Chapter 6
Waktu berlalu begitu cepat. Dia sudah berada di tingkat dua dan tidak terasa waktu pernikahan nya dengan daehyun hanya tinggal satu minggu.
dia harus mencari daehyun meminta daehyun membatalkan pernikahan nya."Chakamman!Ada yang perlu aku bicarakan denganmu "
youngjae menghalangi jalan daehyun, Dia merentangkan tangannya.
"Ada apa aku sedang sibuk, nanti saja bicaranya"ujar daehyun
Dia menepis tangan youngjae yang menghalang laluan nya.drrrrt.. Drrrt.. Bunyi getaran handphone dari dalam saku celana sekolahnya. daehyun melihat nama yang menelpon nya himchan noona.
"Yeobse.. "Ucapan nya berhenti mendengar isak tangis dari sana
"Hiks..hiks..dae..Imo"
"Noona kenapa menangis?! Eomma kenapa"tanya daehyun khawatir
"Imo masuk rumah sakit"
"Mwo..!! Noona jangan bercanda!"
"Aku tidak bercanda! imo dan eommanya youngjae kecelakaan jalan raya..."Daehyun lansung mematikan telpon sepihak karena dia tidak sanggup lagi mendengarnya.
Bukk!
Youngjae terkejut melihat daehyun jatuh terduduk di lantai. Setelah mendapat telpon dari seseorang karena dia tidak bisa mendengar apa yang di bicarakan nya sebab daehyun membelakanginya.
"Dae-shi,Gwenchana? "Tanya youngjae khawatir melihat wajah daehyun berubah pucat. Dia membantu daehyun berdiri
"Youngjae kita harus pergi"ucap daehyun
"Wae..?"
Belum sempat dia habiskan ucapannya, daehyun lansung menarik tangannya menuju mobil sport milik daehyun.Dari masuk mobil Sampai di depan rumah sakit. Daehyun mengabaikan pertanyaan nya membuat youngjae kesal sendiri. Masuk rumah sakit daehyun menarik tangan youngjae berlari seperti orang kesetanan menuju resepsionis
"Annyeong..dimana kamar pasien bernama jung leeteuk"tanya daehyun
"Dia dikamar vvip di kamar no.217"
"Kamsahamnida"daehyun kembali berlari menarik tangan youngjae menuju kamar no. 217
Dari jauh daehyun melihat himchan Sendirian. Dia tidak melihat adik dan appanya disana. Himchan sedang duduk di depan pintu. sambil menutup wajahnya."Noona, bagaiman keadaan eomma? "Tanya daehyun. Setelah betul-betul berada disebelah himchan.
Himchan mendongak melihat siapa yang datang.
"Imo Kritis, dokter bilang sudah tidak bisa diselamatkan"ucap himchan di iringi tangisanBrakk!
Daehyun lansung menolak pintu rumah sakit. Dia berjalan lunglai, daehyun hampir terjatuh kelantai. untung saja himchan menahan nya dari belakang.
Dia mendekati ranjang leeteuk.
Tangan nya gemetaran saat menyentuh kepala eommanya yang diperban juga terdapat luka di bagian tangan dan kaki. Eommanya juga
di bantu dengan alat pernapasan. Keadaan eommanya begitu memperhatinkan."Eomma sedar lah"ucap daehyun saat berada di tepi sisi ranjang.
Tit... Tit.. Tit..
namun yang terdengar hanya suara alat bantu yang diguna kan leeteuk.
Daehyun menggenggam erat tangan eommanya.
"Eomma... jebal! sedar lah!" daehyun sedar dia cukup lemah saat ini. air mata lelakinya jatuh.
"Eomma mianhae, selama ini aku sering mengabaikan kata-kata eomma. Aku janji kalau eomma sedar aku tidak akan mengabaikan permintaan eomma, aku akan mengikuti semua keinginan eomma"tambah daehyun sambil mencium lembut tangan leeteuk yang berada dalam genggamannya.Daehyun setia menunggu disisi ranjang leeteuk. Himchan sudah keluar menemani youngjae ke kamar sebelah. Daehyun membaringkan kepalanya disisi tangan leeteuk. Dia merasa ada tangan yang lembut menyentuh kepalanya.
Dia mendongakkan kepala melihat kearah leeteuk. Terlihat senyum manis dibibir pucat eommanya.
"Eomma sudah sedar"
Daehyun ingin menekan tombol merah disisi ranjang tapi leeteuk menghalanginya.
"Eomma..waeyo? ada yang ingin eomma kata kan"tanya daehyun
Leeteuk menganggukkan kepala mengiakan pertanyaan anaknya.
"Bbisa..kau.. mengikuti..permintaan.. eomma"ucap leeteuk tersendat sendat
Daehyun hanya menganggukkan kepalanya.
"Menikahlah... Dengan...youngjae"
"Tapi... "Daehyun tidak jadi menghabiskan ucapan nya.
melihat dada eomma nya turun naik.
"Hah.. Hah.."
napas leeteuk tersendat-sendat. Membuat daehyun semakin panik.
"Eomma, Aku janji akan menikahi youngjae seperti yang eomma inginkan. Aku mohon jangan tinggalkan aku"ucap daehyun dengan linangan airmata. dia menggenggam erat tangan leeteuk.
Leeteuk tersenyum manis mendengar jawaban anaknya sebelum memejamkan matanya.
Titttt.... Tittt... Terdengar alat suara bantu yang digunakan leeteuk berbunyi menunjukkan angka 00 daehyun panik terus menekan tombol merah disebelah ranjang eomma nya. Dokter berlari masuk daehyun menepi membagi laluan dokter untuk memeriksa keadaan eommanya.
"Dok, bagaimana keadaan eomma"tanya daehyun khawatir saat saat melihat eomma nya terbaring kaku. Dokter hanya mengelengkan kepalanya.
"Mianhae"ucap dokter sebelum pergi meninggalkan daehyun
"Ti-tidak m-mungkin"ucap daehyun gagap. " Andwae!!"teriak daehyun.
Ini saat-saat yang sangat dia takutkan, kehilangan orang yang paling dia sayang. Badan daehyun menggigil saat memeluk tubuh kaku leeteuk. Dia menangis tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Jealouse (END)
FanfictionPerjodohan antara dua keluarga yang sudah diatur sejak dulu membuat mereka harus menerimanya dan mengharuskan mereka hidup di satu atap bersama. Bila minyak bertemu api Bila cinta bertemu pemiliknya