TLQ #1

334K 9.3K 485
                                    

Part 1

Dia berjalan melalui koridor sekolahnya dengan wajah datar tanpa ekspresi. Sekolah itu masih terlihat sepi, mengingat saat ini masih sangat pagi. Dia terus berjalan mengayunkan kaki nya menuju atap sekolah. Ya, Dia  lebih sering menghabiskan waktu nya di atap sekolah sebelum masuk ke dalam kelas.

Dia  mendudukkan dirinya di bangku yang ada di atap sekolah itu. Merileks kan tubuhnya sambil melihat awan dan mendengar lagu favorite nya adalah rutinitas pagi nya sebelum masuk ke dalam kelas.

Dia memejamkan matanya. Menikmati udara pagi di atas atap sekolah itu. Dia membuka matanya saat ada seseorang yang mengganggunya dan menatap tajam orang yang sudah mengusik ketenangannya karena melapas secara paksa headset yg tertempel di telinganya.

"His..  pantas saja kau tidak merespon panggilanku. Ternyata kau sedang tidur." Ucap seorang wanita yang telah mengusik ketenangannya. Dia memandang wanita di hadapannya dengan tatapan datar tapi menyiratkan pertanyaan. Wanita yang sudah hafal dengan watak temannya itu menghela nafas dan duduk di samping nya.

"Pagi ini kita semua akan berkumpul di aula." Jelas wanita tadi. Jeda.. "Hah... sekolah kita akan mengadakan petualangan selama 3 hari. Jika kau lupa." Lanjut wanita tadi.
Hening....

"Hais...  Bahkan kau tidak merespon kata kata ku lagi ? Ayolah Aby.. apa kau akan terus seperti ini padaku ? Aku ini sahabat mu dari kecil. Tapi sifatmu sangat dingin padaku." Ucap wanita tadi yang merasa jengah karena yang di ajak bicara tidak merespon sama sekali ucapan ucapannya.

"Maaf." Ucap tiba tiba wanita yg di panggil Aby tadi. "Kau tau, aku tidak bermaksud seperti itu. Maaf, aku bukan lagi Abila yang dulu. Carilah teman lain yang lebih mengerti dirimu. Ara." Lanjut Aby sambil menatap sahabatnya itu dengan wajah datar nya.

"Lihatlah... bahkan saat kau mengatakan maaf pun wajah mu seperti tembok,!! Dengar, aku tidak akan pernah meninggalkan mu sendiri. Aku sahabatmu dan aku akan selalu ada untukmu. Kau tidak sendiri Aby, ada aku. Apa kau tidak menganggapku sebagai sahabatmu lagi ?" Arabella berkata sambil menatap Aby dalam.

Aby mengalihkan pandangannya dari Ara dan menatap depan. Dia diam. Entah harus dia jawab apa pertanyaan sahabatnya itu.

"Hah....... sudahlah jangan di pikirkan. Sekarang saat nya kita ke aula. Aku tidak ingin terlambat dan mendapat omelan di depan banyaknya murid sekolah ini. Ayo..." Ajak Ara yg langsung berdiri dan mengulurkan tangannya pada Aby.

Aby hanya menatap tangan itu dan ikut berdiri lalu berjalan meninggalkan Ara yang masih mengulurkan tangannya. Ara yg di abaikan menarik tangannya lagi dan tersenyum miris.
"Jujur.. aku merindukan mu yang dulu Aby.." lirih Ara sambil melihat Aby yg berjalan mendahuluinya.

>>>>>

Aula...

Mereka memasuki ruangan yang sudah banyak siswa-siswi. Mereka duduk di kursi paling belakang karena kursi bagian depan sudah terisi penuh.

Tak lama kemudian, guru yang di tunggu - tunggu pun datang.
"Perhatiannya anak anak." Teriak guru itu melalui microfon. Mengingat di ruangan sebesar ini bukan hanya siswa kelas junior saja yang ada, melainkan ada kelas senior juga.

"Baiklah anak anak. Mengingat setiap tahunnya sekolah kita akan mengadakan petualangan selama 3 hari, maka pada tahun ini pun di laksanakan hal yg serupa seperti tahun tahun lalu. Mungkin akan sedikit berbeda pada cara pembagian kelompok dan tempat. Oke langsung saja ke intinya. Mulai hari ini kalian di izinkan keluar asrama untuk mencari perlengkapan yang di butuhkan. Dan kembali sebelum gelap. Nanti masing masing wali kelas kalian yg akan  memberikan daftar barang barang yg harus kalian bawa. Baik setelah saya bubarkan kembali ke kelas masing masing. Dan....  semua siswa - siswi wajib mengikuti kegiatan ini." Jelas Mr. Robert -kepala sekolah- dan berlalu keluar ruangan.

Suara suara ribut pun mulai terdengar.
"Aaa... akhirnya aku bisa keluar dari asrama walau hanya sementara." Ucap Ara dengan wajah berseri seri. Aby hanya melirik nya sekilas.
"Ayo Aby kita ke kelas dan mengambil daftar itu." Lanjut Ara dengan semangat power full menarik Aby untuk berlari.

Aby menghentikan langkahnya begitupun Ara.
"Ada apa ?" Tanya Ara bingung karena Aby berhenti dan melepaskan pegangan tangan Ara. Aby hanya menampilkan wajah datar nya dan tanpa menjawab dia melenggang pergi. Ara melihat tubuh Aby yg menjauh dengan tatapan sedih. "Aby.." lirih Ara. Lalu dia mengayunkan kaki nya mengikuti Aby.

Aby berjalan dengan wajah datar tanpa ekspresi. Bahkan tidak ada yang menegurnya karena tampang dinginnya. Aby berbelok untuk menaiki lift agar sampai dengan cepat di kelas nya. Kelas B-III Senior. Dia melangkahkan kaki nya menuju lift dan---
Bruk...
Aby terjatuh hingga terduduk karena tabrakan kuat dari arah yang berlawanan.
"Maaf. Aku tidak sengaja." Ucap seseorang yang menabrak Aby sambil berjongkok di depan Aby.

"Aby... apa yang terjadi ?" Tanya Ara yang baru sampai di depan lift. Aby berdiri dari jatuhnya dengan muka datar nya. "Apa kau baik* saja ?" Tanya seseorang yang menabrak Aby dan ikut berdiri. Aby melihat sekilas ke arah Ara lalu kembali menatap org yg menabraknya dengan tatapan dingin lalu mengayunkan kaki nya masuk ke dalam lift. Ara pun mengikuti Aby masuk ke dalam lift. Dan lift pun tertutup.
"Misterius. Dia siswi senior dan aku tidak pernah melihatnya. Dan terlebih lagi dia sangat dingin. Aku baru tau jika ada wanita seperti dia." Gumam lelaki itu dengan ekspresi bingung. Merasa tidak menemukan jawabannya dia mengedikkan bahunya dan melanjutkan perjalanannya.

>>>>>>

Vote and comment nya guys....
Sebagai penyemangat.. 🤗
Next------

The Last Queen (TAMAT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang