BAB 6 Wawan ajak kekasihnya ke kamar

39.3K 447 1
                                    

             Wawan tertidur pulas di samping Tina. Menjelang subuh Tina masih terjaga, Tina ingin berontak mengadu pada orangtuanya, tapi Tina sangat takut pada Mardi. Tina seperti biasa mencuci baju dan memasak sambil menangis.

            Tina membangunkan Wawan untuk sekolah, tapi otak Wawan sudah kotor, pagi itu Wawan memperkosa Tina lagi. Tina sudah menjadi budak nafsu Wawan, padahal usia Wawan masih sangat muda. Wawan mandi dan seperti tidak merasa bersalah pamit pergi sekolah.

           Tina di rumah menyambut tamu yang mencari Mardi dan banyak tamu-tamu yang pulang kembali ke rumah. Siang hari Wawan pulang sekolah membawa gadis teman sekolahnya. Gadis itu bernama Siti, melihat Tina membuka pintu, Siti langsung menyapa.

          "Kamu siapa?" tanya Siti.

          "Saya Tina," jawab Tina.

          "Dia pasien Bapakku, ayo masuk," Wawan membawa Siti masuk ke dalam kamarnya.

          Tina merasa heran kenapa Wawan mengajak Siti ke kamar. Tina menuju dapur, namun langkahnya terhenti mendengar suara desahan dari kamar Wawan. Rasa penasaran Tina semakin tinggi, dia mengintip dari celah bilik yang sedikit terbuka. Tina sangat terkejut melihat Wawan dan Siti setengah telanjang dan bercumbu di atas kasur. Tina langsung membalikkan badan dan menuju dapur.

           Tina tidak mengerti apa yang baru saja di lihatnya apakah benar atau tidak. Tina tidak paham kalau Wawan dan Ayahnya sudah memperkosa Tina. Tina duduk di dapur dan melamun, air matanya menetes meratapi nasibnya, Tina sangat merindukan Ayah dan Ibunya.

           Tina tidak tahu harus mengadu pada siapa, Tina ingat sahabatnya, namun sayangnya sahabat Tina yang bernama Marfuah di masukkan ke Pesantren oleh orangtuanya. Tina dan Marfuah hanya bisa saling kirim surat, Marfuah sering mengirim perangko dalam surat agar Tina membalasnya. Tina sangat kangen pada Marfuah, tapi Tina belum menerima surat lagi karena Tina tidak tinggal bersama orangtuanya.

                                                                                        ***

Nafsu Birahi Berujung MautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang