Gelap adalah gambaran awal dari permulaan. Kosong, hampa tiada sesuatu yang memiliki eksistensi. Gelap, tak bersuhu, tak berbentuk dan tak berisi. Itulah alam semesta.
Semuanya hanyalah kegelapan tanpa batas, hingga pada suatu momentum, orang itu hadir. Ia memang sudah ada. Bahkan sebelum kegelapan itu hadir. Ia merasa bosan. Kegelapan dan kesendiriannya membuat dirinya jenuh. Kemudian, ia memulai karyanya yang pertama. Kegelapan yang tak terhingga itu dibuatnya memiliki batasan. Terang ilahi yang memancar dalam dirinya mulai menekan kegelapan hingga membuatnya menjadi satu eksistensi yang terbatas.
Ia menciptakan suatu ras yang pertama. Mereka adalah ciptaannya yang hanya bertugas dan hanya ada untuk kepentingan sang pencipta. Mereka terlahir hanya untuk melayaninya. Mereka adalah para serviant.
Untuk pertama kalinya, mereka bermain-main dalam ruang yang hanya berisikan terang dan gelap. Tak ada yang membuat mereka tertarik selain melayani dan membantu sang pencipta hingga tugasnya rampung. Ya, hanya itulah yang saat itu mereka pikirkan.
Ia menciptakan alam semesta dan segala isinya yang tak terhitung jumlahnya. Ia memberi nama kepada mereka masing-masing. Lalu, ia menciptakan dunia dan segala isinya. Semuanya belum terasa sempurna. Kemudian ia menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menciptakan segala jenis makhluk hidup lainnya.
Semuanya lengkap. Namun, ia merasakan sesuatu kekosongan yang sangat mengganjal dalam dirinya. Ia merasa tertekan akan perasaan tersebut. Hal ini membuatnya ingin turun ke dunia dimana ia menciptakan segalanya. Setelah beberapa waktu lamanya, akhinya ia menemukan jawabannya. Tidak ada yang mengenalnya. Tidak ada pula yang mengajaknya bicara. Ya, ia memang membutuhkan teman.
Mulanya ia tak tahu harus menciptakan teman yang seperti apa. Teman-temannya selama ini hanyalah para serviant dan para hewan. Mungkinkah jika ia menciptakan perpaduan antara keduanya? Kemudian ia mencoba untuk menciptakan tujuh makhluk yang memiliki kekuatan besar. Ia mengharapkan bahwa ketujuhnya akan menjadi sahabatnya. Tujuh makhluk itu ialah Taksaka, Detya, Garuda, Leviathan,Bedawang, Ziz, dan Behemoth.
Tak ada yang mengetahui apa yang terjadi setelahnya. Semuanya nampak baik apa adanya. Hingga suatu hari, sang pencipta merasa bosan akan teman-temannya itu. Kemudian ia mencoba untuk menciptakan makhluk yang lemah tanpa kesaktian sedikitpun. Ia menamai makhluk itu Morminus. Mereka awalnya tak bercela hingga masa itu muncul.
Ketujuh makhluk yang mengetahui hal ini merasa cemburu karena sang pencipta hanya memperhatikan perkembangan para Morminus. Mereka merasa cemburu akan hal ini.
"Wahai sahabatku. Apa yang membuatmu lebih memperhatikan monyet-monyet itu? Apakah kami yang memiliki umur yang panjang dan kesaktian yang hebat ini belum cukup?" garuda bertanya kepada sang pencipta. Ia merasa marah akan perlakuan sang pencipta yang tidak memerdulikan dirinya maupun salah satu dari keenam sahabatnya yang lain. Ia sendiri tak mengerti mengapa sang pencipta yang memiliki eksistensi mutlak dan kekuatan yang tak terbatas itu hanya tertarik pada sekumpulan monyet berotak sempit dan tak memiliki kesaktian sekecilpun. Ia sangat jengkel sekaligus penasaran akan ketertarikan yang dimiliki oleh sang pencipta itu.
"Apakah yang kau maksudkan itu adalah para Morminus?"
"Ya"
"Apakah kau cemburu akan hal ini, Garuda?"
"Ya. Kuakui, aku sangatlah cemburu. Sebelum hal ini menjadi suatu hal yang lebih buruk, aku ingin tahu yang sebenarnya. Apakah menurutmu aku ini – begitu pula dengan yang lainnya – tidak berguna sehingga dirimu tak lagi ingin bergaul lagi?"
YOU ARE READING
The Lost God : Who Am I
FantasySebuah dunia dengan tatanan dewa tertinggi adalah pengganti Tuhan. Dunia dinamai dengan Gaia. Penghuni dunia terdiri dari tujuh ras yang berbeda. Suatu kali, sang dewa tertinggi menghilang. bertepatan dengan menghilangnya sang dewa, intervensi para...