TERINGAT DIA

11 0 0
                                        

Seperti biasa, Senin pagi menyapa. Dengan setianya mas bayu, sudah tiba disini memakan sandwich buatanku lagi, dan ditemani dengan secangkir kopi. Kemarin, seusai mas bayu pergi kondangan bersama adek. Malam-malam ia meneleponku, untuk menanyakan weekend depan aku free atau tidak. Karena, ia ingin mengajakku untuk liburan ke Solo.. Akhirnya aku holiday

"Mas, kamu weekend ini jadi mau ngajak aku ke Solo mas?," Tanyaku menyelidik, mas bayu seperti P3K ku perhatian, penyayang, dan pemberi kejutan

"iya, kamu mau ga ra? Tenang kita pisah kamar hotel kok tapi kalo kamu mau satu kamar sama mas sih gapapa," enak saja nih mas bayu modusnya bisaan

"aku mau ikut mas, tapi pisah kamar ya mas" ucapku dengan senyuman

"iya sayangku ara" balasnya yang kembali fokus memakan sandwich buatanku.

“udah mas, cepetan abisin makanannya. Nanti kita terlambat,”lanjutku. Ntah mengapa porsi makan mas bayu sangat besar saat pagi hari dia bisa memakan 2 porsi sandwich, 1 gelas air mineral, 1 cangkir kopi, dan 1 buah pisang. Perut karung dasar mas bayu. For your information ya mas bayu itu bukan perokok. Suamiable banget kan.. :**

Pov Bayu
Hari ini aku dan ara akan berangkat ke Solo untuk menghadiri pembukaan bisnis butik batikku. Semoga kepergian kita ini bisa sedikit mengetuk pintu hatinya, supaya dia ingin menikah denganku. Akan ku perjelas semuanya nanti di kota batik itu, semoga tidak sia-sia.
"Ra, mas kan mau buka butik batik di Solo itu buat masa depan kita dan anak-anak kita ra" ucapku dia langsung melihat kearahku dengan mata berbinar
"Semoga saja mas," balasnya dan dia mengandeng lenganku dan bersandar di lenganku yang memiliki otot bisep ini untung saja aku rajin ngegym jadi sandarable buat ara kan
Namun, yang kurasa ia sedang menyimpan sesuatu yang begitu dalam dan menyakitkan. Ntah akupun tak mengerti.

**
Pov Elzara
Seperti dejavu saat mas bayu mengatakan itu, kata-kata yang teramat singkat dan penuh makna. Dan bisa membuat hati siapapun bergetar.. Termasuk aku, namun getaran ini bersamaan dengan munculnya rasa sakit yang begitu.. Ya begitu sakit... Sambi bersandar di lengannya pikiranku melayang memikirkan sesuatu dan menahannya begitu sesak..
Flashback On
Digengamnya tanganku, dan kami saling bertatapan "ra, kamu tahu kan aku suka sekali dengan banten ini. Kita berdua juga berasal dari sini ra. Kamu mau kan mendampingi aku hingga nanti ra? Aku akan membangun bisnis yang besar sekali di banten ini untuk menghidupi kamu dan anak-anak kita ra" ucapnya dengan penuh keyakinan mataku berkaca-kaca mendengar penuturannya "iya, aku mau. Tapi, itu masih lama banget dar. Aku ga tahu isi hati kamu seperti apa, bisa saja setelah kamu membicarakan ini. 1 atau 2 atau 3 Bulan atau entah kapan itu kamu akan lupa. Kamu akan melupakan kita. Aku, aku emang bisa menjaga hati aku buat kamu hingga nanti, tapi aku gatau kamu bisa menjaga hati kamu sama seperti aku menjaga hati kita atau tidak dar. Jadi, sekarang kamu jangan meminta aku untuk mendampingi kamu. Karena tanpa kamu meminta itu, aku akan menemani kamu" ucapku dengan tetesan air mata entah mengapa firasat aku sedikit tidak enak dia mengucapkan itu seolah-olah dia ingin pergi jauh dariku"
Flashback Off
Tak terasa, saat bersandar dilengannya air mataku tiba-tiba menetes. Sakit, di sini di relung hatiku. Semua belum selesai, kamu membiarkan aku dalam kebimbangan ini. Aku sakit, tapi kamu tak peduli itu. Kamu yang dengan mudahnya berganti-ganti wanita. Sedangkan aku ? Aku hanya bisa meratapi kepergianmu. Kamu pergi, semakin jauh. Sehingga tak tergapai lagi olehku...
"Ra, ra maafin mas bikin kamu nangis. Mas ga bermaksud bikin kamu sedih sayang, mas hanya ingin kita selalu bersama hingga tidak ada yang memisahkan kita ra" ucapnya sangat khawatir dan membelai kepalaku yang tertutup hijab ini mendengar kata-katanya yang seperti itu membuatku semakin menangis terbuat dari apakah hatimu ini mas aku menyayangimu mas
"a-ku hanya terharu mas mengatakan itu mas," dustaku sambil terus menangis, hingga aku dibawa kedalam dekapannya. Hangat, dan begitu nyaman. Kenapa mas ? Aku ingin semua ini berujung.. Aku sudah lelah mas, bantu aku..

C O M P L E T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang