Setelah kepergianmu, sebab kesengajaanku
yang sudah tidak lagi dapat mengimbangi cara menerkamu
tiba-tiba, di sudut ruangan ini
aku merasa nyeri
Nyeri, menerjang ulu hatiku
Ku raba, barang kali itu hanya detak jantung yang biasa
mengenai rasa sepi tak berasa
Namun, kali ini, aku sadari,
Aku kembali menemukan sekeping hati yang kau tinggalkan
Sebagai balasan atas keputusanku
Kamu meninggalkannya, tanpa beraksara
Kamu, hanya meletakkannya di sana
Disetiap chat kala menghubungiku
Layar itu membuatku nyeri
Apalagi tulisan di dalamnya, obrolan denganmu
Mati sudah langkahku akan sekeping hati yang kau tinggalkan
YOU ARE READING
Setelah Kepergianmu
PoetryAku mengeja nada-nada yang mungkin masih merangkai jelas akan namamu. Namun, ku pikir itu adalah semu. Semu meramu akan bayang-bayangmu, yang mendadak pergi karena kesiapanku.