Kamu adalah pekat yang paling nikmat
Bagian dari malam yang paling legam
Bagian dari tenang yang paling nyamanAku nyaman berada di pelukmu
Bahkan aku nyaman hanya dengan kau teliti dengan ekor matamuTapi aku jauh lebih nyaman tanpa ada dirimu
Kamu adalah pekat yang paling sesat
Bagian dari aku yang paling kau buat buat
Bagian dari aku yang mudah kau lumat
Kau kira aku hanya sekedar tahu bulat? Digoreng dadakan 500 an?Kau mempertaruhkanku hanya demi recehan yang kau anggap segalanya.
Apa aku butuh? Ya.
Apa aku tak mau? Mau.
Tapi yang paling ku maui adalah kamu.
Dan itu dulu.Aku sudah baik baik saja. Mungkin kau sedang luka.
Aku sudah berbahagia. Mungkin kau sedang merana.
Aku akan jadi egois. Sama sepertimu.Pergi begitu saja. Datang tanpa dosa.
Ayolah sayang, mulailah hidupmu. Nikmati sebagaimana aku menikmatinya. Kita bukan hanya sejengkal masa lalu. Kita punya jalan yang lebih panjang dan luas.Lepaskan kungkungan itu. Aku tak suka kau membelenggu diri atas namaku. Aku bukan jeruji. Kau tahu bukan? Aku paling luwes memahamimu.
Dulu.
YOU ARE READING
Setelah Kepergianmu
ŞiirAku mengeja nada-nada yang mungkin masih merangkai jelas akan namamu. Namun, ku pikir itu adalah semu. Semu meramu akan bayang-bayangmu, yang mendadak pergi karena kesiapanku.