Chapter 12
Daehyun menolak daun pintu yang memisahkan dia dengan ruangan youngjae. Dia melangkah mendekati ranjang dimana youngjae sedang terbaring. Daehyun menarik kursi yang berada di samping ranjang youngjae.
Srett!!
Daehyun membelai pucuk kepala youngjae, dia memandang wajah youngjae yang tidak sepucat tadi terlihat tidur dengan tenang membuat hatinya bergetar hebat.
"Youngjae mianhae. Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahanku lagi, cepat lah sedar"
Daehyun mencium punggung tangan youngjae, pikirannya melayang mengingat pembicaraannya dengan jungup.
Flashback on
"Hyung, kemana saja. Kenapa semalam handphone mu tidak aktif kenapa tidak pulang kerumah"tanya jung up bertubi-tubi
"Wow.. Wow.. Bisa kau tanya satu-satu"
"Tidak bisa!! " bentak jung upDaehyun tersenyum kecut melihat jungu, dongsaengnya akan sangat mengerikan jika dia sedang marah.
"Semalam hyung pergi dengan baekhyun dan menginap dirumahnya. Waktu ingin menelponmu baru hyung tau handphone hyung mati. Waeyo" jawab daehyun dengan cengiran.
"Kenapa kau tidak memberitahu youngjae yang kau tidak akan pulang. Kau tau tidak youngjae bahkan tidak tidur semalaman karna menunggumu. Pabbo!!" ucap jung up kesal
Flashback off
Terdengar lenguhan kecil membuat lamunannya terbang di bawa angin.
"Eughh"
"Youngjae gwenchanayo? "Youngjae membuka matanya, dia melihat daehyun yang menatapnya khawatir.
"Youngjae jeongmal mianhae. Sebab kau menungguku semalaman membuat anemiamu kambuh"
"Anio..siapa bilang aku menunggumu. Aku hanya terlalu lelah"jawab youngjae dengan suara serak
"Jungup yang bilang. Jeongmal mianhae"
"Astaga sipendek itu, Dasar mulut ember"ucap batin youngjae.
"Ilhoon oppa "
Youngjae merentangkan tangannya minta dipeluk.Daehyun berbalik dia melihat ilhoon masuk membawa plastik di tangannya.
"Bagaimana keadaanmu chagi? Apa kau merasa lebih baikkan"tanya ilhoon
Setelah memeluk youngjae, ilhoon meletakkan plastik yang dibawanya di meja nakas.
"Berani-beraninya hyung memeluk istri orang didepan suaminya sendiri" ujar daehyun sedikit kesal.
"Waeyo? Kau cemburu?!" jung ilhoon tersenyum mengejek.
"Ani..siapa bilang aku cemburu. Aku hanya.. "
"Hanya apa? Ayo.. "Potong ilhoon
Jung ilhoon menaikkan kedua sudut alisnya dan tersenyum jahat."Jika dilayan sampai lebaran monyet juga tidak akan habis-habisnya"ucap batin daehyun
Daehyun hanya memilih diam. Karna dia tidak akan pernah menang jika berdebat dengan sepupunya yang satu ini.
"Jika keadaanmu semakin baik besok kau sudah boleh keluar"
"Kenapa tidak hari ini saja? "
"No.. No.. No.. Untuk saat ini tidak boleh. Kau masih terlalu lemah chagi? " ilhoon mengoyang-goyangkan jari tangannya.
"Dae, hyung ada membelikan kalian berdua makanan. Pastikan putri salju hyung makan, Hyung harus memeriksa pasien lain" pesan ilhoon sebelum berlalu pergi daehyun hanya menggangguk kan kepala.Sehari setelah keluar dari rumah sakit youngjae malah demam. Membuat daehyun khawatir sekali, dia menatap youngjae yang masih terlelap.
"Dia mengemaskan sekali? "
Membuat daehyun semakin meneratkan lagi pelukannya."Eughh" terdengar suara lenguhan youngjae
"Pagi baby jae" bisik daehyun ditepi telinga youngjae
"Pagi.." ucap youngjae dengan suara serak khas orang bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Jealouse (END)
FanfictionPerjodohan antara dua keluarga yang sudah diatur sejak dulu membuat mereka harus menerimanya dan mengharuskan mereka hidup di satu atap bersama. Bila minyak bertemu api Bila cinta bertemu pemiliknya