We Love You ( 25 ) /END

1.9K 142 51
                                    

.

Minhyuk mengantar Jisoo kembali kerumah-nya setelah urusan mereka di Hongdae selesai. Minus Seungwoo, kakek tua itu tidak ikut pergi mengantar Jisoo. Memilih pergi bersama supir pribadinya, membiarkan keduanya untuk meluangkan waktu luang hanya berdua saja. Walau Selama perjalanan dari Hongdae keduanya hanya Terdiam.

Keheningan mereka terus berlanjut bahkan ketika langkah kaki keduanya telah sampai pada kediaman Kim keduanya tetap bergeming. Jisoo hanya berkata kecil untuk mengajak Minhyuk beristirahat sejenak didalam rumah yang pernah mereka tempati bersama. Jarak antara hongdae dan Seoul terbilang jauh, Jisoo tidak ingin jika laki- laki penakluk hatinya itu kembali jatuh sakit dan berujung pergi.

Minhyuk dapat memaklumi karena Jisoo masih bingung dengan kejadian beberapa jam yang lalu. Tubuhnya masih menegang dan sedikit bergetar. Dia terpaku -Jisoo tidak tahu harus melakukan apa. Seumur hidupnya jisoo Tak pernah berpikir jika orang yang telah dinyatakan meninggal akan hidup lagi. Suatu logika yang terbilang aneh dan tak masuk akal, bagai sebuah drama televisi saja. Terlalu sulit untuk dipercaya dan dicerna dalam Realita.

Wanita cantik itu lalu Menyusut air matanya yang menetes, kemudian menoleh pada Minhyuk."Apa rencanamu sekarang?" Pada akhirmya Jisoo membuka kalimatnya walau dengan suara parau.

Minhyuk menghela nafas dalam, meraih tangan Jisoo lalu merematnya kuat. Jisoo reflek memejamkan manik hitamnya, Detik itu juga dada Jisoo naik turun tidak karuan nafasnya memburu, sentuhan- sentuhan yang telah dirasakannya setahun yang lalu kini begitu terasa.

"Sejak awal aku tidak ingin membongkar jati diriku, tetapi Appa mengetahui segala penyamaranku-," Minhyuk menjeda, Jisoo patuh mendengarkan dengan manik menatap wajah Minhyuk tajam.

"Kami tidak sengaja bertemu dipemakaman EunHa-," Jisoo mempererat Rematan tangan Minhyuk ketika Nama EunHa disebutkan. Hatinya selalu sakit ketika mendiang istri Minhyuk itu disebutkan. Dia tetaplah wanita biasa, tetap sakit jika mendengar masalalu suaminya.

"Kau tahu bukan seberapa sulit pun aku menyembunyikan jati diri, firasat orang tua berbeda, dia akan lebih peka dan menyadarinya."

Jisoo tidak bergumam, mengangguk atau pun menjawab. Hanya bergeming ditempat mendengarkan hikmat kata- kata yang terlontar dari mulut Minhyuk."Karena itu Appa menemukanku, Appa menuntuku untuk kembali pada diriku sendiri. Dia mengatakan jika aku adalah seorang pengecut bersembunyi dari kalian semua. Sungguh mema-,"

"Aku pulang"

Kalimat Minhyuk terpotong saat pria muda datang menghampiri keduanya diruang tengah. Minhyuk dan Jisoo terkejut lalu tersenyum kaku pada pria muda tersebut.

"Kim Kibum..."

Deg

Suara itu!

untuk pertama kali menyapanya lagi, Ya, Suara yang amat dikenalnya. Bagaimana tidak mereka pernah hidup bersama, walau dengan waktu yang singkat. Membayangkan hal itu membuat bibir Kibum menyeringai tipis. Entahlah dia merasa bodoh dan dibodohi ketika mengingatnya, persetan dengan Amnesia tersebut hingga membuatnya halusinasi diluar nalar sigh!

Kibum mencoba menghela nafas, menegakan badan ketika langkah kaki telah berpijak tepat dihadapan mereka berdua. Terkejut? Tidak- tentu tidak itulah yang dirinya rasakan.

We love You / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang