Istri Mardi memamfaatkan kehadiran Tina, dia menyuruh Tina masak dan mencuci baju. Tina yang terbiasa membantu Ibunya tidak membuatnya merasa terbebani melakukan pekerjaan rumah. Istri Mardi tidak menyadari niat suaminya yang akan memperdaya Tina.
Mardi memiliki anak empat, anak Mardi sudah menikah semua, kecuali yang bungsu anak laki-laki berusia 16 tahun masih sekolah. Mardi orang yang pintar dan licik, Mardi memberi uang pada orang kepercayaannya agar membeli dagangan Ibunya Tina.
Menjelang sore Tina berharap Ibunya akan menjemput dan pulang ke rumahnya, tapi harapannya sia-sia ketika Ibunya Tina datang hanya mengabarkan kalau jualannya laris manis dan menitipkan Tina pada Mardi dengan membawa pakaian Tina.
Mardi merasa menang dan lancar memperdaya keluarga Tina. Di dalam kamar Tina hanya menangis dan meratapi nasibnya. Malam tiba pukul 21.00 Mardi menyuruh Istrinya menyiapkan kembang tujuh rupa dan air kelapa, Mardi membohongi Istrinya ingin meruwat Tina di kali. Anak Mardi yang bernama Wawan diam-diam mengikuti Ayahnya membawa Tina.
Dalam kegelapan malam, udara yang sangat dingin menusuk tulang, gairah Mardi semakin memuncak, Mardi sudah menyiapkan minuman dan obat yang akan di berikan Tina. Hanya suara jangkrik dan lolongan Anjing hutan menjadi saksi niat keji Mardi, Tina merasa sangat ketakutan. Mardi menggenggam tangan Tina dan menuntunnya, sentuhan tangan Tina yang dia genggam semakin membuat jiwa Mardi bergelora.
Sampai di bebatuan, air yang mengalir pada pancuran, Mardi menyuruh Tina mengganti bajunya dengan kain. Wawan yang mengintip dari balik semak mulai merasakan getaran hebat di tubuhnya ketika melihat Tina mengganti bajunya. Mardi menyuruh Tina minum dan menelan obat. Tina tidak menyadari air yang di berikan adalah air tuak dan obat perangsang. Kepala Tina mulai pusing dan sempoyongan. Mardi menunggu sejenak sampai Tina tidak berdaya.
Wawan yang penasaran dengan ritual Ayahnya masih terus menyaksikan dari balik pohon. Tina mulai mual, Mardi membawa Tina dan memapahnya masuk ke dalam semak-semak, Mardi menyimpan obor yang di bawanya. Pelan-pelan Mardi menyingkap kain yang di kenakan Tina, darah berdesir dan gairah Mardi sudah memuncak, Mardi langsung melepas celananya dan memeluk tubuh molek dan mencumbunya.
Tina yang tidak sadar hanya diam karena pengaruh minuman dan obat, tidak sadar dirinya akan di perkosa. Wawan yang sangat penasaran mendekati tempat lokasi Ayahnya membawa Tina. Wawan sangat terkejut melihat Ayahnya mencium Tina dengan ganas. Nafsu Wawan ikut bergelora melihat Tina dalam keadaan telanjang. Wawan menahan napasnya dan matanya tidak berkedip melihat Ayahnya mencumbu Tina.
Setan telah merasuki Mardi, dia tidak ingat kalau Tina masih sangat belia, Mardi memperkosanya tanpa rasa dosa. Wawan yang sudah menyukai Tina langsung berpikir kotor dan ingin melakukan hal yang sama.
Malam itu malam yang sangat tragis, kegadisan Tina di renggut Mardi tanpa ada pertolongan dari siapapun. Begitu puas, Mardi langsung memakaikan baju Tina dan menggendongnya menuju rumah Mardi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Nafsu Birahi Berujung Maut
Horror18++ Dewasa Tina adalah korban dari ambisi Ibunya yang ingin mengambil jalan pintas untuk penglaris. Mardi dukun cabul berhasil mengelabui Ibunya Tina, Mardi mengatakan Tina anak yang sial dan harus di ruwat. Selamat menikmati membaca cerita ini sam...