Part 5.....
Di tempat lain, Aby sudah berada di tengah tengah hutan terlarang ini. Lebih tepatnya di markas utama para rebel itu. Dia berdiri tepat di depan para mutan yang sudah mengepungnya. Tetap dengan muka datar dan dinginnya dia menatap para mutan itu satu persatu.
"Aku tau. Kalian masih mengingatku. Aku ingin menemui pemimpin kalian yang sekarang." Ucap Aby tenang.
"Ada apa Aby ? Kenapa kau mencariku ? Apa kau ingin kembali ?" Ucap seseorang berjubah di belakang Aby, yang tak lain adalah pemimpin para mutan itu.Aby memutar tubuhnya dan langsung berhadapan dengan pemimpin mutan itu.
"Biarkan aku dan teman teman ku pergi. Rezqiano." Ucap Aby.
"Woaahh.... aku terharu karena kau mau menyebut namaku lagi setelah sekian lama." Jawab Rezqiano sambil tertawa. Dia berjalan mendekat ke arah Aby.
"Kenapa Aby ? Apa dendam di dalam hatimu sudah tidak ada ?" Tanya Rezqiano sambil tersenyum mengejek."Kau masih sama Aby. Naif dan lemah." Lanjut Rezqiano dengan menekan kata naif dan lemah. Aby diam, dia memejamkan matanya menahan emosi. Rezqiano tertawa melihat Aby berusaha menahan emosinya.
"Kau tidak berubah Aby, ternyata kata kata itu sangat mampu membuat emosi mu memuncak. Hahaha..." Ucap Rezqiano sambil tertawa puas.Aby membuka matanya dan melihat Rezqiano dengan tatapan tajamnya.
"Aku bisa saja menghabisi kalian semua di sini." Ucap Aby dingin.
"Wow... benarkah ? Kau tidak bisa Aby.... kau tidak bisa. Jika benar kau melakukan itu, identitasmu akan terbongkar Aby. Apa kau tau ? Ayahmu itu masih mencari dirimu. Ah... bukan mencari karena kau anaknya, tetapi karena kau adalah buronan." Jelas Rezqiano sambil tertawa.
"Apa perlu aku memanggilmu dengan nama aslimu ? Azura. Agar kau bisa mengingat lagi siapa kau yang sebenarnya.Hahahaha..." Tawa Rezqiano mengelegar di tempat itu.Aby mengepalkan tangannya.
"Aku buka pembunuh." Desis Aby.
"Well,,,, siapa yang akan percaya padamu Aby ? Kau tidak punya bukti Aby. Padahal aku percaya padamu tapi justru kau menghianati ku." Ucap nya dengan muka yang di buat sedih.
"Azura Salvador. Aku merindukan nama itu, apa kau tidak merindukan namamu itu ?" Tanya Rezqiano."Aku bukan Azura. Aku Aby." Jelas Aby.
"Yaaa.... Azura ataupun Aby, kenyataannya kalian adalah orang yg sama." Jawab Rezqiano.
"Bergabunglah padaku lagi dan kita akan membalaskan dendam kita bersama." Tawar Rezqiano.
"Dendam tak akan merubah apapun." Balas Aby.
"Seharusnya dulu ayahku tidak menyelamatkan manusia naif seperti dirimu." Ucap Rezqiano."Ya. Tetapi ayahmu memilih menyelamatkanku. Hentikan omong kosong ini Rezqiano, aku kesini karena memintamu untuk membiarkan aku dan teman teman ku pergi dari hutan ini." Ucap Aby.
"Tidak semudah itu Aby. Kembali padaku dan tinggalkan mereka, maka aku akan membiarkan mereka pergi." Balas Rezqiano.
"Aku tidak percaya padamu. Kau licik." Jawab Aby.
"Seharusnya aku yang berkata seperti itu Aby bukan kau." Balas Rezqiano."Jika dengan cara halus tidak bisa maka aku akan menggunakan cara aksar." Ancam Aby.
"Apa kau pikir aku takut ? Aku akui kau lebih hebat dari pada aku, tapi bukan berarti aku takut padamu." Desis Rezqiano.Aby menatap Rezqiano tajam, begitupun sebaliknya. Tiba tiba Rezqiano memekik kesakitan.
"Aaaarrrggg..." teriak Rezqiano kesakitan bersamaan dengan tubuhnya yang ambruk ke tanah.
"Apa kau lupa siapa aku Rezqiano ? Bahkan tanpa bergerak pun aku bisa menyakitimu." Ucap Aby. Matanya yang semula berwarna hitam berubah menjadi merah.Karena teriakan pemimpinnya, semua anggota rebel itu berdiri di depan Rezqiano yang masih ambruk di tanah sambil mengerang kesakitan.
"Kau.... Aby." Ucap tangan kanan Rezqiano.
"Apa yang kau inginkan ?" Lanjut Blinda, tangan kanan Rezqiano.
"Biarkan aku dan teman teman ku keluar dari hutan ini maka pemimpinmu akan selamat." Jawab Aby.Blinda menatap Rezqiano yg masih mengerang kezakitan. Dia kembali menatap Aby.
"Arah utara. Itu jalan keluar yang langsung menuju hutan vert." Jawab Blinda.
"Tarik para mutan yang menyerang teman teman ku." Ucap Aby.
Blinda diam. Dia memejamkan matanya, melakukan telepati pada bawahannya yang memimpin para mutan untuk menyerang teman teman Aby."Sudah kulakukan." Ucap Blinda setelah membuka matanya.
"Aku harap kau tidak membohongiku. Karena jika kau berbohong, kupastikan kalian semua mati." Desis Aby dingin lalu pergi dari hadapan mereka dengan menyisakan daun daun yang berterbangan karena Aby berteleportasi.Sepeninggalan Aby, perlahan lahan Rezqiano tidak lagi mengerang kesakitan. Blinda memapah Rezqiano karena tubuhnya masih lemas.
>>>>>
Aby sampai di tempat teman teman nya tapat saat para mutan itu berlari meninggalkan mereka.
"Hah.... kenapa mereka tiba tiba pergi ? Padahal kita belum mengeluarkan kekuatan kita." Ucap Ray.
"Entahlah. Mungkin mereka takut." Balas Arzan sambil mengedikkan bahunya.
"Apa kalian baik baik saja ?" Tanya Devian sambil menatap kelompoknya satu persatu.
Mereka hanya menjawab dengan anggukan."Baiklah. Lalu kita akan melanjutkan perjalanan ke arah mana ?" Tanya Nevan.
"Utara." Jawab Aby. Semua langsung menatap Aby.
"Bagaimana kau bisa tau ? Bahkan kau tidak melihat peta sama sekali." Ucap Alex curiga.
Aby hanya menghela nafasnya dan berjalan terlebih dahulu mengabaikan pertanyaan Alex."Uuuhhh.... dinginnya." Sindir Ray.
"Sudahlah. Lebih baik kita mengikuti Aby." Ucap Ara lalu menyusul Aby.
Mereka menatap Alvaro. Alvaro hanya menunjuk arah Aby dan Ara dengan dagunya.Mereka semua berjalan menuju arah utara.
"Apa yang terjadi ?" Tanya Ara.
"Tidak ada." Balas Aby dingin
Ara menghela nafasnya,
"Sampai kapan kau akan menyembunyikan semuanya padaku, Azura." Tanya Ara.
Aby berhenti dan menatap Ara tajam. Semua yang berjalan dibelakang mereka berhenti."Kenapa berhenti ? Apa salah jalan ?" Tanya Luna.
"Jalan saja duluan." Jawab Aby dingin.
Mereka berjalan duluan di depan Aby dan Ara.
"Jangan terlalu lama berhenti nanti kalian tertinggal." Ucap Arzan.Aby menatap tajam Ara.
"Apa kau sadar apa yang kau katakan ?" Tanya Aby. Ara hanya memandang Aby.
"Apa kau ingin identitasku terbongkar ? Apa perlu aku mengingatkan kau lagi bahwa aku adalah buronan Ayahku sendiri ? Hah.... tidak. Dia bukan lagi ayahku. Apa kau pikir mereka para vampire itu tidak akan mendengar ucapanmu ?" Ucap Aby dengan nada dingin nya.
"Maaf. Aku tidak bermaksud seperti itu Aby." Ucap Ara.
"Lupakan. Seharusnya memang aku tidak percaya begitu saja pada orang lain setelah apa yang aku alami. Benar bukan ?" Tanya Aby dengan datar."Apa kalian akan terus diam di situ ?" Tanya Alvaro dengan datar. Aby dan Ara menatap Alvaro. Aby kembali menatap Ara dengan tatapan nanar.
"Dia mendengarnya." Ucap Aby. Ara melihat dengan jelas bagaimana tatapan Aby. Aby pun berjalan meninggalkan Ara dan melewati Alvaro tanpa sepatah kata pun. Ara pun menyusul langkah Aby.>>>>>
Vote and comment guys....
Pliisss jangan jadi silent readers..
Next------
![](https://img.wattpad.com/cover/142915396-288-k860696.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Queen (TAMAT)✔
Fantasia[SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS UNTUK PENERBITAN] SILAHKAN CEK PART TERAKHIR UNTUK INFO PEMBELIAN BUKU!!!