We Love You ( 4 )

1.4K 157 37
                                    

.

Kyuhyun menghapus peluh yang menetes dari wajahnya. Hari itu terasa sangat melelahkan baginya, sudah satu minggu kyuhyun menjalani rutinitas dari terik matahari hingga petang. Di mulai mengantarkan susu dengan disertai surat kabar, siang berangkat berkuliah hingga sore menuju petang bekerja part time Di cafe. Tubuh kyuhyun seperti mati rasa bagai bertumpuk beribu ribu karton didalamnya.

Sret

Kyuhyun menutup pintu cafe membalik papan kecil yang tertera disana dari kata Open menjadi closed.  ia lalu duduk menyenderkan tubuh lelahnya.

" Hari yang melelahkan bukan?" Kyuhyun mengangguk menjawab pertanyaan hyo joo satu satunya waiters wanita disana. Hyo joo lalu memberikan secangkir cokelat panas di meja pantry tempat mereka duduk sekarang. " Terima Kasih Noona "

" Kau keliatan lelah sekali kyuhyunnie, apa kuliah Mu terasa berat?" Tanya Hyo joo langsung. Sungguh wanita berusia 30 tahun itu terlihat khawatir dengan rekan kerjanya. Kyuhyun memang bekerja giat seperti biasanya, Namun disana, di wajah anak itu terlihat gurat lelah. Kantung matanya terlihat membesar, wajahnya semakin tirus dan memucat pasi.

Kyuhyun meremat cangkirnya.

Berat ya?

Jika boleh jujur, memang semuanya terasa berat, kyuhyun yakin mungkin hanya beberapa orang saja yang bisa hidup seperti dirinya saat ini. Butuh perjuangan serta kerja keras untuk sekedar memenuhi kehidupan sehari - hari.

" Ya, sangat melelahkan noona kakiku seperti mau copot rasanya." Keluh kyuhyun, Hyo joo tersenyum mengerti ia Meraih tangan pucat itu menggenggam nya erat, Hyo joo semakin tidak tega melihatnya.

" Aku tahu, karena aku merasakan nya. Dulu waktu seusia-mu Noona harus bekerja kesana kemari demi menghidupi adik adik noona. Tapi karena semangat yang tinggi rasa lelah itu hilang tergantikan dan__" Hyo joo menghentikan ucapannya. Ia Menyeka setitik air yang menetes dari sudut mata nya itu. Entahlah setiap dirinya menceritakan perihal kehidupannya dulu liquid bening nya tidak pernah terbendung.

" Noona yakin kau anak yang kuat. Kau pasti bisa kyuhyun-ah!".

.

Hari demi hari berganti dengan cepat, perjuangan keras serta rasa pantang menyerah mereka jalani bersama tanpa keluhan Sama sekali. Seperti saat ini, Teriknya matahari tidak mematahkan semangat donghae. Putra sulung keluarga cho itu telah memantapkan niatnya untuk mencari pekerjaan dikeramaian kota seoul. Dengan berbekal berjalan kaki ia berjuang melawan rasa gengsi serta lelah yang menghampiri, bahkan peluh yang bercucuran tidak ia hiraukan sama sekali.

Beberapa perusahaan telah menolaknya dengan beralasan mereka tidak membutuhkan pekerja pemula yang tidak mempunyai pengalaman bekerja barang sekali pun seperti dirinya. Ingin sekali lelaki tampan kakak kyuhyun itu memencak orang yang meremehkannya, namun donghae sadar, memang mereka berucap apa adanya. Dia tidak mempunyai wewenang untuk memutar balikan fakta!

Donghae melihat jam diarloji tangannya " Sudah siang ternyata " Ucap donghae lirih, Ya tidak terasa jam sudah menujukan pukul 12 siang tidak heran matahari sangat menyengat tubuhnya terutama dibagian wajah.

Donghae lalu menarik nafas panjangnya berusaha menahan sabar karena ia yakin semua ini hanyalah ujian Semata dari tuhan.

" Kemana Lagi aku harus mencari, ternyata sangat sulit tidak seperti yang kubayangkan" Donghae berkata nanar, ada sedikit nada keputus asaan didalamnya. Ia melihat berkas surat lamaran ditangan kanannya, membuat ia termenung diam.

" Haruskah meminta bantuan kakek?"

Namun sedetik kemudian pria yang sudah terbilang dewasa itu menggeleng. Urung dengan niatan nya semula. " Tidak! Aku pasti bisa sendiri."

We love You / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang