Extra Chap : Our Love Like This

3.8K 349 80
                                    

Satu kata yang menggambarkan keadaan pagi ini; berantakan.
Lebih tepatnya; kamar yang berantakan.
Lihat pakaian yang tercecer sembarangan di lantai itu, juga beberapa kaleng bekas bir yang berserakan di sekeliling tempat tidur. Dan oh, tak lupa kondisi tempat tidur yang porak poranda dengan sprei terlepas dari kasurnya, bantal terlempar ke sembarang arah, dan.. Hmmm.. Aroma yang sedikit menyengat.

Tapi keadaan itu tak membuat seseorang di balik selimut dari atas ranjang yang tak berupa itu merasa risih. Justru ia sangat terlihat nyaman meringkuk cantik di sana dan tidak ada keinginan sama sekali untuk bangun dan membuka mata.

Itu sepuluh menit yang lalu, sebelum akhirnya Yoongi terpaksa membuka matanya karena sungguh demi apapun dia ingin menghajar orang yang tega membuka tirai selebar itu sampai pancaran sinar matahari langsung menghantam wajahnya.

Ck. Baru juga pukul sembilan.

Pemuda mungil itu menarik selimutnya lagi, menutupi tubuh bugilnya sampai leher. Iya, bugil. Kalau mau tau kenapa dia tidur dalam keadaan seperti itu ya, tanyakan saja pada pemuda tinggi kurus yang baru saja ke luar kamar mandi lengkap dengan rambut basah dan handuk yang cuma menutupi bagian pinggang ke bawahnya saja.

Kim Taehyung.

"Bangun, Yoon. Lo ngga mau kerja?"
Suara bariton rendah Taehyung mengusik tidur Yoongi lagi.
"Ngga. Ijin sakit aja", sahut Yoongi sekenanya.
"Ya ampun, seberapa sakit sih emangnya?", Taehyung terkekeh pelan, "Tapi ngga sebanding sama kenikmatannya, ya kan?", mata Taehyung mengerling jahil mencoba menggoda Yoongi. Tapi sia-sia saja sih, toh Yoongi masih betah bergelung dalam selimut dan menutup matanya kembali.
Melihat pemuda berkulit susu itu, Taehyung cuma tersenyum maklum, lalu kembali mengeringkan kepalanya dengan handuk.

Tapi tak berapa lama, Yoongi malah jadi gagal untuk kembali tidur. Yang ada dia memandangi tubuh-kurang-atletis-nya Taehyung. Bibir Yoongi tersungging tipis. Bagaimana bisa ia menjamah tubuh itu tanpa cela sedikitpun semalam? Pikir Yoongi, mungkin efek terlalu banyak minum bir atau dia tiba-tiba dirasuki roh mesum yang membuatnya hilang kendali?
Entahlah. Tapi seingatnya, Taehyunglah yang menawarkan lebih dulu. Taehyunglah yang memulai segalanya lebih dulu. Pernyataan itu, kecupan itu, hingga tindakan lain yang sama sekali di luar dugaan Yoongi, Taehyung bisa melakukannya.

Oke. Mereka memang hanya melakukannya satu kali. Catat, satu kali. Tapi dalam durasi yang lama, juga tempo yang amat lambat, tapi sentuhan yang diciptakan begitu memabukkan. Tangan Taehyung begitu lincah memanjakan tubuhnya, jemarinya aktif menjamah tiap inci dengan rinci, tanpa ada satu bagianpun yang terlewat. Dan tentu saja, Yoongi begitu menikmatinya. Bahkan kalau boleh, dia ingin mengulanginya lagi. Tapi mengingat kondisi bokongnya sudah tidak memungkinkan, dia menyerah hanya dalam satu ronde.
Tak masalah bagi Taehyung, toh dari awal ia hanya ingin menandai dan mengklaim Yoongi jadi miliknya. Bukan benar-benar ingin membantai Yoongi di ranjang. Oh, tidak. Taehyung tidak sebrutal dan semesum itu, kawan. Kemesuman Taehyung hanya di bibir dan matanya saja kalau nonton film biru. Selain itu, dia sebenarnya hanya cowok cemen. Oh, ralat. Cowok cemen yang akhirnya jadi sedikit bangsat gara-gara sahabatnya.
Lagipula sebenarnya ia tidak pede dengan jurusnya sendiri. Tau lah, ini pertama kalinya buat pemuda tan itu. Mana pernah dia menjamah gadis seperti ini sebelumnya, eh, tapi kan Yoongi bukan gadis? Nah, apalagi itu, karena Yoongi sesama laki-laki seperti dirinya.
Tapi berhubung melihat Yoonginya yang terlihat puas, Taehyung merasa tak ada salahnya lain kali melakukannya lagi.
Yah, kalau diperkenankan.

Mata Yoongi masih asyik memandangi Taehyung yang sibuk memilih pakaian di lemarinya sembari menggumamkan nyanyian tak jelas, sampai akhirnya si pemuda tinggi menoleh secara tiba-tiba dan menyentaknya.
"Kenapa lo?", tanya Taehyung dengan alis terangkat satu.
Yoongi yang masih dalam posisi tidur miring menghadap Taehyung dengan selimut yang masih menempelinya,  menggeleng pelan.
"Ngga. Gue cuma ngerasa ada yang aneh aja."
"Apanya?"
"Ya aneh. Gue. Lo. Kita. Kenapa semuanya jadi terasa aneh begini?"
Taehyung mengernyitkan dahinya, bingung.
"Aneh apanya sih?"
Yoongi berdecak, suka gregetan kalau menghadapi Taehyung yang lemot begini.

My Happy Ending (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang