Prolog

104 13 0
                                    

Hari ini adalah hari kebahagiaan para siswa baru. Ya, hari ini adalah hari dimana para siswa baru mengikuti Masa Orientasi Siswa.

Semuanya sudah berkumpul di aula dan mendengarkan peraturan sekolah yang harus dilaksanakan di sekolah ini. Seragam yang lengkap dan rapi, rambut yang sudah di rapikan. Semuanya masih bersih.

Ngga tau kalo besok.

"Hari ini semuanya bebas sampai 3 hari kedepan, kalian berkenalan dengan teman sekelas dulu ya," ucap ketua OSIS, Kim Namjoon dengan lantang tetapi terdengar ramah.

Saat itu juga, ada yang mengangkat tangannya, membuat para siswa yang sudah bersiap untuk bubar malah menghela nafas.

Perusak suasana emang.

Hening. Semua orang menatap perempuan yang mengangkat tangannya itu.

"Harus berkenalan?" tanya nya sarkastis dengan senyum miringnya.

Namjoon yang mendengar itu tiba-tiba membuka buku dihadapannya dengan cepat. "Kamu ... Choi Nami kan?" tanya nya kembali.

Perempuan itu tersenyum miring lagi. "Ya, itu aku. Aku yang bakal bikin sekolah ini hancur." sahut Nami dan langsung berlari keluar dari aula.

Namjoon menggelengkan kepalanya. "Baiklah, semua boleh bubar." ujar Namjoon lalu berbalik dan menarik seorang temannya ke belakang panggung.

"Kenapa, Namjoon?" tanya nya.

"Sekolah kita ... dalam bahaya, Hoseok," jawab Namjoon.

"Dia becanda aja kali, ngga mungkin lah satu orang cewe dari 3 ribu siswa bakal buat sekolah yang terkenal kedisiplinannya ini han–."

"Kamu ngga tau? Choi Nami. Perempuan dengan suara berat, tubuh ramping yang katanya Body Goals, muka cantik, rambut silver, mata biru laut kayak dia, bisa ngehancurin reputasi sekolah cuma dalam beberapa bulan!" jelas Namjoon.

Hoseok tertegun. Ia terdiam dan meneguk ludahnya sesekali.

Hening.
.

.

.

"Serius?"

–That Gurl

That GurlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang