'Till We Meet Again... Part 10

639 53 1.7K
                                    

Background Music: The Chainsmokers - Closer (Cover by Walk Off The Earth)

Beberapa hari setelah, aku memamerkan semua kueku di pesta ulang tahun Presiden Korea Selatan, Chanyeol pun mampir ke kantorku.

Beberapa hari setelah, aku memamerkan semua kueku di pesta ulang tahun Presiden Korea Selatan, Chanyeol pun mampir ke kantorku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"KYUNGSOO-YA!!!" Segera setelah Chanyeol melihat wajahku, dia langsung memelukku dengan erat.

"KYUNGSOO-YA!!!" Segera setelah Chanyeol melihat wajahku, dia langsung memelukku dengan erat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chanyeol menekan bibirnya di dahiku dan memelukku erat.

"CHANYEOL, TERLALU ERAT!!! AKU NYESEK, NIH!!! LEPASIN!!!" Aku memukul bahu Chanyeol seperti anak kecil...

Chanyeol dengan malu-malu mengangkat wajahnya. "Ah, mianhae. Soalnya..."

Chanyeol tertawa terbahak-bahak.

"Kalo aku liat mukamu, aku jadi gak tahan pengen meluk kamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalo aku liat mukamu, aku jadi gak tahan pengen meluk kamu."

"Wae geurae?"

"Karena, semua hal baik selalu kejadian! Kayak sihir. Dan juga, kamu itu squishy kalo dipeluk."

"Jjamna..."

"Kalo mantera kamu selanjutnya biasa bikin aku jadi partner kamu gak cuma soal kerjaan, aku langsung terima."

"Ay, jinjja."

"Aku gak bercanda, tauk. Aku serius" Chanyeol sedikit protes sambil membelai daguku dengan jarinya yang besar. "Kamu gak lupa kalo aku masih godain kamu, kan?"

"Mungkin..." Aku pura-pura bodoh di depannya.

"Kalo gitu, aku perlu usaha lebih keras lagi." Chanyeol tersenyum licik padaku.

"Kayaknya, emang enak kalo dirayu sama kamu. Dan, kamu udah bikin aku punya waktu buat seneng-seneng."

"Geurae! Kamu itu hebat, Kyung. Kamu itu imut, ganteng juga, berbakat, pinter... Kamu itu sempurna buatku." Ekspresi Chanyeol tiba-tiba menjadi serius.

"Dan kamu udah ngasih aku masa depan yang sempurna." Chanyeol menggenggam tanganku sambil berbisik di telingaku dengan penuh nafsu.

Aku langsung mengganti topik pembicaraannya. "Chan, kamu bisa bilang sama aku kenapa kamu seneng banget...?"

"Ah..." Menyadari bahwa aku tak ingin digoda, Chanyeol langsung menjauh dariku. "Mianhae. Kamu udah ngenalin aku ke media pas kamu pamerin semua kuemu di ulang tahun Presiden kan? Yah, aku denger itu sampe di siarin di TV, loh. Bahkan, jadi topik berita hangat! Dan berkat itu juga, jadi banyak yang pengen aku jadi supplier buat toko mereka!"

"Wah, daebak!"

"Aku ditawarin kerjaan terus. Aku ngerasa jadi penyuplai kelas pertama, deh! Dan itu semua berkat kamu!" Chanyeol dengan mudah mengangkatku. Aku tersenyum karena dipeluk di tangan yang kuat itu.

"Kamu selalu punya bakat kelas kakap. Dan sekarang, mereka semua tau hal itu."

Yang aku lakukan adalah memberimu kesempatan untuk menunjukkannya pada mereka. Tapi, itu yang membuatku bahagia. Orang-orang harus tau seberapa hebatnya seorang Park Chanyeol!

"Kyungsoo daebak! Kamu bisa pamerin dan bilang kalo semuanya itu berkat kamu. Tapi, yang mereka liat itu bakat kamu kan?" Chanyeol menyunggingkan senyumannya. "Gimana kalo kamu pamer jadi kekasihku?"

"Chanyeol..."

"Saranghae, Do Kyungsoo." Chanyeol membisikkanku kata-kata itu dengan penuh hasrat. "Kamu adalah malaikat pembawa keberuntunganku."

Chanyeol mencium bibirku dengan ganas.

"Kalo kamu ada di sisiku, aku ngerasa aku bisa ngelakuin semuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalo kamu ada di sisiku, aku ngerasa aku bisa ngelakuin semuanya. Aku bakalan jadi namja yang pantes buat kamu, meski kita sesama namja." Saat Chanyeol mencium bibirku, seperti seekor burung yang mematuk makanannya, dia membisikkan kata-kata cinta padaku. "Apa kamu mau abisin malem berdua sama aku?"

Aku menatap Chanyeol dari balik lengannya. Namun, Chanyeol mengerling padaku. "Jangan godain aku kayak gitu, ah! He he he... Tapi, rasanya nyaman, sih. Aku mau terus peluk kamu saat ini juga."

"Gimana kalo kamu juga harus bisa bikin aku ngerasa nyaman?"

"Arasseo!"

"Aku suka, kalo kamu begitu." Aku melingkarkan tanganku di lehernya dan tersenyum. Lalu, aku bersandar di bahu Chanyeol. "Aku dengan senang hati bakalan lakuin itu."

"Maka, kita harus bikin malem ini gak terlupakan." Chanyeol memelukku dengan ledakan rasa bahagia.

"Majjayo, Chan." Aku mengangguk dengan penuh antusias. "Mari kita buat malam ini jadi malam yang bahagia."

Kami saling bertatapan dan mulai berciuman lagi. Lalu...pintu kantor terbuka dengan suara yang keras.

BAM!!!

"LEPASIN TANGANMU DARI TUNANGANKU!!!" Terkejut dengan suara Kris yang tiba-tiba masuk ke dalam, aku tidak bisa berkata-kata.

Chanyeol melepaskan pelukannya dariku karena ikut terkejut. "Tto mwoya?"

Kata-kata Chanyeol langsung membuatku tersadar. "Ini juga pertama kali aku denger! Kris itu cuma karyawanku. Gak kurang, gak lebih, kan?"

Aku bertanya pada Kris. "I-ge mwoya? Aku gak inget kalo kita pernah tunangan. JELASIN!!!"

"Aigoo, Kyungsoo-ya... Kamu itu pura-pura, ya?" Kris langsung pamer dan menarik secarik kertas.

"I-ge mwoya?" Aku memiringkan kepalaku karena kebingungan dan di sampingku Chanyeol menaikkan suaranya.

"IZIN UNTUK MENIKAH?!?!?"

"MWORAGO?!?!?"

Kris memegang Surat Izin Menikah untuk kami. Dan dibawahnya terdapat tanda tanganku.

Oalah! Kenapa jadi ribet, ya?!?

{7} 'TILL WE MEET AGAIN...Where stories live. Discover now