18. Dia Melakukannya

29.4K 1.5K 280
                                    

Warning!!!
Mature contents!!!

Cek KTP! yang belum punya, dilarang baca!
Apalagi yang masih polos, jangan baca yaa 😂😂😂
Saya tidak mau merusak kepolosan kalian 😂😂😂

Yaudah, yang lolos screening selamat membaca. Semoga kalian suka 😂

Awas, dilirik orang sebelahmu!

......

"Tidak ada alasan lagi kali ini." katanya. Lalu, kurasakan tubuhku melayang kemudian menyentuh lembutnya ranjang.

Aku memejamkan mata saat mendengar dia membisikkan sebuah doa di telingaku. Aku tahu doa apa itu, dan sekarang aku sudah cukup siap untuk melakukannya.

"Tenanglah, aku akan melakukannya dengan lembut." aku mengangguk, memejamkan mata sementara suamiku itu mulai menjalankan aksinya.

Kedua tanganku masih berada dalam genggamannya, di kiri dan kanan kepalaku. Sedang bibirnya mulai menyentuhku. Mengecupi leherku, naik ke telinga. Lalu, aku mendengarkannya mengucapkan doa itu lagi.

Bibirnya terus menciumi sekitar leherku. Membuatku harus mendongak, atau memiringkan kepalaku untuk memberinya akses. Aku mulai merasakan geli dan gelenyar aneh pada tubuhku. Punggungku mulai berdesir, dan tubuhku mulai merasakan dingin. Aku ingin memeluknya, tapi tidak bisa. Tangannya masih mengunci kedua tanganku.

Bibirnya naik mengecup keningku, lalu turun mengecup kedua mataku kanan dan kiri. Terus turun hingga pipiku. Dikecupnya pula kedua pipiku bergantian, mulai dari kanan, lalu pindah ke kiri. Hidungku juga tak luput dari kecupannya, terus beralih ke dagu, hingga terakhir berpindah ke bibirku. Intinya, dia menciumi seluruh bagian dari wajahku.

Bibirnya mengulum dengan lembut bibirku. Memagutnya dan melumatnya bergantian. Nikmat sekali, membuatku menggeram tertahan. Dadaku melengkung, semakin merapat ke tubuh padatnya itu. Meski aku kesulitan bernafas, tapi aku sangat menikmatinya. Kakiku di sana sudah gelisah dan gemetar. Dan, bagian bawahku mulai menrasakan nyeri yang aku tidak tahu kenapa. Perutku, rasanya juga mulai tegang dan kram.

"Mmmhhh..." Aku merintih. Otakku mulai kosong. Rasanya seluruh titik rangsangku, disentuh olehnya. Lidahnya sudah mengobrak - abrik dalam mulutku. Menarik ulur, juga mengulum lidahku. Aku tidak bisa mendeskripsukan lagi, bagaimana rasanya. Yang jelas, membuat seluruh tubuhku bergelenyar aneh.

Tubuhnya berat. Berat sekali. Tapi aku nyaman ketika merasakan seluruh beban tubuhnya bertumpu padaku. Bahkan aku menginginkan lebih.

Saat mulutnya masih menguasai mulutku, tangannya juga bergerak aktif di dadaku. Meremas - remas lembut di sana. Aku pikir itu akan sakit, ternyata sangat menyenangkan. "Mmhh.. Hhh.." Nafasku tersengal saat dia melepaskan bibirku. Membatku mendesah bebas. Aku tidak perduli lagi saat mengeluarkan suara - suara itu. Aku tidak bisa menahannya, kurasa itu alami.

Dia bangun dari tubuhku, membuatku sedikit heran dan tidak rela. Aku mengamatinya, ternyata ia sedang melepasi pakaiannya. Aku sudah melihat dadanya tadi. Dan sekarang, masih tetap sama. Putih, dengan bulu - bulu halus menghiasinya. Membuat tanganku terulur untuk membelainya. Tapi tidak jadi. Kemudian aku sadar, dan rasanya itu sangat memalukan.

"Kamu mau menyentuhnya?" tanyanya. Aku menggeleng. Aku yakin pipiku memerah saat ini.

"Benarkah?" Aku mengangguk, tapi mataku tak bisa lepas dari dada bidangnya. Aku bukan hanya ingin membelainya. Aku ingin memeluknya, juga menciuminya. Baru kali ini aku begitu tergoda dengan tubuh lelaki.

Saat mataku masih intens menatapnya, tangannya terulur menyingkap gaunku. Membelai paha luarku, merambat ke pinggul, pinggang, hingga samping payudaraku. Tanggannya menarikku duduk, dalu meloloskan gaunku dari atas kepalaku.

My Story - Aku Dan Suamiku (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang