We Love You ( 22 )

1K 132 38
                                    

.

Yeena menatap Donghae jengkel, kedua matanya memicing hingga pada akhirnya-

Plak

Yeena menyentil dahinya kencang, membuat kepala anak itu sedikit terdorong kebelakang lalu mengaduh kesakitan. Donghae tidak terima dia mendelik seraya mengusap dahinya pelan."Noona sakit bodoh!"

Ck, Yeena berdecak, baginya Donghae manusia terbodoh saat ini. Menyangka adiknya menderita gangguan psikis hanya karena hal sepele saja, oh ayolah bersikaplah realistis!

"Astaga, kau yang bodoh hae-ya!" Yeena membentak dengan mata membulat."Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu? mungkin saja Kyuhyun kelelahan serta kondisinya yang tidak terlalu baik hingga menyebabkannya berhalusinasi. Bukan gangguan psikis yang kau sebutkan."Lanjut Yeena lagi menasehatinya. Donghae parsah,  menghela panjang lalu mengangguki setiap kalimat-kalimat Yeena. Walau jauh dalam hatinya Donghae tetap kukuh jika Kyuhyun berkhayal terlalu berlebihan, bagaimana jika itu berjalan berkelanjutan? itu tidak baik juga kan.

"Aku tahu, tapi jika dia tetap seperti itu aku akan membawanya ke psikiater, aku tidak ingin adikku—"

"Dia anak pintar! Dia sudah dewasa dia tidak akan mau menuruti-mu" Yeena memotongnya membuat Donghae terdiam detik itu juga.

Puk

Ibu satu anak itu lalu menepuk pundak Donghae pelan seraya mengulum senyum manis."Jangan berpikir macam-macam kita berdoa agar semuanya baik-baik saja"

.

Langkah Kyuhyun begitu berat saat menuruni satu persatu anak tangga didalam rumahnya, helaan nafas panjang ia hembuskan berkali-kali saat dadanya mulai terasa tidak nyaman dan sesak kembali, rasanya menyakitkan seperti terhimpit bebatuan didalam sana.

Kenapa semakin tidak nyaman.

Kyuhyun berhenti sejenak, memejamkan kedua bola matanya. Dan Menikmati sensasi menyakitkan luar biasa yang mulai memberontak didalam seluruh sendi tubuhnya tersebut.

Hah

Apa ini semakin buruk? Eomma juga pernah merasakannya, ternyata sangat menyakitkan.

Kyuhyun meringis mengingat jika sang ibu pun pernah merasakan apa yang dia rasakan sekarang. Dulu dia selalu melaknat penyakit yang telah merengut nyawa ibunya itu namun saat ini dirinyanya ikut mengalami, terkadang Kyuhyun berpikir akankah dirinya juga berakhir seperti sang ibu. Pergi mendadak tanpa pamit terlebih dahulu. Membayangkannya saja sukses membuat bulu kuduk Kyuhyun berdiri. Tidak Kyuhyun tidak ingin pergi dalam keadaan seperti itu, Kyuhyun ingin pamit dam meminta maaf terlebih dahulu."Kyuhyunnie Gwaenchana?"

Atensi Kyuhyun teralihkan ketika seseorang memanggilnya, lantas ia pun menoleh lalu tersenyum padanya

"Kakek sudah pulang?" Ya, dia kakeknya Cho Seungwoo. Kyuhyun mempercepat langkahnya menuruni anak tangga kemudian memeluk Seungwoo dengan erat.

Seungwoo balas memeluknya hangat, mengusap punggug ringkih Kyuhyun perlahan-lahan. "Aku rindu kakek, padahal kakek pergi hanya dua hari" Katanya melepaskan pelukan. Seungwoo tertawa kecil, Kyuhyun bagai anak lima tahun yang merengut saat ditinggalkan Ayahnya bekerja. Terlihat polos, lucu dan manja.

We love You / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang