Chapter 7
Flashback on
Drrt.. Drrrt..
Bunyi telpon dimeja kaca depan televisi. Jaejoong melihat siapa yang menelponnya.
"Leeteuk eonnie"ucap jaejoong pelan
"Yeobseo"
"Jae,bisa kita bertemu ada yang ingin eonnie bicarakan, penting"
"Waeyo..."
"Eonnie menunggu di cafe green"
Tut... Tut... Tut...
Belum sempat jaejong bertanya telpon sudah terputus. Jaejoong hanya memandang kosong telponnya yang sudah gelap. Jaejoong masuk kedalam kamar mengganti pakaian nya dan keluar menemui leeteuk di cafe green.Sampai didepan cafe green dia lansung masuk. Jaejoong melihat leeteuk melambaikan tangan kearahnya. Dia berjalan kearah leetuk sampai didekat leeteuk dia menarik kursi didepan nya jaejoong mendudukkan pantatnya.
"Waeyo.."tanya jaejong setelah duduk
"Minum dulu eonnie sudah pesankan kopi kesukaan mu"
"Ottohake"ucap jaejong setelah meminum kopinya
"Tenang lah"ucap leeteuk sambil menyisip kopi di gelasnya.
"Bagaimana aku bisa tenang youngjae terus saja menolak ingin menikah"
"Eonnie ada rencana, mari ikut eonnie" ucap leeteuk
Sebelum keluar dia membayar minumannya di kaunter.Leeteuk membawa jaejong kerumah sakit sampai dirumah sakit.
"Eonnie apa yang kita lakukan disini"tanya jaejong setelah mereka berada dirumah sakit.
Leeteuk membisikkan sesuatu di telinga jaejoong. Jaejoong mengangguk kepala tanda mengerti.
"Apa eonnie yakin ini akan berhasil"tanya jaejong
"Tentu saja, tapi sebelum itu eonnie harus meminta bantuan himchan"
Leeteuk mengeluarkan handphonenya dia menelpon himchan
"Hime bisa kerumah sakit sekarang. Jangan beritahu daehyun, palli!!" ucap leeteuk sebelum mematikan telpon sepihak.Sampai saja dirumah sakit. Himchan menerima mesej dari imo nya yang mengatakan imo nya menunggu di kamar no.217.
Himchan terus berlari masuk mencari kamar no. 217.sampai didepan kamar no.217 dia lansung menerobos masuk. Himchan melihat imonya sedang di perban di kepala oleh suster."Imo, gwenchana. Apa imo sakit, kenapa kepala imo diperban"tanya himchan khawatir
Leeteuk mengisyaratkan himchan untuk mendekat. Himchan mendekati imonya, leeteuk membisikkan sesuatu di telinga himchan.
"Apa imo yakin daehyun akan percaya"
"Imo yakin dia akan percaya, hime mau membantu imo"
"Araseo, hime akan menelpon daehyun"
"Sebelum itu hime harus memberitahu jung up dulu"
Himchan hanya menganggukkan kepala. Dia lansung menelpon jung up terlebih dulu baru menelpon daehyun.
"Yeobseo.."terdengar suara dari sebrang sana
"Hiks..hiks..hiks..dae imo"ucap himchan diiringi dengan isakan dia menutup mulutnya agar tidak tertawa.
"Noona kenapa menangis?! Eomma kenapa" himchan tersenyum mendengar suara daehyun yang terdengar khawatir.
"Imo masuk rumah sakit"
"Mwo!!noona jangan bercanda!"teriak daehyun membuat himchan kesal
"Aku tidak bercanda! Imo dan eommanya youngjae kecelakaan jalan raya.."belum sempat dia menghabiskan ucapannya daehyun terlebih dahulu memutuskan telpon sepihak.Leeteuk heran melihat himchan menggelengkan kepala
"Waeyo..?"tanya leeteuk
"Sepertinya daehyun percaya"ucap himchan membuat leeteuk tersenyum manis.
"Imo, hime keluar dulu. fhithing" ucap himchan sebelum keluar menunggu daehyun.Himchan mendengar langkah kaki yang terburu-buru datang mendekat. Himchan lansung memakai obat tetes mata agar terlihat dia menangis. Dia lansung menundukkan wajahnya melihat daehyun semakin mendekat.
"Noona bagaimana keadaan eomma"tanya daehyun
Himchan tersenyum miring melihat daehyun menggenggam erat tangan youngjae. Dia mendongak melihat wajah pucat daehyun.
"Kritis, dokter bilang sudah tidak bisa diselamatkan" jawab himchan diiringi dengan tangisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Jealouse (END)
FanfictionPerjodohan antara dua keluarga yang sudah diatur sejak dulu membuat mereka harus menerimanya dan mengharuskan mereka hidup di satu atap bersama. Bila minyak bertemu api Bila cinta bertemu pemiliknya