'Till We Meet Again... Part 17

215 36 5
                                    

Background Music: Sabrina Carpenter - Almost Love

Kami pun akhirnya dapat keluar dari Toko Seni Sora tanpa ketahuan. Lalu, kami membahas strategi bersama dengan anggota Busan Geumgae lainnya. Chanyeol mencoba memikirkan sesuatu. "Kira-kira, bagaimana cara dia memiliki ilmu hitam tersebut?"

"Hmm..." Minseok berpikir sejenak. "Tampaknya, dia harus menggunakan tenaga mudang ilmu hitam, untuk melakukan hal itu."

Jika dia memang melakukannya, dia pasti akan melakukannya dengan dukun terhebat. Aku pasti akan membayarnya dengan sangat mahal...

"Mungkin, mudang itu bersembunyi di suatu tempat yang aman...'" Aku menggumamkan hal itu.

"Ne..." Chanyeol menghela nafas. "Aku mungkin akan membayar mudang itu dengan bayaran yang sangat menggiurkan dan dukun itu akan bersembunyi di suatu tempat yang tidak akan ketahuan oleh satu orang pun. Tapi mungkin, mudang itu akan menyembunyikan lokasinya dengan cerdik."

"Park Naeuri, biarkan aku yang mencarinya dengan manteraku di sangseuchong." Minseok memberikan usul pada Chanyeol.

"Apa kau yakin, Minseok?"

"Ne."

"Aku ikut." Aku berdiri dan menghampiri Minseok.

Chanyeol pun ikut berdiri. "Aku juga. Aku tidak akan membiarkan kau menyentuh istriku."

Kami pun ke Puri Bintang untuk mencari tempat dimana dukun tersebut bisa bersembunyi dengan baik. Namun... "Park Naeuri!"

Salah satu karyawan Toko Seni Sora mengetahui keberadaan kami. Namun, Minseok langsung menariknya dan para karyawan lain ke atas Puri Bintang. "Kalian tolong jangan berisik!"

"Ah... Joseonghamnida."

"Jadi, ada apa kalian kemari?" Chanyeol menatap mereka.

"Begini, Park Naeuri...." Salah seorang sangmin mencoba menceritakannya pada kami. "Park Yeonggam ingin menguasai Toko Seni Sora, Busan Geumgae, dan juga seluruh Joseon. Dia bahkan menyiksa kami dengan ilmu hitamnya."

"Ay, jinjja..."

Aku menatap Chanyeol dengan penuh kekhawatiran. "Ini tidak bisa dibiarkan lagi, Sobangnim. Apa yang harus kita lakukan?"

"Kami juga kebingungan, Park Manim..." Salah satu sangmin wanita menangis. "Kami tidak bisa berkutik *hiks* dengan kekuatannya itu. *hiks* Padahal, Anda berdua adalah majikan kami yang sangat kami sayangi. *hiks* Tubuh kami bergerak tidak sesuai kehendak kami, *hiks*karena kekuatan Park Yeonggam tersebut... *hiks* Dia terus membuat kami terus bekerja, *hiks* padahal kami sudah kelelahan *hiks* dan tua renta. Kami tidak bisa berhenti bekerja. Tolong kami, Park Manim, Park Neuri...!"

Chanyeol mendesah kasar. "Hyungnim sudah keterlaluan..."

Aku ikut menangis dan memeluk mereka. "Kalian semua tenang saja, ne? Kami akan memikirkan cara untuk menghentikannya."

"Kami pasti akan menolong kalian."

"Tolong tunggu sebentar lagi, ne?"

"Aku, Park Manim, dan anggota Busan Geumgae lainnya, akan berusaha untuk melakukan yang terbaik jika kita bekerja sama. Kalian tahu itu lebih dari siapapun."

"Geurae, Park Manim." Sangmin itu menghapus air matanya. "Kami tahu betul, jika kalian adalah pasangan suami istri yang sangat kompak dari awal."

"Kalian berdua adalah tim yang baik." Karyawan itu menghela nafas lega. "Kami sangat lega, karena kalian telah kembali. Toko Seni Sora seolah kembali menjadi seperti semula."

{7} 'TILL WE MEET AGAIN...Where stories live. Discover now