saat senja datang

36 11 0
                                    

"Guys kumpul dulu dong sebelum pergi masih ada waktu 20 menit lagi nih" ucap andrew memakai toa

Mendengar itu aku langsung pergi kearah andrew, dan di ikuti oleh lutfi dibelakangku.

Setelah aku ditempat andrew, aku langsung pergi ketempat dimna teman temanku berkumpul.

Lutfi? Sama sepertiku dia berkumpul bersama teman temannya

"Okee karena semua udah kumpul, sebelum kita berangkat dan supaya ga ada kejadian apapun nanti, alangkah baiknya kita berdoa dengan kepercayaan masing masing oke. Berdoa mulai"

Seketika semua orang langsung tertunduk rapi dan mengangkat kedua tangannya

"Amin, selesai. Oke sesuai perkiraan jam 9 berangkat. jadi sekarang kita siap siap berangkat. gue harap kalian hati hati nanti di jalan. Selamat berlibur kawan huhhh" andrew bertepuk tangan

Dan sekarang semua orangpun bertepuk tangan dan bersorak riang.

Anak anak yang lain bubar untuk mencari pasangan masing masing.

Tapi lain halnya denganku, aku seperti malu jika harus mencari lutfi.

Aku tidak tahu harus apa sekarang, jika kejadiannya seperti ini. Aku tidak mau lutfi menjadi patner touringku.

"Moza"

Suara itu mengagetkanku

"Buruan"

"Oh oke"

Akupun menaiki motor matic berwarna putih itu

"Gue tadi nyariin lo"

Haha ini konyol sekali, mana ada lelaki bernama lutfi mencariku?

Apakah telingaku tertutupi kotoran? Ah tidak, aku sering membersihkannya 3 hari sekali dan tadi pagi aku baru saja membersihkannya.

Mana mungkin baru saja dibersihkan kotoran itu masih ada kan?

Atau jangan jangan imajinasiku berfungsi? tidak sesuai tempat.

"Moza, kayanya lo orangnya pendiem ya?"

"Perasaan dari tadi lo diem mulu"

Lanjut lutfi, tapi aku tetap diam

Lutfi memberhentikan motornya mendadak membuatku heran.

"Eh emngnya udah sampe ya? Kok bentar banget. Mana lautnya?" Aku bertanya bertubi tubi kepada lutfi

"Dari tadi lo ngelamun ya? Hayo loh ngelamun jorok ?"

"Ih enggalah"

Aku mendengar suara cekikian. Apakah itu lutfi? Kurang ajar sekali lutfi menertawaiku. Tapi aku suka

"Ayo jalan lagi" ucapku menekankan satu jari telunjuk ku ke bahu lutfi

"Oke"

Motor lutfi melaju dengan kecepatan normal, sesuai arahan dari andrew.

Di perjalanan kita tidak banyak berbicara, hanya suara jalan yang bising terdengar dari telingaku.

Setelah 9 jam perjalanan, rombongan angkatan 34 sudah berada dilokasi.

Yang baru aku ketahui, dari lokasi laut yang kita kunjungi itu adalah ujung genteng.

Meski sudah petang pemandangannya sangat indah, angin laut pun terasa dingin.

Panitia mengintruksikan jika kita harus pergi kevilla yang sudah disediakan, setelah itu beres beres, mandi, sholat, dan makan malam.

Villa itu bernama adjani yang sudah dipesan untuk 2 hari kedepan, dan tidak ada penginap lainnya disini kecuali angkatan 34. Karena panitia sudah memboking semua kamar yang ada di villa ini.

sense and sensibilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang