NAH LOH....

29 2 0
                                        

"Lo semua tau kenapa gue ngajak kalian kumpul di sini?" tanya Shinta yang membuat kita semua tegang, tidakseperti biasanya shinta seperti ini

"Ada apa shin ? Kita gatau" tanya farah dengan polosnya

Semua mata disini tegang, melihat shinta penuh tanya

"Gue ... Gue.." Kenapa si shinta tiba-tiba dia menunduk seperti ingin menangis

"Lo kenapa lo hamil ? Tuh kan gue bilang apa pacaran jangan kelamaan kebablasan kan udeh nikah aja lo sama dia udah sama-sama dari dulu kan ? Ya sudah nikah dah nikah, dan kalian bisa membesarkan anak kalian bersama dan menjadi keluarga yang samawa shin" tutur emak tanpa dosa emang yah dia ga bisa mengontrol ocehannya udah tau suasana lagi tegang malah di bikin panas emak emak kapan dirimu bisa mengerem sedikittt saja ocehanmu mak

"Hush si emak hehehe maapin emak ya ta, lo kayak gatau si emak aja" balasku sambil menyikut dan melototi si emak dengan tatapan membunuh seperti berkata lihat kondisi mak serius dikit kenapa. Yang di pelototi diam saja sesekali menunduk sesekali berbisik maaf pada kami semua sungguh ia tidak bisa mengontrol apa yang ingin keluar dari mulutnya itu

"Iya gapapa gue maklumi, cuma maafin gue ya gue udah ngecewain kalian" nahloh si shinta kenapa lagi sih, iihh elza jadi sedih

"Kamu terbaik kok shin, terkadang apa yang sudah kita rencakan tidak semulus apa yang kita bayangkan. Sabar ya ta kita semua siap jadi sandaran kamu" tutur adek memang si kecil yang satu ini, pandai merangkai kata.

"Gapapa shin kita semua terima kamu apa adanya kok" tutur jingga dan sarayu sambil mengelus punggung dan rambut shinta seraya menenangkan ke resahan hatinya

Sungguh pilu hati ini melihat teman seperjuangan kita menderita, tidak menyangka angga rela berbuat seperti itu

"HAHAHAHA" Nah loh si shinta kenapa ini, kesurupan tah? kita semua bingung dia kenapa tiba-tiba tertawa "Kenapa kalian semua nyangkanya gue hamil sih hahaha ya gak mungkin lah secara Angga mana berani ngapa-ngapain gue sebelum waktunya hahaha gue itu mau nikah sama Angga 7 bulan lagi" kita semua tercengang memandangnya yang sambil menunjukkan sebuah mas kuning yang bertengger di jari manisnya itu. Huh syukurlah dia tidak melakukan itu sebelum waktunya. Kita semua tersenyum bahagia melihatnya bahagia, inilah hal yang paling di nantikannya sejak lama. Kita semua membanjirinya dengan ucapan selamat dan ciuman canciww seperti biasa. Bahagia rasanya melihat sahabat-sahabatku bahagia.

Ya, miris bukan ? Melihat sahabat yang kita sayang bersedih hati. Tetapi, untung saja, bukan kabar duka yang ia berikan. Melainkan kabar bahagia. Kami bertujuh adalah bestie, bertemu dari berbagai daerah yang dipersatukan di satu daerah yang sama. Sedari semester pertama kami duduk di bangku kuliah, kami sudah berteman. Aku bersyukur, sudah mengenal mereka kurang lebih 8 tahun yang lalu, ya 8 tahun yang lalu...

***

Hari ini aku menginap di kediaman si emak. Kenapa ? Ya, karena si shinta itu. Kalau saja dia tidak nangis-nangis saat di telepon tadi siang, aku tidak akan meninggalkan Kota Kembang itu dengan buru-buru.

"Ra, kapan ya ada CEO ganteng ngelamar gue ya minimal sekelas Raja Minyak Arab lah gitu ra. Gue pengen nikah pengen ketemu pangeranku ra" lirih emak sungguh tak tega ku mendengar curhatannya dia wanita yang ceria namun saat seperti ini dia terlihat rapuh memang ia ingin menikah setelah wisuda tapi belum kesampaian hingga saat ini poor you mak

"Mak, jodoh akan datang dengan sendirinya tenang aja sabar menunggu mak. Nanti juga dapet, seperti ara mendapatkan mas bayu mak" ocehku sambil membayangkan mas bayu. Tak bisa ku bayangkan apabila si emak menikah nanti apakah suaminya akan betah menghadapinya.

"Lu beneran cinta sama mas bayu ra ? Kenapa ga nikah aja, padahal kalian sudah lama berpacaran ? Atau lo belum bisa move on dari bang kumis ? " tuturnya dengan gelak tawa.

Deg.. Aku yang sedang menyisir, langsung menghentikan ativitasku. Menikah dengan mas bayu? Belum terfikirkan olehku untuk menikah hingga saat ini, maafkan aku mas bayu. Aku belum ingin menikah mas, tolong maklumi aku mas aku masih ingin menikmati masa-masa indah kita mas. Bang kumis? Sudah lama aku tak bertemu, kira-kira bagaimana kabarnya? Batinku berkata

"A-ppaan sih mak, kenapa tiba-tiba bahas dia ? Bikin mood gue rusak aja" sungutku entah aku sangat malas mendengar nama itu. Kemudian melanjutkan aktivitasku, ini ritualku sebelum tidur. Aku harus merapikan rambutku, setelah seharian diikat.

"Lah kok lo gugup ra ? Kangen ya ? HAHAHA" tanyanya dengan gelak tawa yang membahana seantero jagat raya. Rasanya ia puas sekali menertawakanku.

"UDAH AH ARA CAPEK MAU TIDUR" sungutku dengan kesal dengan menghentak-hentakan kaki aku beranjak dari meja rias ke tempat tidur segera mungkin ku tarik selimutku menutupi seluruh badanku agar tidak mendengar apapun yang ia katakan.

"HAHAH LUCU LO RA,yaudah kalo mau tidur. Semoga mimpi indah araku sayang muaahh semoga mimpiinmas bayumu itu sekaligus bang kumis" Balasnya dengan gelak tawa, kuacuhkan saja ucapannya itu dan akupun langsung memasuki alam mimpi karena aku begitu lelah menjalani hari ini.


C O M P L E T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang