TLQ #6

44.6K 3.6K 27
                                    

Part 6....

"Ku rasa kita akan beristirahat di sini semalam." Ucap Alex sambil melihat peta.
"Apa kau gila,,!!!" Teriak Lara.
"Bisakah kau pelankan suaramu itu, mermaid." Ucap Nevan sinis.

"Benar kata Alex. Kita akan bermalam di sini, kita tidak mungkin melanjutkan perjalanan kita di tengah malam. Dan kalian juga pasti butuh istirahat." Ucap Ray.
"Apakah perjalanannya masih jauh ?" Tanya Luna.
"Ya. Lumayan." Ucap Alex.

"Lalu.... kita tidur dimana ? Peralatan kita ada di tempat utama." Ucap Aurora.
"Benar kata Aurora." Sambung Lina.
"Kalian penyihir. Gunakanlah otak dan kekuatan kalian." Balas Aby.
"Benar juga. Aaah...   otakku benar benar bodoh." Ucap Luna sambil memukul kepala nya. "Ayo Lina kita buat tempat kita." Ajak Luna.

"Buatkan untuk kami juga, mengingat di sini hanya kalian yang penyihir." Ucap Arzan.
"Apa kalian para vampire juga tidur ?" Tanya Aurora.
"Tidak." Jawab Alex. "Buatlah untuk kalian para wanita dan 2 werewolf ini." Lanjut Alex.

"Aku juga." Sambung Arzan.
"Wah... ku pikir demon tidak tidur sama seperti vampire." Ucap Lina.
"Tidak. Kami berbeda, hanya kekuatan dan makanan kami saja yang hampir sama. Untuk istirahat, kami para demon sama seperti kalian." Jelas Ara.
"Baiklah kalau begitu kita akan membuat 9 tempat. Kau bantu kami ya Aurora." Ucap Luna.

"Aku tidak butuh tempat tidur." Ucap Aby dingin.
"Ah...  maaf. Baiklah." Ucap Luna.
Luna dan Lina menyiapkan tempat tidur mereka menggunakan kekuatannya merubah daun* dan ranting* menjadi tempat tidur. Lina menguasai 2 elemen, air dan api. sedangkan Luna 2 elemen, tanah dan udara. Dia bisa mengendalikan semua tanaman yang hidup di tanah.

Dan yang lain menyiapkan kayu kayu untuk membuat api unggun.
"Mmm... kurasa Aku dan Alex akan berburu untuk makan malam." Ucap Alvaro.
"Wahhh.... kau peka sekali Al kalau kita lapar." Ucap Lara.

"Aku ikut." Ucap Aby tiba*.
Alwx dan Alvaro kompak mengangkat sebelah alis mereka.
"Kenapa ? Jika tidak, aku akan berburu sendiri." Lanjut Aby lalu berdiri dan melangkahkan kakinya memasuki hutan untuk berburu.
"Ya. Kau boleh ikut nona, kenapa kau gampang sekali marah ?" Ucap Alex sambil melangkah mengejar Aby, Alvaro pun mengikutinya dari belakang.

Mereka terus berjalan hingga Alvaro memberi kode untuk berhenti.
"Ada dua rusa di depan." Bisik Alvaro.
"Aku akan mengendalikannya setelah itu kalian bisa menangkapnya." Bisik Aby di tengah tengah Alvaro dan Alex. Alvaro dan Alex memandang Aby.
Aby memutar matanya jengah.
"Aku blood controller." Ucap Aby menjelaskan.

"Baiklah." Ucap Alvaro akhirnya.
"Tunggu.... kau bisa sekaligus mengendalikan keduanya ?" Tanya Alex.
Aby hanya memandang Alex datar. Lalu menatap dua rusa di depan dengan tajam. Dan tak lama suara kedua rusa itu menggema di seluruh hutan dan ambruk ke tanah. Alvaro dan Alex pun langsung menghampiri dua rusa itu dan membunuhnya dengan pisau yang mereka bawa.

Aby menghampiri mereka berdua.
"Sisakan juga untuk Ray." Ucap Aby.
Alvaro dan Alex menatap Aby.
"Kami bangsawan tidak meminum darah binatang liar seperti ini." Ucap Alex.
"Kalian membawa persediaan darah ?" Tanya Aby. Dan di jawab gelengan oleh keduanya.

"Kalian butuh tenaga. Minumlah." Ucap Aby.
"Lalu kau ?" Tanya Alvaro.
"Aku tidak bisa ikut kalian kembali sekarang. Aku ada urusan, aku akan kembali nanti." Ucap Aby dan hendak pergi.
"Jawabanmu bukan untuk pertanyaanku." Ucap Alvaro.
"Bukan urusanmu." Ucap Aby dan menghilang dari hadapan Alvaro dan Alex.

"Apa dia teleportasi ?" Tanya Alex.
Alvaro hanya mengedikkan bahunya.
"Woaahh...  aku sungguh penasaran dengan dia. Apa kau tidak merasa aneh dengan nya ? Dia vampire tapi sangat asing. Kau tau kan aku sangat hafal vampire vampire wanita di sana." Ucap Alex.
"Entahlah. Berhenti memikirkannya, itu menggangguku." Balas Alvaro.
"Apa kau cemburu ?" Tanya Alex.
"Kau gila ?" Balas Alvaro. "Aku bisa mengetahui dengan jelas isi kepalmu." Geram Alvaro.

"Ah.... aku melupakan fakta itu." Kekeh Alex.

>>>>>>

Aby berjalan sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling hutan. Dia berhenti tepat di tempat kawanan rusa. Lalu dia menggunakan kekuatan mind control dan membuat rusa itu menjauhi kawanannya dan mengikutinya ke tempat yang jauh dari kawanan rusa tadi.

Setelah di rasa sudah jauh Aby menatap rusa di hadapannya yang masih dalam pengaruh kekuatan Aby. Dia pun mendekat ke arah rusa itu dan mengeluarkan belatinya dan menikam rusa itu tepat di lehernya.

Aby pun meminum darah rusa itu hingga habis tak bersisa.
"Vampire-Demon." Ucap seseorang di belakang Aby.
Aby pun mengangkat kepalanya dan membersihkan sisa darah di bibirnya.
Dia pun berdiri dan berbalik menghadap orang itu.

"Apa kau mengikutiku ?" Tanya Aby dingin.
"Tidak. Aku hanya memastikan dugaan ku dan ternyata benar. Aku sudah mencurigaimu dari awal. Hawa mu bukan hanya hawa vampire." Jelas orang itu.
"Kau bisa merasakannya ?" Tanya Aby.
"Ya." Jawabnya
"Bagaimana bisa ?" Tanya Aby.

"Entahlah. Aku juga tidak tau. Intinya aku adalah vampire istimewa. Karena vampire yang memiliki kekuatan sepertiku sudah punah." Jelasnya.
"Pantas saja kau dijadikan Pangeran di bangsamu walau kenyataannya ibu mu adalah penyihir." Ucap Aby datar.
"Kenapa kau menyembunyikan identitasmu ?" Tanya Alvaro.
"Aku yakin kau tau." Balas Aby.

Alvaro memicingkan matanya,
"Apa kau putri dari Ratu Adora ?" Tanya Alvaro.
Aby menatap Alvaro. "Ya." Balas Aby.
"Ibumu adalah sahabat ibuku." Jelas Alvaro.
Aby menatap Alvaro dengan ekspresi bingung.

"Jadi kau tidak tau apa apa tentang ibumu ?" Tanya Alvaro lagi.
"Ibumu dan ibuku adalah sahabat karena ibumu bukan hanya berdarah vampire. Dia juga berdarah penyihir dan pernah tinggal di bangsa penyihir. Kau tau, kenapa aku di sekolahkan di Imortal High School ? Karen Mr. Robert memberitahu kepada ayah dan ibuku bahwa kau, anak dari Ratu Adora bersekolah di sekolahnya dan aku di perintahkan untuk mencarimu." Jelas Alvaro panjang lebar.

"Kenapa ?" Tanya Aby.
"Karena ibuku adalah saksi kematian ibumu." Ucap Alvaro.
Aby diam mematung. Ada orang menjadi saksi kematian ibunya, dan kenapa orang itu tidak memberi kesaksian itu. Dan akhirnya dia yang di tuduh dan di kejar kejar seperti buronan.
"Kau pasti berfikir kenapa ibuku tidak memberikan kesaksian. Karena mereka membuat ibuku lumpuh selama 1 tahun. Saat dia sudah pulih, justru kau yang menghilang. Banyak yang belum kau ketehaui Aby. Dan asal kau tau, kami bangsa vampire melindungimu Aby." Ucap Alvaro panjang lebar.

Aby diam. Dia tertunduk memikirkan semuanya. Dia kira tidak ada lagi yang peduli padanya. Dia kira tidak ada lagi yang berpihak padanya.
"Lalu.... dimana keluarga ibuku ?" Tanya Aby.
Alvaro menggelengkan kepalanya.
"Keluargamu berpihak pada ibu tirimu." Balas Alvaro.

"Kenapa ?" Tanya Aby.
"Aku tidak tau. Kau bisa tanyakan pada ibuku." Jawab Alvaro. Aby diamdengan muka datarnya.
"Setelah selesai petualangan ini, kau akan aku bawa ke kerajaan vampire untuk menemui ibuku." Jelas Alvaro.
"Tidak. Aku tidak bisa." Jawab Aby.
"Pikirkan baik baik, apa kau tidak ingin tau tentang kematian ibumu ?" Tanya Alvaro.

Aby diam. Dia menghela nafasnya. Memejamkan matanya.
"Aku akan melindungimu." Ucap Alvaro.
Aby membuka matanya dan menatap Alvaro dingin. Kata kata itu, dia tidak akan pernah percaya dengan kata kata seperti itu. Karena dulu, Ayahnya pernah berkata seperti itu. Tapi kenyataannya, ayahnya justru ingin melenyapkannya.

>>>>>>

Vote and comment guys....
Pliiisss jangan jadi silent readers....
Next-----

The Last Queen (TAMAT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang