Kehampaan, itulah yang kurasa. Ntah, mengapa begitu sesak. Jauh di lubuk hatiku merasakan kekosongan. Namun, di sisi lain hatiku menghangat. Disinilah aku mencari ketenanganku, sepertinya aku butuh piknik biar ga panik. Aku memutuskan untuk berlibur sendirian tanpa memberi tahu siapapun. Semoga saja setelah kembali dari ini aku bisa memantapkan hatiku. Karena tidak weekend tempat ini terasa sepi, hanya ada beberapa orang saja.
Situ Patenggang, Wisata Batu Cinta di tempat ini aku berada sekarang. Aku ingin merasakan betapa populernya mitos yang beredar tentang tempat wisata ini yaitu tentang sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi sudah lama terpisah dan mereka saling mencari kemudian bertemu di tempat ini Cinta mereka akan abadi. Yah ini sungguh kekanakan bagiku yang sudah sedewasa ini . Tapi apa boleh buat mitos hanyalah mitos cerita rakyat yang ada di daerah sekitar dan kita harus menghormati mitos ini. Sungguh, keyakinanku tidak memperbolehkan aku untuk mempercayai hal tahayul seperti ini dan aku tidak mempercayainya. Hanya sekedar mendengar kisah itu dan menghormatinya.
Tempat yang Indah, disini aku bisa melihat hamparan kebun teh, Batu yang besar, sekaligus bisa melihat danau. Duduk sendiri, di depan danau membuat pikiranku menerawang ke depan. Begitu sempurnanya hariku saat ada mas Bayu "Mas bayu, kamu sosok suami idaman aku mas. Tetapi, kenapa aku belum begitu yakin untuk menjadi bagian dari hidupmu mas?" ucapku sambil menatap lurus kedepan dengan pandangan yang kosong tiba-tiba dadaku merasa sesak dan mataku mulai memanas. "Bantu aku mas, meyakinkan hatiku hanya untuk mu. Hatiku mulai goyah semakin ke sini mas. Aku takut lelaki itu datang lagi ke kehidupan aku mas" tak terasa cairan bening menetes dari pelupuk mataku. "Mas, apakah aku harus menerima kamu ? Apakah saat ini adalah saat yang tepat untuk menerima mu meminangku mas ? Sungguh aku sangat bingung. Aku sudah beberapa.kali sholat istiqarah untuk memantapkan hatiku mas. Tetapi hingga saat ini hatiku belum menetapkan kemana ia akan berlabuh mas. Tunggu aku sebentar lagi ya mas. Ku mohon sabar mas" Kupejamkan mataku menikmati semilir angin yang dingin menusuk ke rusukku.
Sudah hampir gelap, sepertinya senja akan pergi. Seperti dia yang pergi meninggalkan ku. Ah sudahlah jangan memikirkan dia yang tidak penting. Aku bergegas pergi, dan membersihkan bajuku bagian belakang yang kemungkinan besar kotor karena aku duduk di bebatuan. Sudah seharusnya aku pulang. Sampai jumpa Batu Cinta, doakan aku bisa membawa Cinta abadiku ke sini lagi.
"Elzara, aku menyesal. Ara, aku sanggat mencintai kamu ara" teriakan pria itu terdengar frustasi. Kutolehkan pandanganku kebelakang tidak ada orang, kualihkan pandanganku ke sekelilingku tetap sama tidak ada orang hanya tinggal aku sendiri. Iih ara takut serem banget. Jangan-jangan penunggu di tempat sini ahh tidak mungkin. Dengan kekuatan seribu langkah aku menjauhi tempat ini.
******
Pukul 20:30 WIB aku tiba di depan rumahku yang sangat sederhana ini.. Loh mas bayu ? Kenapa dia duduk di depan pintu rumahku ? Penampilannya sangat kacau. Kenapa dia ?"Masss, bangun mas" aku membangunkan mas bayu yang tidur di depan pintu rumahku dengan kepala yang di tenggelamkan di lututnya.
"Ahh emmhh ? Ara ? Kamu ara iya ? Kamu kemana ara ? Dari tadi siang mas di sini nyariin kamu araaaa.. Jangan tinggalin mas ara" ucapnya sambil memelukku tetapi aku tidak membalas pelukannya, aku tergugu atas penuturannya. Badannya sedikit bergetar apakah dia sedang menangis? Aku mulai melepaskan pelukannya sekaligus merasa bersalah
"Mas ? Aku gak kemana-kemana mas. Hanya saja ara ingin jalan-jalan sendiri mas. Maaf kalau tadi hape ara tidak aktif mas. Ara sedang tidak ingin di ganggu saja mas" jelasku sambil mengusap wajahnya yang sudah basah dengan air matanya hehe dia lucu juga seperti anak yang kehilangan induknya hehe mas bayu.
"Lain kali kabarin mas ra, mas khawatir kamu kenapa-kenapa ara" jelas mas bayu dengan raut wajah yang begitu mengenaskan
"Iya mas, maafin ara ya mas. Yaudah sekarang masuk yuk mas, mas belum makan kan ? Mau ara masakin aja atau makan di luar saja mas ? Tanyaku pada mas bayu
"Ini sudah malam ra, aku makan di luar saja. Kamu istirahat ya ra, aku pergi dulu. Tidak baik kalau aku masuk ke rumah kamu malam-malam begini ra. Takut jadi fitnah. Asal kamu sudah ada kabar aku sudah tenang ra. Assalamualaikum ra" tuturnya sungguh pernyataannya itu membuat hatiku sedikit tertohok. Telihat sekali begitu jahatnya aku dengannya Astagfiruloh mas
"Walaikumsalam mas, ya sudah kalau begitu. Hati-hati mas. See you tomorrow mas" jawabku yang hanya di jawab dengan anggukan. Saat mobilnya sudah menjauh dari pekarangan rumahku, baru aku masuk kerumah.
Maaf mas, maafkan aku. Hatiku sakit melihat air matanya turun, sungguh hatiku sungguh sesak dan air mataku sudah menetes membasahi kedua pipiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
C O M P L E T E D
ChickLit"Kamu ? Hmm hai apa kabar" Tanyaku dengan sedikit senyum yang terukir di wajahku sesaat setelah aku kembali dari rasa shock bertemu dengannya. Disinilah aku berdiri, terbebani dengan ucapaanku sendiri "Jadi, sekarang kamu jangan meminta aku untuk me...