We Love You ( 13 )

1.3K 149 36
                                    


.

Kedua bola mata Donghae menajam kala iris kelam tersebut bertatapan langsung dengan minhyuk. Sumpah demi Tuhan, Donghae sudah muak melihat wajah Sang Ayah, well Pria baya beranak dua itu ternyata tidak juga menyerah untuk mengetahui bagaimana kabar kyuhyun, bungsunya.

Mungkin Donghae tidak menyadarinya, tetapi Minhyuk tetaplah seorang Ayah dari kedua Anaknya, kekhawatiran dan rasa gelisah seakan menghantuinya begitu tahu sang bungsu terjatuh, lebih tepatnya terjatuh tanpa sebab didepannya beberapa saat yang lalu. Insting seorang ayah tidak lah salah ia tahu sesuatu hal buruk kemungkinan telah terjadi pada Buah hatinya itu.

Satu jam kyuhyun diruangan Unit Gawat Darurat tepatnya dirumah sakit Asan, anak itu belum juga menampakan batang hidungnya, begitu pula dokter dan beberapa para perawat yang memeriksa didalam sana. Donghae menunggu dengan kedua tangan terkepal sempurna. Amarah dan benci begitu meluap ingin ia menampar dan meninju pria baya dihadapannya saat ini. Namun sebisa mungkin ia harus bersabar, ingat jika dirinya berada ditempat umum. Beberapa kali donghae mengusirnya tetapi pria baya itu tidak juga pergi ia kekeh dan teguh dengan pendiriannya. Rasa khawatir, penasaran berkecamuk didalam otaknya. Pertanyaan seperti " Hae-ah Apa yang terjadi pada kyuhyun?" Selalu terlontar dari mulutnya namun donghae enggan untuk menjawab memilih bergeming dengan tatapan tajamnya itu.

Donghae mendesah untuk kesekian kalinya, melirik pintu Ruang Gawat darurat yang masih saja tertutup sempurna.

Sreet

Begitu pintu geser itu terbuka keduanya berdiri, menghampiri dokter berkacamata minus dihadapan mereka.

" Anak itu memiliki penyakit jantung? Atau sebagainya?" Shit! Mau tak mau Donghae mengangguk mendapat pertanyaan dari dokter berkacamata itu.

" Ya, dua bulan yang lalu kyuhyun tervonis penyakit laknat itu dokter!" Tutur donghae dengan penekanan di akhir kalimat. pria baya yang memohon minta penjelasan padanya itu tertegun. Tubuhnya bagai melayang tak bertulang. " Jantung... " lirihnya.

jelas sudah semua pertanyaan - pertanyaan minhyuk. Anak bungsunya ternyata sakit, sakit yang sama dengan mendiang istrinya, ibu dari kedua anaknya, Lim Eun Ha.

" Kami tidak bisa bertindak lanjut, hanya memberi pertolongan pertama untuknya. Karena kami tidak punya wewenang lebih untuk mengobati. Karena saya bukanlah dokter yang biasa mengobati kyuhyun-ssi!" Donghae mengangguk, tentu dia tahu. Dokter Han pun pernah mengatakan hal seperti itu padanya.

"Sejauh ini kondisinya telah stabil dia bisa dipindah keruang perawatan sebentar lagi. Harap untuk menjaganya dengan hati - hati!"Lanjut Dokter itu lagi.

" Baik Dokter aku mengerti dan terima kasih" Keduanya lalu menunduk saat dokter itu berpamitan. Tak lama kemudian Brankar yang membawa kyuhyun pun keluar dari dalam Ruang Gawat Darurat beberapa perawat mendorong disisi kanan dan kirinya. Donghae mengepalkan kuat kedua tangannya saat melihat tubuh pucat kyuhyun yang terlihat lemah. Ditambah dengan masker oksigen untuk membantunya bernafas tidak lupa sebuah jarum infus tertempel lagi dilengan kirinya. Sumpah demi tuhan donghae tidak ingin melihat pemandangan ini lagi ia sudah muak. Tak ingin berlarut dengan lamunannya donghae mulai melangkahkan kakinya mengejar brankar yang membawa adiknya itu namun-

Sret

Tangan kekar itu lagi - lagi menahan pergerakannya. Rahang donghae kembali menajam tatapannya terlihat menusuk bagai ada rona api didalamnya. " Hae ya tolong katakan pad apa jika itu semua bohong? "Heol kata - kata dokter tadi terus saja terngiang dalam gedang telinga minhyuk, sebuah satu kata 'jantung' kata yang sukses membuat sekujur tubuhnya bergetar.

We love You / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang