11

2.8K 207 9
                                    

Pagi yang cerah pun tiba, sinar mentari merembes memasuki cela tirai yang tertutup itu. Dirga  mengernyitkan keningnya kala tidurnya terganggu oleh cahaya yang masuk kedalam matanya yang terpejam. Dirga mengerjabkan matanya sebelum akhirnya lelaki itu membuka matanya dengan sempurna. Dirga menyandarkan tubuhnya diranjang seraya menoleh kesebelahnya yang sudah tampak kosong, hal itu membuat dirga bertanya tanya di manakah keberadaan istrinya saat ini. Dirga pun mulai beranjak dari ranjangnya dan bergegas ke kamar mandi untuk membersikan dirinya. Sesaat setelah berpakaian rapi dirga pun segera turun untuk mencari keberadaan istrinya. Saat menuruni anak tangga, dirga mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru sudut yang berada di dalam rumahnya hinga dia melihat sosok kirana yang sedang duduk di ruang makan sedang menata letak piring  untuk sarapan pagi yang di bantu bi ina.

"Selamat pagi". Sapa dirga

Kirana pun menoleh ke arah suara yang menyapanya itu dan dengan senyuman khasnya dia menjawab sapaan tersebut.

"Selamat pagi mas".

Dirga mengambil duduk di sebelah kirana. Setelah dirga berada di meja makan kirana pun menyuruh bi ina untuk membangunkan kayla yang masih tertidur dan mengajaknya ke bawah untuk sarapan.

" Bagaimana keadaan mu saat ini?" tanya dirga kepada istrinya itu.

"Aku merasa jauh lebih baik dari pada kemarin" jawab kirana.

Dirga menatap lekat wajah kirana yang masih terlihat sedikit pucat. Merasa ada yang memperhatikan kirana pun menatap ke arah suaminya itu sehingga membuat kedua mata mereka saling beradu pandang. Seolah terhibnotis dengan pandangan mata dirga yang membuat jantung kirana berdegup lebih kencang dari biasanya. Hal itupun dirasakan oleh dirga.

"Aku sangat beruntung bisa memiliki kamu di dalam hidup ku dan Jangan salahkan aku jika aku mulai bisa mencintai mu, karena sikap dan perhatian yang selama ini kau berikan kepada ku dan juga kayla". Tanpa disadari, dirga mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah kirana yang membuat perempuan itu terpejam merasakan deru nafas  yang menyapa wajahnya.

" Selamat pagi mama".
"Selamat pagi papa". Sapaan kayla kepada kedua orangtuanya.

Suara seruan kayla membuat dirga terkejut dan langsung menarik wajahnya yang mendekati wajah kirana bersamaan dengan kirana yang langsung membuka matanya. Hal itu membuat keduanya jadi salah tingkah.

"Selamat pagi sayang". Jawab kirana dengan memeluk dan mencium kening dan kedua pipi putri kecilnya itu.

Suasana canggung pun terjadi di antara dirga dan kirana, mereka berdua pun saling diam mengingat kejadian tadi. Dirga pun  berusaha menetralkan degub jantungnya yang berdegub sangat kencang dengan ritme yang tak beraturan saat mengingat dia sudah mengucapkan kata cinta kepada perempuan yang berada di sebelahnya, walau tanpa sadar dirga mengucapkannya tapi dia bisa merasakannya.

Setelah mereka selesai sarapan dirga pun pamit untuk pergi ke kantor.

"Aku berangkat ke kantor dulu ya" ucap dirga canggung

Kirana mengangguk sambil tersenyum dan mencium pungung tangan suaminya itu.

"Iya hati hati ya mas". Setelah kepergian dirga, kirana mengingat kejadian yang di alami beberapa menit yang lalu yang membuat kirana senyum" sendiri bila mengingat kejadian tersebut. Saat kirana hendak masuk kedalam rumah, dia di kagetkan dengan kedatangan seseorang yang sangat dia kenal.

"Selamat pagi kirana" Suara tinggi yang menyapa kirana itu berhasil membuat kirana terkejut.

"Sarah!!!, pagi pagi sudah bikin orang kaget saja" jawab kirana sedikit kesal.

"Ya maaf, habis aku gemes sih lihat kamu pagi pagi dah sunyum senyum sendiri, jangan jangan habis menang lotre ya???" sarah mencoba untuk mengoda sahabatnya yang sedang terlihat bahagia itu.

"Apaan si sar, ada ada saja kamu ini, sudah ya jangan mengoda ku terus". Jawab kirana dengan senyum khasnya.

"Iya de terserah kamu saja. Trus aku gak di suruh masuk gitu? Ya ampun na jahat banget sih kamu, aku sudah datang jauh jauh ke rumah kamu tapi tetap di biarin di luar rumah" protes sarah pada temannya itu.

"Ya ampun sar sampai lupa, ayo masuk dulu". Kirana langsung mengandeng  tangan sarah dan membawanya  masuk ke dalam rumah. Setelah mereka berada di dalam  rumah, mereka pun melanjutkan obrolanya yang tertunda tadi.

" Oh ya sar, aku kemarin bertemu dengan ilham waktu acara reunian".

"Jadi kamu sudah bertemu dengan ilham na?" tanya sarah memastiakn kepada temannya. Kirana hanya mengaanguk menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Kenapa kamu gak bilang sar kalau ilham datang dalam acara reuni itu"

"Aku sendiri juga tidak tau na kalau ilham sudah pulang ke indonesia, bahkan aku juga tidak tau kalau dia bisa menghadiri acara reuni itu. Aku kira dia belum pulang ke indonesia dan tidak akan bisa menghadiri acara reuni itu seperti tahun tahun sebelumnya". Sarah mencoba menjelaskan kepada sahabatnya itu bahwa dia benar benar tidak mengetahui akan kedatangan ilham.
Kirana hanya terdiam mendengarkan penjelasan dari temannya tersebut.

Apa ilham tahu kalau kamu sudah menikah" Tanya sarah pada kirana.

"Aku gak tahu sar, mungkin saja dia belum tahu kalau aku sudah menikah, dan waktu kita ketemu pun kita belum banyak bicara karena mas dirga datang dengan tiba tiba dan langsung mengajak ku pulang".

" Jadi waktu kamu pamit pulang itu kamu habis bertemu dengan ilham? Dan mas dirga mengetahuinya?" Tanya sarah lagi.

"Iya, aku bertemu ilham pas aku keluar dari toilet dan waktu itu aku tertabrak ilham dan hampir jatuh tapi dia dengan sigap menangkap ku jadinya aku gak sampai jatuh, dan aku juga gak tau mas dirga melihat kejadian itu apa tidak".

" Mudah mudahan saja masalahnya gak jadi rumit ya na kalau mas dirga mengetahui tentang masa lalu kalian".

"Iya sar, mudah mudahan saja mas dirga bisa mengerti, tapi aku takut nanti kalau mas dirga akan salah paham kalau seandainya aku bertemu dengan ilham lagi, soalnya aku belum sempat cerita tentang siapa ilham sebenarnya kepada mas dirga karena aku takut kehilangan cinta ku lagi sar".

"Kalau bisa segera jelaskan tentang ilham kepada mas dirga na, karena kalau terlalu lama nanti takut mas dirga akan salah paham dengan hubungan kalian".

" terimakasih atas sarannya sar, aku akan sesegera mungkin menjelaskan tentang masalalu ku  kepada mas dirga".

Setelah mereka berbicara panjang lebar, sarah pun pamit untuk pulang.  Setelah kepulangan sarah kirana kembali duduk dan berfikir bagaimana caranya untuk menjelaskan tentang masalalunya itu.



"Ya allah kenapa dia harus  muncul lagi di saat aku sudah merasakan kebahagiaan dengan keluarga kecil ku".





Bersambung.....

Maaf ya jika ceritanya terlalu garing🙏🙏🙏😅😅😅😅

my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang