Wasteland
"Ada paket untukmu, Clint."
"Dari siapa?"
"Entahlah, si pengantar bilang kalau kau memesan paket itu dari Eruditio."
Clint membuka paketnya.
"Apa itu?", tanya Layla.
"Senapan dan amunisi yang aku pesan secara kusus."
"Apa istimewanya?"
Clint mengamati sebutir peluru di tangannya.
"Peluru ini bisa menembus pelindung sihir sekuat apapun."
"Kau... masih menyimpan dendam padanya?"
"Kau sudah tahu, Layla. Aku akan menghabisi Alice, dia harus mati di tanganku."
Layla duduk bersama Clint.
"Aku tahu bagaimana perasaanmu, tapi aku harap kau tidak membawa dendam dalam peperangan. Berjuanglah untuk kebenaran, bukan balas dendam!"
Clint tersenyum.
"Aku akan mengingatnya, terima kasih, Layla."
****
Demonic Forest
Zilong berusaha bangkit dengan sisa tenaganya, dia tidak ingin Clint berjuang sendiri melawan Alice dan Aurora.
"Kau masih sanggup bertarung, Jenderal?", tanya Clint.
"Aku masih sanggup, bagaimana denganmu? Kau yakin ingin melawan mage sekuat mereka?"
Clint tersenyum.
"Kau sudah babak belur, seharusnya aku yang tanya begitu."
"Kau benar, Clint. Pertanyaan bodoh."
Zilong berdiri tegak di samping rekannya, mereka siap bertempur.
Butuh waktu yang lebih lama bagi kedua mage untuk memulihkan diri, mereka mulai kesal.
Aurora memandang Alice.
"Kau mengenal Marksman itu?"
"Ya, aku tahu dia. Dia pernah menyusup ke Dark Abbys bersama seorang mage, aku berhasil membunuh magenya. Mage itu mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Marksman yang bertarung seorang diri."
Aurora memandang Clint.
"Dia ahli menembak, kita harus menjaga jarak!"
"Kau benar, Aurora. Panggil golem es milikmu untuk mengepung mereka! Setelah satu dari mereka kelelahan atau mati, kita akan habisi yang satunya lagi."
"Aku setuju denganmu, Alice."
Aurora memanggil puluhan golem es miliknya, mahluk - mahluk raksasa itu berdiri untuk melindungi mereka.
Zilong memandang Clint.
"Kau bisa mengatasi mereka?"
Clint menyandang senapan besarnya.
"Tentu, aku akan menghancurkan kaki mereka, ini perkara mudah."
Pasukan golem mulai mengepung, keduanya juga sudah bersiap.
"Habislah kalian!"
Aura api menyelimuti tubuh Zilong, dia menerjang pasukan golem, Clint juga sudah mulai menembak.
Clint membidik kaki para golem dengan senapan besarnya, para golem berusaha membalas, tapi Clint bisa menghindar dengan lihai sambil terus menembak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mobile Legends: Sword and Scythe (Vol. 3)
FanficPeperangan benar - benar terjadi sesuai dengan rencana Argus. Pasukan Dark Lord menang mudah di hari pertama, tapi Estes dan sekutunya juga tidak bisa diremehkan. Alucard melindungi Miya seperti yang diminta Estes. Demon Hunter selalu bisa datang t...