Saat dinner semalam aku mengutarakan niat ku untuk mendesign baju kami, agar ia serasi denganku saat menemaniku di pernikahan shinta nanti. Aku yakin, mas bayu akan menjadi tempatku pulang nanti. Ia akan senang hati memanjakanku
"Mas, mas. Nanti kita ke designer baju yang sama ya mas buat jadi bridesmaidnya sahabat ara ya mas," ucapku merajuk pada kekasihku tercinta ini sambil menyodorkan sandwich lagi dan lagi tak lupa dengan secangkir kopi hitam itu
"Iya sayang, siapa saja yang jadi bridesmaidnya shinta ra?" tanya mas bayu ya mas bayu memang mengenal semua sahabat-sahabatku diapun juga mengenal angga calonnya si shinta"Semuanya mas, ade juga ikut mas. Tapi ara belum tau dia bawa siapa nanti mas, emak juga ikut tapi emak belum tau bawa siapa. Kamu jodohin emak sama temen, sodara atau sepupu kamu dong mas. Kalau bisa sekalian ade juga mas kamu jodohin haha pasti lucu deh mas," jelasku panjang dikali lebar ya beginilah aku sedikit cerewet apabila sudah berhubungan dengan sahabat-sahabatku
"Serius ra ? Ade ikut ? Aku yakin dia bawa si faran fahan apa siapa ya ra mas lupa ? Kasihan dia kalau sampe sama lelaki itu," jawab mas bayu dengan datar yang masih setia membaca koran kenapa mas bayu begini sih ah ga asik deh kamu mas "(sambil tertawa) iya mas serius, makanya jodohin mas dua sahabat aku itu dengan orang yang kamu kenal mas," jawabku serius pake banget aku gak ingin sahabat aku itu sampai tidak menemukan jodohnya dalam waktu yang singkat
"Iya, tapi siapa ya ra? Mas coba cari deh nanti ya ra haha kamu ini lagi buka biro jodoh ya ra? Haha," jawab mas Bayu dengan gelak tawanya hangat yang ku rasa melihat tawanya yang begitu lepas dan meminum kopinya itu
"Oke mas, ara tunggu kabar bahagianya ya mas. Tapi khusus buat si emak yang rada Arab atau India gitu ya mas dia sukanya sama yang begituan mas haha," curhatku dengan mas bayu"Gampang itu ra, kamu berani bayar mas berapa kalau mas sampe ketemu yang seperti itu?," tantang mas Bayu dengan seringai tajamnya dan sebelah alis yang terangkat sebelah sepertinya tantangan akan dimulai haha
"Emm hmmm aku bayar pakai sandwich deh mas tapi kali ini ga pakai telor ceplok tapi pakai beef deh mas. Beefnya aku bikin sendiri gak yang instan janji mas," jawabku bersungguh-sungguh"Kalau hanya itu mas juga bisa ra yang beda dong," jawab mas bayu lesu
"Mas emang maunya ara bayar pakai apa mas?," tanyaku menyelidik
"Mas mau kamu bayar pakai seluruh hidup kamu ra, temani aku seumur hidupmu ra jangan pernah pergi dariku. Dan.. Cintai aku seluruh hidup kamu ra," jelas mas Bayu bersungguh-sungguh sambil memegang tanganku dan aku menatap lekat matanya seolah mencari kebohongan dan bualan semata di mata itu namun nihil yang aku temukan seketika aku tercekat saat melihat kedalaman matanya
Flashback On
"Ra, kita taaruf ya ra?," ajak lelaki itu dengan mudahnya apakah taaruf semudah itu ?"taaruf ? Aku sendiri pun belum bisa mengartikan arti taaruf sendiri itu gimana? Yang aku tahu taaruf itu maksimal 3 bulan kita saling mengenal dan kemudian kita menikah dar," jawabku dengan tenang aku tak ingin menyalahi aturan taaruf yang sudah ada
"taaruf kita kali ini beda ra, kita hanya saling menjaga 3 hal ra kepercayaan, kejujuran, dan kesetiaan ra," tuturnya seperti itu apakah dia tidak memikirkan resiko kedepannya seperti apa ?
"Bagaimana kalau kamu yang melanggar 3 hal itu dar ? Apa yang akan kamu lakukan dar ?," jawabku dengan kristal air yang sudah di pelupuk mata ku dan memudarkan pengelihatanku
"aku janji aku tidak akan mengingkari hal itu ra. Karena aku sungguh mencintai kamu begitu dalam ra. Aku tidak bisa melupakan kita begitu saja ra," tuturnya dengan sungguh-sungguh tetapi kenapa hatiku ragu mendengar penuturannya itu terlalu dini untuk membicarakan hal tersebut
"aku tidak tahu dar. Cukup dar, aku belum bisa percaya dengan kita yang akan menjalani hubungan dengan ikatan tali yang tak terlihat. Dan jangan kamu jadikan taaruf sebagai tali yang akan membatasi kita dar", tuturku panjang lebar aku tak tahan berada di posisi seperti ini
“Cintai aku Dan jangan lari dariku ra" pintanya dengan mata yang berkaca-kaca bukan aku tak ingin menghargai rasamu untukku tapi, hanya saja tidak mudah untuk menjalankan apa yang sudah kamu rencanakan untuk kita
Flashback Off"Mas" panggilku pada mas bayu yang tercekat ini
"iya ra ? Please ra jangan menangis hati mas perih melihat kamu seperti ini ra. Mas janji ra, mas tidak akan membahas tentang pernikahan lagi ra" jawab mas bayu tulus
"A-- ku mas" sepertinya aku harus memutuskan bagimana hatiku saat ini padanya bagimana mungkin aku tega melukai hatinya yang tulus ini
"Ssstttt raaa sudah jangan di bahas lagi. Kamu cukup bayar dengan masakin mas masakan 4 sehat 5 sempurna setiap makan siang ra. Deal ?" Jawabnya dengan mata yang berkaca-kaca dengan semburat senyum yang seperti di paksakan dan mas bayu menghapus air mataku dengan jemarinya yang menghantarkan hangat di relung hatiku
"Mas ih kamu mah mas" aku sedikit tertawa karenanya dan sambil memukul lengannya yang kokoh itu
"Deal ya ra?" Unjuk kelingkingnya
"Iya mas deal. Aku sayang banget sama mas, jangan berubah mas. Tunggu aku sebentar lagi mas"ucapku dengan tulus baru kali ini aku memeluknya dengan sangat erat bisa aku rasakan tubuhnya menegang seketikaPOV BAYU
"Mas mau kamu bayar pakai seluruh hidup kamu ra, temani mas seumur hidupmu ra jangan pernah pergi dariku. Dan.. Cintai mas dengan seluruh hidup kamu ra" jelasku dengan sungguh-sungguh aku sungguh mencintainya tuhan tapi mengapa hatinya terlalu slit untuk ku gapai
Ia menatapku dalam, pandangan kami saling beradu. Namun ku tahu, dari pancaran matanya dapat ku lihat bahwa ia sedang menahan sesuatu yang teramat dalam. Aku tak bisa menyelami pikirannya, terlalu rumit untuk di mengerti.
"Mas" panggilnya sangat pelan, matanya tak kosong lagi sebutir kristal cair luruh dari matanya
"iya ra ? Please ra jangan menangis hati mas perih melihat kamu seperti ini ra. Mas janji ra, mas tidak akan membahas tentang pernikahan lagi ra", jawabku menghapus air matanya. Aku ingin kamu tahu ra, bahwa masih ada aku disini. Orang yang benar-benar menunggu kamu, yang benar-benar mencintamu aku takkan pergi meski selangkahpun ra.
"A-- ku mas" ia tak bisa berbicara tak sanggup untuk mengungkapkan biarkan saja setiap orang mempunyai masa lalu yang tak harus diketahui oleh masa depannya. Karena, dengan masa lalu yang ada, masa depan akan tercipta dengan sendirinya.
"Ssstttt raaa sudah jangan di bahas lagi. Kamu cukup bayar dengan masakin mas masakan 4 sehat 5 sempurna setiap makan siang ra. Deal ?" jawabku tak ingin membahas lebih dalam lagi, aku terluka setiap kali ia seperti ini. Bisakah aku menyerah ? tapi takkan ku lakukan, hanya dengan mu ra kisah kita berujung
"Mas ih kamu mah mas" jawabnya sedikit terkekeh memukul lenganku
"Deal ya ra?" aku menawarkan kelingking ku untuk berjanji padanya
Ia menyambut jari kelingking ku "Iya mas deal. Aku sayang banget sama mas, jangan berubah mas. Tunggu aku sebentar lagi mas", ucapnya tulus seraya memeluku menenangkanku. Demi Tuhan ra, jangan berpura-pura bahwa kamu mencintaku, bahkan aku mengetahui. Ada seseorang dimasa lalu yang mengusik pikiran dan hatimu. Namun, selalu kamu abaikan. Kamu tak perlu berjuang sendirian ra. Ada aku, aku akan membantumu berjuang. Hingga aku tak mampu lagi untuk berjuang mendapatkan mu.

KAMU SEDANG MEMBACA
C O M P L E T E D
ChickLit"Kamu ? Hmm hai apa kabar" Tanyaku dengan sedikit senyum yang terukir di wajahku sesaat setelah aku kembali dari rasa shock bertemu dengannya. Disinilah aku berdiri, terbebani dengan ucapaanku sendiri "Jadi, sekarang kamu jangan meminta aku untuk me...