Chapter 5

4.4K 433 6
                                    

~Wendy's POV~

Bisikan terakhir laki2 itu membuatku merinding, dih.

Tanpaku sadari, aku sudah terus dipanggil ama Direktur Sehun, "Son Wendy! Son Wendy-sshi!"

"D-de, Director-nim."

"Ini laporanmu, bagus sekali. Aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik ke depannya." Tutur Direktur Sales & Marketing itu.

"De. Kamsahamida, Director-nim." Setelah aku membungkuk, aku pun duduk di tempatku.

Dan semenjak tadi, tatapan semua orang ada padaku, dan aku tidak tau kenapa.

"Yerin, kok semua orang liatin aku, ya?" Bisikku pada Yerin yang semenjak tadi juga menatapku.

"Bagaimana tidak? Kamu adalah pegawai pertama yang laporannya dicek dan dipuji oleh Pak Kulkas. Bahkan, bisa-bisanya dia tersenyum padamu. Mungkinkah dunia terbelah atau terbalik besok?" Ungkap Yerin dengan raut yangat lucu.

"Iyakah? Masa cuman aku saja?" Tanyaku yang dibalas dengan anggukan mantap Yerin.

"Geundae (Tapi), kok kalian memanggilnya Pak 'CTJ'?" Tanyaku lagi karena menyadari kalau tadi Yerin memanggil Pak Bos dengan sebutan 'Bapak CTJ'.

"Oh, itu. Itu adalah panggilan paling terkenal untuk Si Pak Bos." Jawab Yerin sambil tersenyum evil dan menurutku itu sangat mengerikan.

"Wae?"

"Soalnya dia tinggi dan dingin." - Yerin sambil menahan tawa.

Dan disaat itu juga, aku langsung tertawa terbahak-bahak sehingga perhatian seisi ruang rapat tertuju padaku...lagi.

"Son Wendy-sshi, apakah ada masalah?" Tanya Direktur Sehun.

"Tidak ada, Director-nim." Jawabku tenang.

"Anda sadar kalau ini adalah ruang rapat, bukan? Kalau begitu, silahkan duduk dengan tenang dan tertib." Tegur Direktur dan dapatku liat kalau Sunbae yang sesat itu menertawaiku.

Aku menatap tajam Sunbae yang bernama Seolhyun itu. Kalau saja tatapan bisa membunuh, pasti dia sudah ada di alam bawah sana sekarang.

Dan kontak mata kami terputus saat Direktur Sehun memanggil namanya.

~Skip~

Rapat akhirnya selesai juga. Bisa kehabisan nafas aku duduk disitu lama2. Untung saja Eonni yang mengurus perusahaan Appa. Coba tidak, pasti aku bakalan terjebak di ruangan maut itu setiap hari.

"Chogiyo, anak baru. Hanya karena kau itu pintar, kuperingatkan kau untuk tidak sombong. Ngerti, gak?" Si Nek Lampir itu tiba2 keluar lagi. (Maaf untuk fansnya Seolhyun, ya. Ini Author buat utk ff aja kok🙏🏻)

Bilang orang sombong, ni orang nadanya angkuh banget lagi. Pengen sekali diri ini manggil Shin Dong Oppa (bodyguard keluarga mereka) untuk melemparnya keluar dari perusahaan.

"Kau sudah ku peringatkan, ya. Jangan macam2, atau kl gak kau akan kena akibatnya." Sambung dia lagi.

I just rolled my eyes dan pergi dari hadapannya, sedangkan aku bisa mendengar kalau kakinya menghentak lantai dengan keras.

"Joy, sekarang aku buat apa lagi?" Tanyaku pada Joy karena aku sudah ngangur.

"Aku tidak tau, Eonni. Coba tanyakan pada Direktur Sehun saja. Ruangannya kamu tau tidak?"

"Tidak."

"Pintu yang paling ujung itu ruangan Sehun. Jangan lupa untuk makan siang nanti, Eonni." Ingat Joy.

Fate 💫 - Wenyeol & Renjun (On Editing Process)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang