Apa kau masih ingat jelas perpisahan itu?
Kau mengajukan janji pertemuan
Kau mengajukan janji pembahagiaan
Dan aku setuju
Di antara bintang-bintang yang bertebaran malam itu
Kau masih begitu, dengan sikap dudukmu, cara bicaramu,
Dan tatapan matamu, kembali menyulut luka
Bagaimana mungkin kali ini aku melupakanmu
jika kamu begitu menyebalkan untuk memintaku terkurung dalam namamu
Bagaimana mungkin aku lupa
Jika tempat itu, adalah tempat tujuku yang selama ini ku rindu
Dan, kau, datang tanpa sebab, hanya untuk melepaskan rindu
Kau, mengajakku ke sana, lantas, kau meninggalkanku tanpa bicara
Selepas kepergianmu, aku hanya bisa memejamkan mata
sesekali menikmati bulir-bulir air mata yang mulai berjatuhan
Seperti ingin menahanmu
namun, aku siapa?
YOU ARE READING
Setelah Kepergianmu
PuisiAku mengeja nada-nada yang mungkin masih merangkai jelas akan namamu. Namun, ku pikir itu adalah semu. Semu meramu akan bayang-bayangmu, yang mendadak pergi karena kesiapanku.