What Now?

2K 325 40
                                    

"Yoon, tunggu!"
Belum sempat Yoongi membuka pintu mobilnya, Taehyung dengan gesit menahan pergerakannya. Bahkan Yoongi sampai tak menyadari kehadiran laki-laki coklat itu. Tahu-tahu dia sudah menembus gerbang rumahnya dan berada di depannya kini.
Kalau bisa, Yoongi ingin segera tancap gas saja tanpa peduli panggilan Taehyung. Tapi berhubung dirinya sedang tidak ada mood untuk membuat drama picisan di pagi hari, maka Yoongi hanya bergeming di tempat, dengan posisi pintu mobil yang sudah terbuka. Lantas membiarkan sahabatnya itu bicara.

Yoongi menoleh Taehyung tanpa minat. Pikirannya masih berkecamuk soal kejadian tak terduga semalam. Oke, salahnya sendiri juga sih kenapa mau-mau saja menuruti rasa penasarannya hingga membuat keduanya hilang kendali. Iya, Yoongipun nyaris terbuai kalau saja pertahanan dirinya tidak kuat. Dan meski hanya mendapat sentuhan kecil di area leher dan wajahnya, tapi tetap saja sentuhan itu berjamak. Tak hanya satu kali, melainkan berkali-kali lengkap dengan deru nafas Taehyung yang --demi Tuhan, membuat tubuh Yoongi meremang tak karuan.
Oh, jangan lupakan kalau hal itu juga membuatnya menghabiskan satu kotak tissue semalam. Bagaimana tidak, sesak menyeruak dalam dada Yoongi menerima perlakuan spesial Taehyung yang pertama kali ia dapatkan. Baiklah, Yoongi akan baik-baik saja kalau Taehyung adalah kekasih gaynya. Tapi tau sendiri, Taehyung hanya sebatas sahabatnya sejak balita. Sahabat, yang sialnya begitu ia sayangi.

"Dengarin gue sebentar, Yoon. Tolong", ucap Taehyung dengan wajah campuran cemas, takut, gugup, dan dengan tangan yang tak sengaja meremat lengan Yoongi pelan.
Yoongi menghela napas pendek, "Kalau lo mau ngomongin soal semalam, lupain aja."
Taehyung menggeleng keras, "Gimana bisa gue lupain, Yoon. Itu, g-gue. Sumpah Yoon, gue kelepasan. Gue ngga bermaksudᅳ"
Yoongi mengangkat tangannya di depan dada, "Cukup lupakan dan ngga usah dibahas lagi."
"Yoon, gue tau gue salah. Sumpah gue nyesal karena lepas kendali. Gue sendiri ngga tau kenapa bisa begitu, tapi setelah gue pikir-pikirᅳ"
"Ta!", pekik Yoongi, mulai jengah. "Bukan lo aja yang salah, gue juga. Maaf. Dan tolong jangan dibahas lagi."
Yoongi bersiap membuka pintu mobilnya lagi tapi tentunya langsung ditahan oleh Taehyung.
"Yoon! Dengarkan gue dulu!"
"Gue udah dengar dari tadi dan gue paham apa yang lo bilang. Jadi sekarang silakan minggir", tukas Yoongi dingin.
Taehyung menggeleng, "Yoonie, plis. Gue ngga mau kita jadi renggang gara-gara kesalahpahaman ini. Maaf, gue yang keterlaluan, gue yang memulai, dan gue ngga mikirin efeknya ke lo", Taehyung menggenggam erat jemari Yoongi yang menggantung bebas.
"Tapi yang perlu lo tau, itu semua bukan suatu kesalahan semata. Itu karena guenya juga yangᅳ"
Ucapan Taehyung menggantung bersamaan dengan hempasan kasar Yoongi di tangannya.
"Y-yoon.. "
"Gue mohon, Ta", Yoongi menggeleng pelan, dengan tatapan yang mengiris tajam. "Cukup lupakan dan jangan dibahas lagi."
Taehyung seketika tertegun. Tatapan Yoongi padanya kelewat tajam, dingin dan penuh kekecewaan. Baru pernah Taehyung rasakan aura Yoongi yang seaneh ini. Karena biasanya Yoongi hanya akan marah jika dirinya melakukan kesalahan, mengomel sebentar lalu membaik dengan sendirinya. Tapi kali ini Taehyung yakin situasinya sangat berbeda.
Dan dia percaya Yoongi tak akan memaafkannya dengan mudah.

"Yoonie gueᅳ"
"Let me go, Taehyung."

...

Bukan menuju kantor agensi, Yoongi melajukan mobilnya tak tentu arah. Seketika moodnya berantakan gara-gara bertemu Taehyung. Padahal sudah sebisa mungkin dia melupakan kejadian semalam, menganggapnya cuma halusinasinya semata. Namun gagal, yang ada malah pikirannya hanya tertuju pada sahabatnya itu.
Dan kini Yoongi resah, gundah, ingin marah. Bingung juga mau melampiaskannya pada apa, pada siapa. Memang siapa lagi yang akan mengerti perasaannya ini?
Hoseok? Satu-satunya orang yang tau kepada siapa hati Yoongi berlabuh. Tapi sayangnya Yoongi tak bisa mengandalkannya sekarang. Dia terlalu sibuk di studio, dan juga tengah mempersiapkan acara pertunangan dengan Namjoon.

My Happy Ending (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang