5. Fix the Date

206K 6.4K 244
                                    

"Mas.." lirihnya dalam sengal napasnya yang terbata-bata. Kepalanya harus menoleh miring agar dapat menghirup udara panjang-panjang sementara dadanya terhimpit dengan ranjang tanpa celah karena lelaki di atasnya tidak memberikan kesempatan sama sekali tubuh itu terangkat dari atas kasur. Lelaki itu memompanya kuat dalam ritme berulang untuk mendapatkan kenikmatan pergesekkan mereka.

"Hmm?" Jawab lelaki itu menunggu. Tangannya meremas tangan Indhira yang tergeletak di atas ranjang.

"Mas Reza.." panggil Indhira lagi dalam desahannya.

"Ya?" Tanyanya semakin mempercepat ritmenya.

Indhira melenguh kuat. "Terus, Mas.." Katanya terbata-bata dalam setiap suku kata yang keluar dari mulutnya.

Reza tersenyum puas mendengar kata-kata gadis itu. Indhira memang sering mengeluarkan desahan dan terkadang erangan ketika dia sudah tidak kuat menahan gairahnya. Namun sekarang dia sudah lebih berani berekspresi dan mengeluarkan kata-kata permohonan dari bibirnya.

"My slut," kata Reza semakin bersemangat menggerakkan pinggulnya. Lelaki itu menggigiti ujung telinga Indhira yang terjamah dari salah satu sisi wajahnya. Suara pertemuan keras kulit mereka terdengar di sela-sela desahan napas keduanya.

"Mas Reza, terus, enak Mas, " racaunya semakin menjadi seiring dengan gerakan Reza yang semakin menggila di atasnya, pinggulnya terangkat naik seolah menunggu sesuatu, "Keluarin di aku, Mas." Pintanya memohon.

Reza memang selalu melakukannya. Tanpa diminta gadis itu pun, dia tidak akan pernah membiarkan spermanya terbuang sia-sia. Namun mendengar permohonan gadis itu semakin membuatnya bersemangat.

"Aku kasih buat kamu, bitch, sebanyak-banyaknya." Janjinya menggiurkan menggerakan tubuhnya semakin kasar memasuki gadis itu.

Indhira membuatnya gila. Reza bertekad akan membuatnya pingsan karena nikmatnya.

"Mass.." Indhira mengeratkan genggaman tangannya yang saling bertautan. Dia kelihatan menahan sesuatu, peluh memenuhi wajahnya yang semakin memerah. Bibirnya bergetar dan sedikit terbuka.

"Sebentar.." kata Reza tidak mempedulikan wanita yang sudah mulai mengelijang di bawahnya. Tubuhnya masih memompa kuat perempuan itu.

Tubuh gadis itu menyerah. Badan Indhira bergetar hebat sementara erangan kuat keluar dari bibirnya. Otot-otot tubuh bawahnya mengencang dan Reza terjepit di dalamnya.

Dalam waktu yang bersamaan, lelaki itu mencapai puncaknya. Sambil mengerangkan nama gadis itu, Reza pelepasan di dalamnya.

Untuk kedua kalinya tubuh mungil itu bergetar tidak berdaya. Reza memenuhinya dengan cairan laki-lakinya. Sesuai harapannya, gadis itu terkulai lemas dan tidak sadarkan diri.

Reza tersenyum bangga dengan hasil perbuatannya. Dia melepaskan dirinya dari tubuh tidak berdaya yang masih terlungkup lemah itu dan berbaring telentang di sisinya.

Dia mengatur napasnya yang terengah-engah sambil memejamkan matanya yang juga kelelahan.

***

"Tanggal pernikahan aku udah ditentukan." Kata Reza masih menyetubuhi gadis di bawahnya.

Tadi ada jeda cukup lama setelah pergumulan mereka yang pertama ke pergumulan mereka yang selanjutnya. Reza punya banyak kesempatan mengatakannya kepada Indhira dan dia heran kenapa lelaki itu malah memilih saat ini, saat Indhira sedang menikmati Reza di dalamnya.

Dada mereka kini sedang saling menempel. Setelah seks kasar yang mereka lakukan di awal, kini mereka sedang menyatu dan saling menghangatkan.

AFFAIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang