Hari ketiga.
Hari terakhir kebebasan siswa baru.
Yang artinya, hari terakhir titik kewaspadaan para siswa naik.
"Hahaha, apaan sih kalian natapin gua begitu. Gua ga bakal gigit kalian," sahut Nami sambil tertawa di koridor sekolahnya melihat siswa lain menatapnya takut.
Tidak selang lama, tawanya berhenti. "Menyebalkan," ucapnya lalu memasuki kelasnya.
Semua yang berada di koridor menghela nafas lega. Mereka melanjutkan aktivitas mereka kembali.
"Nami itu perfect tapi yah sayangnya begitu," ujar seorang lelaki dengan wajah kecewa. Ia duduk ditangga dan menyandarkan kepalanya dipagar tangga.
"Setuju, gua liat-liat, badannya boleh juga. Mukanya apalagi bor, cantik bet dah," balas temannya yang bersandar di dinding.
"Gua bakal ngejar dia, kan gua sekelas. Liat aja, Nami bakal jatuh ke pelukan gua," ujar temannya yang lain.
"Anjay lah, jangan lupain gua juga sekelas sama dia, Bin."
Hanbin terkekeh. "Iya dah, Dong. Gimana Kony? semuanya ngejar dia nih ceritanya?"
Seseorang mengangkat tangannya. "Gua kaga," ucap June.
"Chanu juga ngga, dia pembully sih," ucap Chanwoo.
"Siapa tau kalau dia jatuh, dia bisa berubah. Biasanya orang jatuh cinta bisa berubah lho, Chan," hasut Hanbin.
Chanwoo memiringkan kepalanya. "Masa? Kalau begitu Chanu juga deh!"
Hanbin penghasut emang.
–That Gurl–
Balkon sekolah adalah tempat yang cocok untuk orang yang menyukai tempat sejuk dan tenang. Termasuk Nami.
Nami menyandarkan kepalanya dipagar balkon dan menatap ke bawah. Lapangan basket yang dipenuhi para lelaki yang sedang bersaing dan dipinggir lapangan ada beberapa gadis yang menyoraki mereka.
"Cih. Menjijikan," gumam Nami. Ia mengedarkan pandangannya ke arah lain.
Matanya memicing, menangkap sekelompok lelaki yang menggunakan seragam yang sama, tetapi dengan jas berwarna abu-abu.
Mereka berjalan dengan seorang perempuan.
Nami yang melihat itu menggeram. "Lina sialan."
"Permisi."
Nami tersentak dan berbalik. Ia menatap lelaki didepannya yang terlihat linglung.
"Anu, ini balkon sekolah kan?" tanyanya.
Nami melongo. "Ya iyalah, mata lu kemana ha? Ganggu ketenangan orang a–."
"Ah, aku kesini bukan mau nanya itu sebenernya, hehe." Kekehnya, lalu tersenyum miring. Ia menarik poninya yang agak panjang kebelakang dan menatap tajam Nami. "Hai, Nami."
Sejak itu juga, ada empat orang bermunculan dibelakang lelaki itu dan langsung menyergap Nami yang lengah.
"Bawa dia."
–That Gurl–
Jungkook menajamkan matanya melihat ke arah balkon.
"Hyung, ngerasa ga sih sedari-tadi ada yang merhatiin kita?" tanya Jungkook dan dijawab gelengan oleh para hyungnya dan Lina.
Melihat respon temannya, Jungkook kembali melihat ke arah balkon.

KAMU SEDANG MEMBACA
That Gurl
Fanfic[BTS X iKON X OC FANFIC] "Kak, gua disini. Gua yang bakal nyadarin lu kalau gua itu adek lu yang pernah disuruh Ayah cari. Please, tunggu."-unknown. [❗Non-Baku, mengandung kata kasar dan semacamnya❗] First Chapter: 1 Mei 2018