Best Scenario

2.4K 367 30
                                    

Yoongi menghela napas lega begitu melihat Taehyung datang tepat waktu di tempat janjian. Padahal ia sudah was-was kalau sampai Taehyung ngga jadi datang untuk menemaninya bertemu Myungeun. Tadi sih sudah pamit ke Yoongi mau jalan dulu sama Eunbi dan diijinkan juga. Tapi kan tetap saja yang membuat janji duluan kan Yoongi. Harus diutamakan dong ya.

"Seneng lo abis jalan?", tanya Yoongi dengan nada sarkastik. Ngga mempedulikan Taehyung yang ngos-ngosan habis berlari.
"Lo emang ya. Gue ke sini rela lari-lari demi lo. Kasih minum dulu kek apa gimana", protes Taehyung setelah napasnya kembali teratur.
"Pesan aja di dalam nanti", timpal Yoongi tak acuh. "Tuh cewek mana belum datang lagi."
"Benar kan janjiannya pukul tiga?", tanya Taehyung memastikan.
Yoongi mengangguk.
"Ya udah kita masuk duluan aja yuk. Haus gue, sekalian mau cerita banyak sama lo soal Eunbi.", Taehyungpun menarik lengan Yoongi agar masuk ke kafe. Membuat si empunya harus cari cara untuk menutup rona kemerahan di wajahnya. Dan jangan lupa dengan satu degupan keras di dadanya.

Tata sialan! Maki Yoongi dalam hati.
Iya, sialan banget memang si Taehyung itu. Setiap kali Yoongi menghindari adanya kontak fisik--walau macam senggolan dikit saja, Taehyung justru memberi sebaliknya. Tapi sih Taehyung tidak salah juga, mana dia tau kan kalau jantung Yoongi ser-seran tiap kali deketan dirinya. Sekarang malah bukan cuma dag-dig-dug-ser saja, tapi mukanya sampai merah merona kalau lagi gugup.
Yoongi sih udah menyiapkan jawaban kalau misalnya Taehyung merhatikan muka meronanya, tinggal jawab saja alergi cowok tampan.

Okesip.

"Jadi gimana si Eunbi-Eunbi itu? Masih suka sama lo dianya?", tanya Yoongi to the point. Taehyung yang baru meneguk habis air mineral botolnya mengangguk cepat. Agak takjub juga sama Yoongi yang bisa langsung nerka, tepat lagi.
"Iya kayaknya gitu. Dia sempat nanya gue punya pacar apa engga", jawab Taehyung.
"Terus lo jawab apa?"
Taehyung langsung diam. Mikir dulu mau jawab apa. Ya kali masa mau jujur bilang kalau dia mengakui jadi pacarnya Yoongi? Tidak. Taehyung ngga siap buat dicincang sama sahabatnya yang sedingin es itu.
Eh tapi, bukannya dia sendiri yang kasih saran Yoongi buat bilang ke Myungeun kalau mereka pacaran biar itu cewek ngga ngejar-ngejar Yoongi lagi? Jadi ngga masalah juga kali ya kalau Taehyung bilang hal yang sama ke Eunbi?

"Gue bilangᅳ"

"Kak Yoongi, maaf ya aku datang terlambat." suara lembut gadis bersurai sebahu menginterupsi perkataan Taehyung.

Itu Myungeun? Cantik bor! Si Yoongi emang homo sejati. Buta dia, buta!

Taehyung agak terperangah melihat gadis bernama Park Myungeun itu. Sedikit kasihan juga sih, kenapa juga cewek secantik dia harus suka sama cowok sedingin Yoongi? Udah jelas bakal ditolak gimanapun alasannya, eh masih dikejar juga.
Yoongi yang melihat kedatangan Myungeun cuma mendengus. Benar deh, ngga ada manis-manisnya ini cowok.

"Maaf juga ngga bisa lama-lama, ada janji mau pergi sama dia", Yoongi beralasan sambil dagunya menunjuk muka Taehyung.
Myungeun tercenung, lalu memandang sosok yang ditunjuk Yoongi.
"Hey, gue Taehyung", kata Taehyung seraya mengulurkan tangannya yang kemudian dibalas gadis itu.
"Park Myungeun", ucapnya sambil senyum manis. Kemudian dia duduk berhadapan dengan Yoongi dan Taehyung.
Iya manis banget, Taehyung saja sedikit terkagum. Cuma sedikit, karena kagumnya lebih banyak ke Yoongi.

Bangsᅳgue kenapa sih?!

"Kakak ini temannya Kak Yoongi di agensi?", tanya Myungeun.
"Gue? Bukan. Gue iniᅳ"
"Dia pacar saya."

DHUAR!

Taehyung melotot kaget. Myungeun tersedak salivanya sendiri. Yoongi menyesap cappuccinonya tenang.

My Happy Ending (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang