What If

2.2K 340 19
                                    

Brakk!!

Taehyung membanting pintu kamarnya keras-keras. Lalu spontan duduk merosot di balik pintu, menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Emosinya sungguh tidak stabil hari ini. Perkara Yoongi ternyata tidak main-main, karena rupanya berhasil membuat perasaan Taehyung campur aduk tak karuan. Ingin marah rasanya, tapi marah karena apa? Karena Yoongi yang sekarang suka menggodanya? Atau karena Yoongi yang membuat jantungnya selalu berdebar kencang? Taehyung sama sekali tidak tau. Yang ia pahami cuma satu; Yoongi mengacaukan logika dan hatinya di saat bersamaan. Bahkan Taehyung ingat dengan pasti, perasaannya pada Sujeong tidak berlebihan dan kacau seperti ini. Ada yang berbeda jika boleh dibandingkan. Tapi sekali lagi, Taehyung belum paham sampai detik ini apa yang sebenarnya terjadi pada hatinya.

"Ta, kamu kenapa sayang?", suara Mami menginterupsi lamunan panjang Taehyung. Kepalanya mendongak akibat terkejut.
"N-ngga apa-apa Mi", sahut Taehyung terbata.
"Tadi Mami dengar kamu banting pintu. Mami yakin pasti ada sesuatu. Buka dulu sayang pintunya, Mami mau bicara."
Mendengar Maminya berkata begitu, mau tak mau Taehyung membuka pintu kamarnya.
"Nah, sekarang cerita ke Mami ada apa?", tanya Nyonya Kim sembari duduk di tepi ranjang dengan Taehyung. Ditatapnya sang putra yang kini tertunduk lesu.
Taehyung menggelengkan kepalanya pelan.
"Ta, kalau punya masalah jangan dipendam sendirian. Mami siap mendengarkan kok, kalau bisa malah Mami bantu", tangan Nyonya Kim terangkat, mengusap kepala Taehyung lembut.
Tapi sekali lagi Taehyung menggeleng dan hanya memeluk Maminya erat. Membuat sang Ibu tertegun tidak mengerti. Namun begitu dibiarkannya tangan Taehyung melingkar di pinggangnya meski tanpa kata-kata.

...

"Bang, sini deh", panggil Nyonya Kim pada Daehyun yang baru pulang kerja.
"Kenapa Mi?", tanya Daehyun lalu menghampiri Maminya di ruang tengah.
"Itu, adek kamu ada masalah apa sih? Kamu tau ngga, Bang?"
Daehyun mengernyitkan dahinya, "Emang kenapa?"
Nyonya Kim mendesah pelan, "Tadi dia pulang-pulang langsung ke kamar, mana pake acara banting pintu. Mami kan jadi khawatir, Bang. Emang Tata ngga pernah cerita apapun sama kamu?"
Daehyun menggumam sesaat, "Ngga pernah sih, Mi. Lagian kan Abang juga jarang di rumah jadi ngga sempat curhat-curhatan sama Tata."
"Iya sih. Ah, kamu juga sih dinas ke luar negeri terus."
"Yah, Mami. Itu kan Papi sendiri yang nyuruh mentang-mentang Abang udah jadi direktur sekarang", Daehyun menerawang sebelum akhirnya tersadar akan sesuatu.
"Tapi kalau kata Abang nih ya, kemungkinan besarnya tuh ada dua, Mi. Kalau bukan karena ditolak cewek, ya bertengkar sama Yoonie."
Nyonya Kim tercenung, "Bertengkar sama Yoonie?"
Daehyun mengangguk, "Pernah satu kali mereka bertengkar tapi diam-diaman gitu Mi. Abang aja sampai bantuin mendamaikan mereka, lho."
"Tapi kalau sama Yoonie, masalahnya apaan kok sampai bertengkar begitu? Pasti bukan perkara kecil, Bang."
Daehyun mengendikkan bahunya, "Kurang tau juga ya, Mi."
Nyonya Kim menghela napas berat, "Padahal baru aja Mami mau ngajakin Yoonie sama Ibunya buat ikutan piknik bulanan kita, Bang."
"Lho? Justru kan bagus kalau begitu, Mi. Siapa tau dengan piknik bareng mereka jadi baikan lagi."
"Eh, iya juga ya", Nyonya Kim mengangguk antusias, "Tapi kalau bukan karena Yoonie gimana Bang?"
Daehyun mengangkat kedua tangannya di depan dada, "Yah, mau karena Yoonie atau bukan, seenggaknya Tata jadi sedikit terhibur diajakin piknik kan?"
"Ahh, iya juga ya. Abang pinter ih! Eh terus, enaknya piknik ke mana ya Bang?"
"Pantai seru juga tuh."
"Ya udah, kamu kasih tau Yoonie gih kalau kita ada agenda piknik Minggu ini."

...

Sudah lebih dari sepuluh menit mata Daehyun tak lepas dari Taehyung dan Yoongi yang cuma saling diam sambil bantu menata makanan di atas tikar. Sudah ngga perlu diragukan lagi kalau adik dan sahabatnya itu sedang ada masalah. Daehyun mendesah lesu, pikirnya kejadian dulu bisa membuat mereka kapok untuk saling diam begini. Tapi entah kenapa mereka kembali melakukannya.
Sekedar info, Daehyun tau soal orientasi Yoongi karena Taehyung yang cerita. Dan sebenarnya udah lama sebelum Taehyung cerita soal itu, Daehyun udah menduga kalau ada something di antara mereka berdua. Meski jadi orang sibuk begitu tapi kan Daehyun perhatian. Matanya suka mengamati bagaimana cara Yoongi menatap Taehyung, dan bagaimana Taehyung memperlakukan Yoongi. Dan tau ngga, hal itu udah terjadi cukup lama, bahkan sebelum Yoongi sadar akan perasaanya ke Taehyung.
Terkadang Daehyung cuma bisa geleng-geleng kepala kalau melihat adiknya yang selalu menampik tentang anggapan ada rasa berbeda yang ditujukan untuk Yoongi. Bukan melalui ucapan, tapi tindakan. Bukannya benar-benar menetapkan hati pada sahabatnya itu, Taehyung malah menjalin kasih dengan orang lain yang ujung-ujungnya berpisah juga dalam jangka waktu singkat.
Daehyun sih ngga bakalan kaget kalau sewaktu-waktu Taehyung pacaran lagi dan langsung putus seminggu kemudian. Kenapa? Pikirnya sih sederhana, Taehyung ditakdirkan cuma buat Yoongi seorang.

My Happy Ending (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang