sering bolos' aku memikirkan bagai mana anak jenis sampai bolos aku pun membuka lembar berikutnya dan melihat foto pemuda di ruang musik.

"Vandyke Stille merupakan murid yang sering berkelahi, memiliki bakat di bidang musik, memiliki kekurangan di bidang pendengaran, tinggal bersama kakak laki-laki ibunya sudah meninggal dan untuk keterangan anyahnya tidak di ketahui" 'aku memang tidak bisa mendengar tapi bukan berarti aku tidak bisa bermain musik' aku teringat kata-kata anak itu, sepertinya masalahnya dengan murid lain cukup jauh juga.

Aku membuka lembar terakhir dan menemukan foto seorang gadis berambut