Final Decision

2K 326 34
                                    

"Jadi kamu benar mau pergi?"

Yoongi baru menggapai knop pintu kamarnya begitu suara sang Ibu menahan pergerakannya sesaat.
"Iya", jawabnya tanpa menoleh. Tak sanggup melihat gurat kecewa dan sedih yang tercetak di wajah Ibunya.
Terdengar helaan napas berat Nyonya Shin.
"Apa kamu bermaksud menghukum Ibumu ini, Gi? Sampai kamu ngga berpikir dua kali buat memutuskannya."
Yoongi tersenyum miring, "Anggap aja begitu."
Nyonya Shin menghampiri Yoongi lalu menepuk bahunya pelan.
"Ibu cuma berharap kamu ngga salah langkah", setelah berucap begitu, Nyonya Shin menarik Yoongi dalam dekapannya.
"Ibu memang keras kepala dan egois, Ibu memang terkesan memaksakan kehendak Ibu ke kamu selama ini. Maaf, karena baru menyadari betapa merepotkannya Ibu buat kamu, Gi."
Usapan lembut di kepala Yoongi membuat pemuda mungil itu menahan isakannya sekuat mungkin. Entah kenapa perasaannya lebih sensitif sekarang.

"Sekarang terserah Yugi mau bagaimana. Pergi ke LA? Silakan. Ibu ngga akan mencegahmu untuk pergi. Dan soal jodohᅳ", Nyonya Shin melepas pelukannya, lalu mengusap pipi Yoongi penuh sayang.
"Yugi bebas menentukan dengan siapa yang Yugi mau. Ibu ngga akan mengatur kamu lagi sekarang. Kamu berhak memilih yang terbaik buat dirimu sendiri, Gi."
Seutas senyum tercetak di bibir Yoongi, cukup untuk mewakili betapa lega hatinya sekarang.
"Terima kasih banyak, Bu."

Yoongi memeluk Ibunya lagi, setelah tiga hari kemarin dia sudah bersikap dingin dan tak acuh pada Ibunya. Entahlah, rasa marah dan kecewa akibat segala rahasia yang ditutupi kedua orang tuanya membuat Yoongi kacau. Ia memilih untuk lebih banyak diam demi menenangkan diri ketimbang menyuara tapi justru makin membuat emosinya meluap. Dan selama tiga hari itu Yoongi menyiapkan segala keperluan untuk pergi ke LA. Mengurus passport, visa dan dokumen penting lainnya.
Lalu bagaimana soal Taehyung? Sampai detik ini Yoongi masih bimbang, karena jujur saja dia tak tega mengatakan soal kepergiannya pada sahabatnya itu.

...

"Kita pergi ke LA! Yeyeye!", seru Hoseok antusias sembari memasukkan barang-barangnya ke dalam koper.
"Gue kira lo doang yang pergi, ternyata kami ikutan juga", ujar Namjoon pada Yoongi yang juga tengah merapikan semua barangnya di studio.
"Kalau gue pergi sendirian repot lah, Joon", timpal Yoongi sekenanya.
"Mon, emangnya ngga dibaca di suratnya tuh tertulis Min Yoongi and team. Jadi kita berempat berangkat ke sana semua", jelas Hoseok pada Namjoon.
"Berempat? Satunya siapᅳ, Seokjin?"
Mata Namjoon mengerjap begitu pemuda tinggi nan rupawan itu masuk ke studio membawa satu kotak besar kosong.
Yang disebut namanya lalu menoleh, "Apaan lo manggil gue?", tanya Seokjin ketus. Mungkin efek cemburu karena akhirnya Namjoon memilih Hoseok ketimbang dirinya. Padahal Seokjin kira, setelah berkencan beberapa kali Namjoon akan mengubah perasaan dan memilihnya. Ternyata hati Namjoon sejak dulu hanya terpaku pada Hoseok.

"Ck, gue lupa kalau satu tim sama dia", cicit Namjoon yang membuat Seokjin mendengus tak senang.
"Tenang aja, Joon. Gue ngga akan ganggu kalian berdua kok", ceplosnya lalu membantu Yoongi memasukkan barangnya ke dalam kotak.
"Hey, udah deh kalian. Jangan kebiasaan bawa urusan pribadi ke kerjaan. Paling ngga suka gue", tegur Yoongi, gatal melihat kedua temannya itu saling lempar tatapan sinis.
Hoseok? Dia sih tak begitu peduli. Baginya masalah Namjoon dan Seokjin bukan jadi urusannya. Toh Namjoon is his, jadi apa yang perlu dikhawatirkan?

"Sorry, Gi. Ngga bermaksud", cicit Seokjin tak enak hati.
"Ya udah, lo beresin dulu ini semua. Packing dengan rapi dan pastikan jangan sampai ada yang ketinggalan. Ingat, tiga hari lagi kita berangkat", titah Yoongi lalu beranjak dari duduknya.
"Bosgi mau ke mana?", tanya Hoseok.
"Ke luar sebentar, sekalian beli minum. Mau titip?"
Ketiga temannya menggeleng serempak.
"Kalau ada nyari gue, langsung telpon aja."
Namjoon mengacungkan ibu jarinya pada Yoongi, "Beres!"

...

Yoongi baru saja hendak ke luar dari lift ketika matanya mendapati sosok tinggi bermantel coklat yang amat dikenalnya.
Orang tersebut juga tertegun melihat Yoongi di hadapannya.

My Happy Ending (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang