Tatapan, suasana, dan perasaan saat pertama kali muncul bisa membuat risih seseorang namun tak ada yang dapat tahu perasaan risih bisa berubah menjadi cinta!
-nico&alicePagi ini awal dari segala perjalanan menuju kesuksesan itulah yang selalu ada di Snapgram, Status, dan History anak anak alay jaman sekarang yang lebih parahnya lagi ada yang buat caption history "AKU RINDU RINDU RINDU BGT NICHH AMA SKUL Wkwkwk".
Bagi Alice sekolah hanyalah pelarian dari rumah dan tujuan utama dia hanyalah mencapai rangking!
Saat Alice ingin memasuki sekolah tiba tiba. Seorang cowo dengan wajah tampan datang menghampiri Alice dengan motor Vespa nya tepat disamping Alice.
"Pssst cewe...Gue dengar dengar kamu cewe lain dari yang lain ya dan lo baru pindah disini dan gue kenal banyak tentang lo, mulai dari alamat lo, sosmed lo, terlebih lagi kalau lo tidur kayak kebo lama amat bangunnya, hahhaha"
"Apaan sih ga usah sok deket, lagian gimana kamu bisa tau tentang aku? nih bocah ngapa yak?"
"Oke tidak apa apa percayalah gue akan ada dimana pun lo"
"Emang kamu ada dimana, ha??"
Nico memberhentikan Vespa nya dan menatap alice dengan perasaan, mengambil dan memegang tangan kanan alice dan meletakan tangannya di dada nya
"Gue dan lo ada disini... Tepat di jantung gue nah lo denger baik baik ada nama lo berdetak... 'Alice alicee' seperti itu"
"Dasar cowo modus taunya hanya baperin cewe" alice melepas tangan nya dari dada nico dan pergi menuju kelas nya.
*****
Sesampainya di kelas 10MIPA3 SMA CHAIRIL 14 alice langsung mengambil tempat duduk yang telah ada label nama nya dan alice langsung mendudukinya.
Seorang cewe berambut pirang dengan poni selamat datang dan gaya tomboy nya menghampiri tempat duduk di samping alice
"Lo jadi cewe feminim amat, terlebih lagi pipi tomat yang di wajah lo berisi banget, lo cantik... Cantik banget malah dari anak anak cewe lainnya, pasti lo udah punya cowo kan?" Ucap Lia yang menatap alice dengan tajam
"Hahaha aku ga punya cowo kok terlebih lagi pernah pacaran kerena untukku pacaran itu hanya menghabiskan waktu saja, dan modal untuk pacaran pun harus ada maka dari itu aku mah masih polos eaakss... Oh ya nama ku Neisya Alixta panggilan nya Alice, senang melihat cewe tomboy seperti mu hehehe, nama kamu siapa?"
"Ohh... nama gue Lia gue wakil ketua kelas disini karena gue di bilang cewe tomboy jadi wali kelas percayakan gue jadi perangkat kelas".
"Oh okay Lia semoga kita bisa jadi rekan teman yang baik karena berkat prestasi aku bisa dapat beasiswa dan ada di sekolah terbaik seperti ini."
Alice dan Lia saling tersenyum satu sama lain dan Lia menjelaskan peraturan yang ada di sekolah, tempat tempat yang berada di sekolah termasuk parkiran, kantin, ruang guru, ruang kepsek, ruang uks, ruang ekskul, ruang pensi, dan yang paling penting toilet.
Terlebih lagi Lia menjelaskan bagaimana sifat sifat setiap guru kepada alice dan alice pun mengingat kata kata dari Lia teman barunya itu.
.
.
."Neisya Alixta... Cewe yang ada di kelas 10Mipa3 jam pulang sekolah gue tunggu lo di depan kelas lo" begitu kencang teriakan Nico saat berada di luar kelas Alice lalu ia langsung lari menuju geng nya di dekat toilet pria di sekolah.
*Alice pov.
"Aishh... Tuh cowo kagak pernah berhenti ganggu hidup aku! emang dia siapa bisa ngatur ngatur aku"*****
Pulang sekolah pun tiba satu persatu siswa dan siswi keluar dari kelas namun Alice sangat malas keluar dari kelasnya karena dia tau si cowo SKSD pasti ga bakal masuk karena ini bukan kelas dia, lalu alice memilih untuk duduk dikelas nya saja sambil memantau keadaan diluar kelas.
Tanpa tidak sengaja alice mendengar namanya dipanggil dari balik jendela yang di belakang tempat duduknya.
"Neisya Alixta...." Ucap cowo dari balik jendela tepat dibelakang kursi duduk nya Alice.
Ingin tahu apa kelanjutan dari ceritanya? Siapa kah cowo tersebut? Untuk apa dia memanggil Alice? Dan bagaimana dia bisa ada di dekat jendela?
Jangan lupa vote, share, dan komen! Berharap kalian ga akan bosan bacanya ;)
-TERIMAKASIH
SALAM HANGAT DARI PENULIS
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Lost SOMEONE
Genç KurguBagiku KEHILANGAN sama artinya dengan kematian tanpa jasad. . . . MUSTAHIL bisa bersatu, jika keadaan selalu memaksakan untuk kehilangan-Mu. Bagaimana bisa kita bersatu bila kamu akan pergi secepat itu meninggalkan aku?