1

65 10 0
                                    

Hari kedua.

Nami berjalan di koridor sekolah dengan tangan bersilang didepan dada dan menatap tajam semua siswa didepannya seakan-akan tatapan itu bisa menusuk mereka semua dalam sekejap.

Ya, sayangnya cuma menusuk batin.

"Eh ini yang kamu bilang mau pinjem novel kemaren," ucap seorang perempuan sembari memberikan sebuah buku kepada lelaki didepannya.

"Oh iya, Makasih."

Nami berhenti ditengah-tengah koridor, membuat para siswa terdiam dan menatapnya horror.

"Aah, aku bosan," gumam Nami lalu mengambil novel yang baru saja digenggam oleh lelaki itu.

"Eeehh, Nami. Kamu harusnya bilang pinjem dulu. By the way, kan June yang pinjem duluan. Kembaliin!" sahut perempuan itu.

Nami menatapnya malas lalu mengembalikan novelnya kepada June. "Alay lo." sahut Nami lalu pergi menjauh dari situ.

"APA?! ALAY?! NAMI, KAMU GA ADA KA–."

"Ssstt, banyak yang liatin, Lin," bisik June sembari menutup mulut Lina.

Nami yang mendengar itu hanya tersenyum.

–That Gurl

"HYUUUNGG!" teriak Jungkook setelah memasuki ruangan OSIS.

Semua orang menoleh dan menatapnya bingung.

"Lapor! Lina barusan ditemukan pingsan didekat tempat sampah lapangan sekolah," sahut Jungkook.

Namjoon langsung berlari keluar ruangan setelah mendengar itu dan tidak sengaja menabrak bahu Jungkook.

Jungkook mengusap bahunya lalu menatap kedepan untuk mengecek anggota lainnya.

Terlambat, Ia terlindas para hyungnya sendiri.

"Iya, sama-sama," gumam Jungkook.

–That Gurl

UKS

"Pelakunya Nami! Hiks. Nami itu penjahat! Dia itu, dia itu, dia ... hiks hiks."

Namjoon menatap bingung Lina yang masih sesenggukan.

"Dia itu ngga tau sopan santun! ngga tau malu! ngga tau kedisiplinan! kenapa dia bisa masuk sekolah ini? Pembully kayak dia harusnya dikeluarkan dari kemarin, kamu tau kan dia orangnya gimana, Namjoon?!" jelas Lina panjang lebar.

"Iya, aku tau. Tapi, itu urusan kepala sekolah...," jawab Namjoon. Ia mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Lina yang sudah agak tenang.

Tapi tidak.

"YA SEHARUSNYA KALIAN OSIS BISA TEGUR KEPALA SEKOLAH. UNTUK APA ADA OSIS KALAU SEMUA INI URUSAN KEPALA SEKOLAH AJA?" teriak Lina lalu menangis lagi.

Hening. Tidak ada yang bisa menjawab. Lina memang benar, selama ini OSIS cuma ada hanya untuk penerimaan siswa baru dan event-event sekolah. Tidak ada yang melapor kepada kepala sekolah tentang kejadian janggal.

Lina tersentak, ia mendongak.

Namjoon yang melihat itu, langsung menatap Lina yang menatap langit-langit dengan tatapan kosong.

That GurlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang