d for danger.

5.4K 702 58
                                    

18:05 - Gas station

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


18:05 - Gas station.

Seo Changbin cukup yakin baik mobilnya maupun mentalnya telah siap untuk melakukan perjalanan panjang ini. Sesungguhnya bukan perjalanannya yang menjadi masalah, apa yang harus ia hadapi di penghujung jalan sana adalah tantangan besarnya.

Masih sambil memikirkan rangkaian kata sepanjang pidato presiden untuk menyampaikan sebuah berita mengecewakan pada ayahnya, Changbin membuka pintu kanan depan mobilnya (sebenarnya mobil itu masih milik ayahnya) dan duduk di kursi pengemudi. Hela napas berat meninggalkan celah di antara kedua bibirnya. Ia memejamkan matanya, bayang-bayang wajah tegas sang ayah langsung menyambangi pikirannya.

Oh ayolah Seo Changbin, ini bukan akhir dunia. Akan seburuk apa sih reaksi pria berusia 60 tahunan itu ketika mengetahui anaknya gagal masuk Akademi Polisi?

Memutuskan untuk mengesampingkan semua pemikiran itu, Changbin menyalakan mesin mobilnya kemudian mengenakan sabuk pengaman. Sekali lagi ia mengambil napas dalam sebelum menjalankan mobilnya, melaju ke jalanan menuju batas kota.

Radio di dalam mobil memainkan lagu-lagu genre alternative yang Changbin sendiri tidak tahu judul ataupun penyanyinya. Kepala dan jemarinya tetap ikut bergoyang, berusaha menikmati satu-satunya sumber hiburan itu.

Hingga melewati batas kota, tak banyak yang berubah. Pemandangan di setiap sisi jalanan yang dilewatinya masih tampak serupa. Haruskah ia membayangkan sesuatu yang menarik supaya ia tidak bosan dan mengantuk di jalan? Tapi mungkin ia tak perlu repot-repot, lagu-lagu aneh di radio sudah cukup untuk membuatnya tetap terjaga.

Kira-kira sepuluh menit sudah berlalu, kedua mata Changbin menangkap sesuatu yang bergerak-gerak di antara semak-semak beberapa meter di depan. Sesuatu itu ternyata seseorang, seorang gadis pula.

Rambut panjang hitam gadis itu kusut masai, terusan selututnya kotor bernoda tanah, wajahnya memancarkan ketakutan sekaligus panik. Si gadis kemudian berlari ke tengah jalan, memaksa Changbin menghentikan mobilnya secara mendadak.

Tepat seperti dugaan Changbin, gadis itu menghampiri pintu kiri depan mobilnya, meminta si lelaki Seo membukakan pintu untuknya. Ia tak semudah itu percaya pada orang asing. Changbin tak mau ikut terseret masalah, atau tertipu oleh modus perampokan yang mungkin sedang dilakukan gadis ini.

Namun melihat wajah paniknya yang kelihatan sangat asli, Changbin akhirnya membiarkan gadis bersurai hitam itu masuk ke mobilnya.

"Jalan! Cepet!" seru si gadis.

Changbin yang tidak langsung merespon dengan tindakan mau pun kata-kata membuat perempuan itu berseru semakin keras.

"DRIVE NOW!!"

"OKAY OKAY BUT YOU HAVEN'T WEAR YOUR SEATBELT!" Changbin jadi ikutan berseru.

"Peduli amat sama seatbelt! Cepetan jalan!!"

DRIVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang