Jika kali ini aku harus kau lukai
Lukailah
Sebab sampai detik ini, aku tak mengerti, di mana letak Yogya yang disebut kota penuh cinta
Jika pada akhirnya, kota ini adalah saksi dari kepergianmu
Saksi dari kita yang berjeda makin mengeja luka
Saksi dari kita yang menyuka makin mengeja duka
Aku tak menahan kepergianmu, sebab pergimu adalah sukaku
Ku pikir, kala itu adalah benar begitu
Namun, seiring berjalannya waktu
Suka itu mengorek kembali sepi
Suka itu kembeli merobek hati
Jika kala itu kau pikir aku baik-baik saja,
Ya, aku baik-baik saja, pun begitu denganmu bukan?
Bahkan kita saling mencari saat nadi mulai menuai tepi
Tapi mengapa? rongga luka itu tak ingin kau kembali?
Mungkin tidak akan bertemu kembali sebagai aku dan kamu
Namun sebagai, aku dan hidupku, kamu dan hidupmu
Ingin ku berteriak dan memanggil namamu, kembalilah kamu
Namun, denyut nadiku makin ngilu,
Pulanglah
Ke rumahmu yang kau suka
Dan aku, pasti akan baik-baik saja dengan doa
Yogyakarta, 2018
YOU ARE READING
Setelah Kepergianmu
PoetryAku mengeja nada-nada yang mungkin masih merangkai jelas akan namamu. Namun, ku pikir itu adalah semu. Semu meramu akan bayang-bayangmu, yang mendadak pergi karena kesiapanku.