batalnya ucapan ulang tahun

56 10 0
                                    

"Lagian risih banget gue sama cewe cewe yang ngemis cinta sa, gue tau cinta itu harus merendah ya tapi jangan jadiin mereka murahan juga kali ya sa. Mereka cewe gapantes aja gitu perjuangin cowo!"

Hatiku memanas, siapa tadi yang berucap? Apakah itu lutfi? Tolong bilang padaku, jika itu bukan ucapan lutfi.

Tapi nihil, lelaki itulah yang barusan berucap. lutfi wijaya.

Tersindir? Pasti karena aku saat ini memang sedang mengemis cintanya lutfi! Meskipun lutfi masih belum tahu aku mencintainya.

Satu hal yang sekarang aku tahu dari diri lutfi, dirinya tidak menginginkan gadis mengemis cinta padanya.

Tapi, jika wanita menginginkan lelaki yang ia cinta memangnya salah?!

Ternyata bukan satu tapi dua hal yang sekarang aku tahu tentang lutfi, ingin menang sendiri dan egois! Arghh!! aku sebal dibuatnya! Hatiku lagi lagi sakit.

"Hei lagi ngapain lo sendiri disini mo?" Novia menghampiriku yang kini sedang meremas remas buku yang sejak tadi tidak ku baca.

"Jawab ke mo, gue tadi nanya"

Diam adalah jawabanku

"Kayanya penunggu taman ga rela deh diliatin lo mo, sampe lo kerasukan gitu karena ngelamun mulu"

"Ih apaan sih amit amit yatuhann" diriku mengetuk ngetukan kepalan tanganku dari kepala ke dinding tembok.

"Ya lagian gue ada disini tapi lo asik dengan dunia lo yang gelap itu" ucap novia menyentil jidatku

"Ih sumpah geli via gue dengernya"

Suara tawa pun menggelegar di gedung literasi, sampai sampai ada saja orang yang menyaksikan kita tertawa dengan tatapan heran dan aneh

"Oh iya mo kata temen kelas lo, lo mau ngucapin ultah ke lutfi. Emng bener?"

"Ya bukannya gue merendahkan lo nih ya, tapi kyanya sekedar ngucapin selamat ultah pun kyanya lo gabisa"

Kata kata novia jelas membuat otakku kembali berputar dan berfikir. Dan akhirnya aku mempunyai jawabannya

"Lo bener via, gue gapunya banyak nyali buat bilang sama lutfi. Karena gue udah tau jawabannya yg dia kasih nanti apa"

"Emng apa?"

"Gue bisa bisa sakit via" jelasku dingin

"Yaudh kalo hati lo bilang gitu, ya jangan dilakuin" ucap novia sangat mengerti perasaanku saat ini

"Dan berusaha buat lupain dia"

"Kalo yang ini lo lagi dipengaruhin sama otak lo ya? Hati lo gamungkin segitu gampangnya bilang berusaha lupain lutfi. Iyakan" tanya novia kepadaku

" ih tau ah via, lo rese bisa tahu apa aja yang gue pikirin. Aneh" gerutuku

"Gue sahabat lo moza, gue tau lo" novia menepuk pundakku.

Jika ada sahabat yang sangat tulus, mungkin novia orangnya. Novia memang terlihat sangat kekanakan. Tapi dia selalu sabar dan kukuh dengan kelakuan ku yang bercerita tentang lutfi.

"Yaudh yuk kekelas vi. Panas gue lama lama disini" sebenarnya ucapan ku mengarah ke sindiran untuk lelaki di sebrang sana

"Ayo cepet"

Brug

"Eh sorry ya"

"Kalo jalan bisa ga make mat-" ucapan ku belum selesai setelah melihat ke arah atas

Hm boringin ya ceritanya?

Maaf yaa Tapi bakal selalu dibuat nyenengin kok ceritanya 🙏🙏

terimakasih sudah sudi membaca, beri suara, dan komentar 🙏

sense and sensibilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang